ArtiKel DolphIn

Posted in Uncategorized on Mei 9, 2008 by dolphin89

Kumpulan Artikel Harun Yahya Jun 28, ’07 10:27 AMfor everyone
Mengapa Prancis Sedemikian Khawatir terhadap Agama?HARUN YAHYA

Prancis dan sejumlah negara lain terseret ke dalam perdebatan saat dua murid dikeluarkan dari sekolah karena mengenakan jilbab. Prancis memperluas larangan dan mengusulkan undang-undang yang melarang penggunaan pakaian dan lambang-lambang yang secara terbuka menampilkan jati diri agama. Selain jilbab, undang-undang ini juga berlaku bagi Salib agama Kristen dan topi yarmulke agama Yahudi. Undang-undang ini menyebabkan gelombang kecaman. Negara-negara muslim, Inggris, Amerika Serikat dan Jerman mengutuk undang-undang tersebut dan menekankan bahwa pemberlakuan undang-undang itu dapat menyebabkan ketegangan dan permusuhan di Prancis. Mereka juga menegaskan bahwa undang-undang itu bertentangan dengan kebebasan beragama dan hak asasi manusia. Tapi, sejauh ini, penentangan-penentangan itu tidak membuat pemerintah Prancis menarik keputusannya. Kita tidak seharusnya menafsirkan apa yang terjadi di Prancis hanya sebagai larangan pada lambang-lambang keagamaan; ketakutan pemerintah Prancis terhadap agama dan ajaran agama berakar sejak dulu kala. Mereka yang sadar akan perkembangan budaya masyarakat serta hubungan antara gereja dan negara di Prancis akan paham bahwa langkah-langkah semacam ini dan perdebatan yang ditimbulkannya sangatlah dikenal dalam masyarakat Prancis. Terlebih lagi, ketakutan ini tidak hanya sebatas terhadap Islam dan Yahudi; kenangan tentang pembunuhan penganut Katolik selama Revolusi Prancis belumlah terhapuskan. Pola hubungan gereja-negara di Prancis dibentuk melalui pertikaian, kebencian, kemarahan dan pembantaian. Perselisihan ini berawal di abad ke-8 melawan Gereja Katolik dengan tujuan mengurangi pengaruh Gereja terhadap masyarakat. Dapat kita katakan bahwa selama masa ini, masyarakat menjadi terjauhkan dari nilai-nilai ruhani dan agama dan berada di bawah pengaruh filsafat materialis.Abad Pencerahan: Bagaimana Masyarakat Eropa Menjauh dari Nilai-Nilai Agama Masa di mana gagasan-gagasan materialis dan evolusionis mendapatkan penerimaan secara luas dalam masyarakat Eropa, berpengaruh dalam menjauhkan masyarakat itu dari agama, dikenal sebagai Pencerahan. Tentu saja, orang-orang yang memilih kata ini (yaitu mereka yang menganggap perubahan pola pemikiran ini secara positif sebagai gerakan menuju cahaya) adalah para pemimpin penyimpangan ini. Mereka menggambarkan masa sebelumnya sebagai “Abad Kegelapan” dan menyalahkan agama sebagai penyebabnya, serta menegaskan bahwa Eropa mengalami pencerahan ketika disekulerkan [dibebaskan dari pengaruh agama] dan menjauhkan diri dari agama. Pandangan yang menyimpang dan tidak benar ini kini masih merupakan satu dari sarana propaganda mereka yang menentang agama. Benar bahwa agama Kristen Abad Pertengahan sebagiannya “gelap” akibat takhayul dan sikap taklid buta, dan kebanyakan hal-hal ini telah dibersihkan pasca Abad Pertengahan. Bahkan kenyataannya, gerakan Pencerahan tidak pula membawa hasil bermanfaat bagi masyarakat Barat. Hasil terpenting Abad Pencerahan, yang muncul di Prancis, adalah Revolusi Prancis, yang mengubah negara itu menjadi lautan darah. Bagi sebagian besar cendekiawan Prancis, Abad Pencerahan berarti membersihkan pemikiran masyarakat dari setiap nilai agama dan ruhani. Hampir semua pemikir yang hidup di Prancis abad ke-18 sama-sama memiliki pandangan ini. Revolusi Prancis dibangun di atas gagasan Pencerahan ini yang paling berpengaruh di Prancis; yang merupakan salah satu revolusi modern paling biadab, kejam, dan mengerikan. Segera setelah kelompok Jacobin berkuasa pasca Revolusi Prancis, hal pertama yang mereka lakukan adalah pemberlakuan hukuman mati [penggal kepala] dengan pisau guillotine; ribuan orang kehilangan kepala mereka hanya karena mereka dituduh kaya atau taat beragama. Salah seorang pemimpin Revolusi Prancis bernama Fouché (nama julukannya adalah Penjagal dari Lyon) mengutus panitia yang dipimpin oleh 3 orang ke Lyon untuk membasmi kalangan bangsawan tuan tanah dan agamawan di sana. Dalam sebuah surat yang ia kirim kepada Robespierre, sang pemimpin Senat, Fouché menulis bahwa pisau guillotine bergerak terlalu lamban dan bahwa ia tidak puas dengan kemajuan revolusi yang lambat. Ia meminta izin untuk melakukan pembantaian besar-besaran. Di hari ia mendapatkan izin tersebut, ribuan orang dengan tangan terikat di belakang punggung mereka dibantai tanpa belas kasih oleh senapan-senapan revolusi. Kini tulisan-tulisan yang terpengaruhi gagasan Pencerahan memuji Revolusi Prancis; padahal, Revolusi itu sangat merugikan Prancis dan menyebabkan perseteruan dalam masyarakat yang berlangsung hingga abad ke-21. Pengkajian tentang Revolusi Prancis dan Abad Pencerahan oleh pemikir terkenal Inggris, Edmund Burke, sangatlah penting. Dalam bukunya yang terkenal, Reflections on the Revolution in France [Renungan tentang Revolusi di Prancis], terbit tahun 1790, ia mengecam gagasan tentang Pencerahan sekaligus hasilnya, yakni Revolusi Prancis; menurut pendapatnya, gerakan itu menghancurkan nilai-nilai asasi yang menyatukan masyarakat, seperti agama, akhlak dan tatanan keluarga, serta membuka jalan bagi merajalelanya ketakutan dan kekacauan. Akhirnya, ia menganggap Pencerahan, sebagaimana diungkapkan seorang penafsir, sebagai suatu “gerakan pemikiran manusia yang bersifat merusak.” 1Pemimpin-pemimpin gerakan merusak ini adalah para Mason [anggota perkumpulan Freemasonry]. Voltaire, Diderot, Montesquieu, dan para pemikir anti-agama lainnya yang merekayasa jalan menuju Revolusi, seluruhnya adalah Mason. Kelompok Mason sangat dekat dengan kelompok Jacobin yang merupakan pemimpin Revolusi. Hal ini membuat sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa adalah sulit membedakan antara Jacobinisme dan Masonry di Prancis pada masa itu. Selama Revolusi Prancis berlangsung, permusuhan besar ditujukan secara terang-terangan terhadap agama. Banyak pendeta dihukum penggal kepala dengan pisau guillotine, gereja-gereja dihancurkan, dan terlebih lagi, ada pihak-pihak yang ingin memberantas habis agama Kristen dan menggantinya dengan sebuah agama menyimpang, agama penyembah berhala, agama simbol yang disebut “Agama Akal.” Para pemimpin Revolusi juga menjadi korban kegilaan ini, masing-masing mereka akhirnya kehilangan kepala mereka sendiri oleh pisau guillotine, yang dengannya mereka sendiri telah menghukum begitu banyak orang. Bahkan saat ini, banyak orang Prancis yang terus mempertanyakan benar tidaknya Revolusi tersebut merupakan sesuatu hal yang baik. Perasaan anti-agama dari Revolusi Prancis menyebar ke seantero Eropa dan, hasilnya, abad ke-19 menjadi salah satu babak propaganda anti-agama yang paling terbuka dan gencar.Perang Melawan Agama di PrancisPeran yang dimainkan kelompok Mason dalam Revolusi diakui oleh “agen provokator” bernama Count Cagliostro. Cagliostro ditangkap oleh Iquisition [lembaga pengadilan gereja Katolik Roma antara tahun 1232-1820] pada tahun 1789, dan membuat sejumlah pengakuan penting selama dimintai keterangan. Ia memulai dengan menyatakan bahwa para Mason di seluruh Eropa telah merencanakan serangkaian revolusi. Ia mengatakan bahwa tujuan utama kelompok Mason adalah menghancurkan Lembaga Kepausan atau mengambil alihnya. Makar perkumpulan Masonry di Prancis tidak berhenti dengan Revolusi. Kekacauan yang muncul akibat Revolusi akhirnya dipadamkan saat Napoleon menduduki kekuasaan. Tapi, keadaan tenang ini tidak berlangsung lama; cita-cita Napoleon untuk berkuasa di seluruh Eropa hanya berujung pada akhir kekuasannya. Setelah itu, pertikaian di Prancis terus berlangsung antara pihak kerajaan dan pendukung Revolusi. Di tahun 1803, 1848, dan 1871, tiga revolusi lagi terjadi. Di tahun 1848, “Republik Kedua” didirikan; di tahun 1871, “Republik Ketiga” dibentuk. Di tahun 1881, Katolik tidak lagi menjadi agama resmi Prancis dan di tahun 1988 pelajaran agama dihilangkan sama sekali dari sistem pendidikan. Kelompok Mason sangatlah giat selama masa pergolakan ini. Tujuan utama mereka adalah memperlemah Gereja dan lembaga-lembaga keagamaannya, menghancurkan nilai-nilai agama dan pengaruh hukum-hukum agama dalam masyarakat, dan menghapus pendidikan agama. Kelompok Mason memandang paham perlawanan terhadap kekuasaan kaum agamawan sebagai pusat gerakan sosial dan politik mereka. The Catholic Encyclopedia [Ensiklopedia Katolik] memberikan keterangan penting tentang gerakan anti-agama dari Grand Orient, julukan bagi Masonry Prancis: Dari surat-surat resmi Masonry Prancis yang dimuat terutama dalam “Buletin” dan “Laporan” resmi Grand Orient, telah dibuktikan bahwa seluruh kebijakan yang memusuhi kekuasaan kaum agamawan yang dikeluarkan di Parlemen Prancis telah diputuskan sebelumnya di pusa-pusat pertemuan kelompok Mason dan dilaksanakan di bawah arahan Grand Orient, yang bertujuan, sebagaimana dinyatakannya secara jelas, untuk mengendalikan setiap hal dan setiap orang di Prancis. “Saya telah mengatakan di majelis tahun 1898,” kata sang anggota dewan Massé, juru bicara resmi majelis tahun 1903, “bahwa adalah tugas terpenting Freemasonry untuk setiap hari terlibat lebih banyak dalam perjuangan politik dan anti-agama.” “Keberhasilan (dalam perang melawan kekeuasaan kaum pendeta) sebagian besarnya adalah berkat Freemasonry; sebab jiwanya, rencananya, caranyalah yang telah menang.” “Jika Blok ini telah didirikan, ini berkat Freemasonry dan berkat disiplin yang dipelajari di pusat-pusat pertemuan [Freemasonry]”… “Kita perlu waspada dan yang terpenting saling percaya, jika kita hendak menuntaskan kerja kita, yang sejauh ini belum selesai. Kerja ini, Anda tahu…perang melawan kekuasaan kaum pendeta, sedang berlangsung. Republik ini harus membersihkan diri dari lembaga-lembaga keagamaan, menyapu bersih mereka dengan satu hantaman keras. Perencanaan setengah-setengah di mana pun berbahaya; lawan harus dihancurkan dengan sekali pukul. 2The Catholic Encyclopedia meneruskan paparan tentang peperangan Masonry Prancis melawan agama: Sebenarnya seluruh pembaharuan Masonik “anti-kekuasaan kaum agamawan” yang dijalankan di Prancis sejak 1877, seperti penghapusan pengajaran agama dari pendidikan, kebijakan menentang sekolah-sekolah dan badan-badan kemanusiaan Kristen swasta, pelarangan dewan-dewan keagamaan dan penghancuran lembaga Gereja, diakui berpuncak pada perombakan anti-Kristen dan anti-agama terhadap masyarakat manusia, tidak hanya di Prancis tapi di seluruh dunia. Dengan demikian Freemasonry Prancis, sebagai pemimpin seluruh gerakan Freemasonry, seolah meresmikan masa keemasan republik universal Masonik, yang meliputi persaudaraan Masonik dari semua manusia dan seluruh bangsa. “Masa Kejayaan Galilean,“ kata presiden Grand Orient, Senator Delpech, pada tanggal 20 September 1902, “telah berlangsung selama 20 abad. Tapi kini gilirannya dia mati… Gereja Katolik Roma, yang didirikan di atas dongeng Galilean, mulai mengalami keruntuhan dengan cepat sejak hari didirikannya Kelompok Masonik. 3“Galilean” yang dimaksud kelompok Mason adalah Yesus, karena menurut Injil, Yesus lahir di kota Galilee di Palestina. Karena itu, kebencian kelompok Mason terhadap Gereja adalah sebuah luapan kebencian mereka terhadap Yesus dan terhadap semua agama yang mengakui adanya satu Tuhan. Dengan budaya materialis, Darwinis dan humanis yang mereka bangun di abad ke-19, mereka yakin bahwa mereka telah menghancurkan agama dan menghidupkan kembali Eropa dalam bentuk paganisme pra-Kristen [yakni agama politeistik atau agama selain Kristen, Yahudi dan Islam]. Saat kata-kata ini diucapkan di tahun 1902, serangkaian undang-undang di Prancis memperluas ruang lingkup penentangan terhadap agama. Tiga ribu sekolah agama ditutup dan memberikan pelajaran agama apa pun di sekolah dilarang. Banyak pendeta ditangkap, sebagian di antaranya diasingkan dan orang-orang taat beragama mulai dianggap sebagai warga kelas dua. Karena alasan ini, di tahun 1904, Vatikan memutuskan seluruh hubungan kenegaraan dengan Prancis, tapi hal ini tidak mengubah sikap negara tersebut. Dibutuhkan korban ratusan ribu jiwa orang Prancis yang melawan tentara Jerman di Perang Dunia I sebelum keangkuhan negeri itu ditundukkan dan Prancis mengakui kembali pentingnya nilai-nilai agama. Seperti dinyatakan The Catholic Encyclopedia, perang melawan agama, sejak Revolusi Prancis hingga abad ke-20, dilancarkan melalui “kebijakan-kebijakan anti-pendeta yang dikeluarkan Parlemen Prancis” yang “diputuskan sebelumnya di pusat-pusat pertemuan Masonik dan dilaksanakan di bawah arahan Grand Orient.” 4 Fakta ini tampak jelas dari tulisan-tulisan Masonik. Misalnya, sebuah kutipan dari terbitan Turki berjudul “A Speech Made by Brother Gambetta on July 8 1875 in the Clémente Amitié Lodge” [Sebuah Pidato yang Disampaikan oleh Saudara Gambetta tanggal 8 Juli 1875, di Pusat Pertemuan Clémente Amitié] berbunyi:Sementara bayangan ketakutan akan tindakan balasan mengancam Prancis, dan doktrin agama serta pemikiran terbelakang melancarkan serangan melawan prinsip dan hukum sosial modern, di tengah-tengah perkumpulan yang terampil, berpandangan ke depan seperti Masonry yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip persaudaraan, kita temukan kekuatan dan dukungan dalam perjuangan melawan kekuasaan Gereja yang kelewat batas, sikapnya yang dibesar-besarkan dan konyol serta tindakannya yang selalu berlebihan… kita wajib berjaga-jaga dan meneruskan perjuangan. Dalam rangka menegakkan gagasan tentang tatanan dan kemajuan manusia, mari kita bertahan agar perisai kita tidak dapat ditembus. 5Dapat dicermati bahwa tulisan-tulisan Masonik senantiasa menampilkan gagasan-gagasan mereka sendiri sebagai “berpandangan jauh ke depan” sementara menuduh orang taat beragama sebagai “terbelakang”. Namun, ini hanyalah permainan kata-kata. Pendapat mengenai “bayangan ketakutan akan tindakan balasan”, yang disebutkan dalam kutipan di atas, adalah sesuatu yang juga ditentang oleh orang yang benar-benar taat beragama, tapi dimanfaatkan kelompok Mason untuk membidik agama yang benar dalam usaha mereka menjauhkan orang darinya. Selain itu, perlu ditegaskan kembali bahwa filsafat materialis-humanis yang dianut kalangan Mason sesungguhnya adalah takhayul, pola pemikiran terbelakang, warisan peradaban penyembah berhala Mesir Kuno dan Yunani Kuno. Karenanya, penggunaan istilah seperti “berpandangan jauh ke depan” dan “terbelakang” oleh kelompok Mason dalam kenyataannya tidak memiliki dasar. Sungguh, hal tersebut tidak berdasar karena pertikaian antara kelompok Mason dan orang-orang taat beragama tidaklah lebih dari kelanjutan perseteruan antara dua pandangan yang telah ada sejak masa paling awal dari sejarah. Agamalah yang menyatakan yang pertama dari dua pandangan ini: bahwa umat manusia diciptakan dengan kehendak Tuhan dan bahwa umat manusia wajib menyembah-Nya. Inilah kebenaran itu. Pandangan yang berlawanan, yakni bahwa manusia tidak diciptakan, melainkan menjalani kehidupan yang tanpa makna dan tanpa tujuan, adalah yang dikemukakan oleh mereka yang mengingkari keberadaan Tuhan. Ketika dipahami secara benar, dapat ketahui bahwa penggunaan mereka akan istilah “terbelakang” dan “berpandangan jauh ke depan” tidaklah memiliki dasar. Dengan memanfaatkan gagasan tentang “kemajuan”, kalangan Mason berupaya menghancurkan agama. “Catholic Encyclopedia” menyatakan:Hal berikut dianggap sebagai cara-cara utama [gerakan freemasonry]:(1) Menghancurkan sama sekali seluruh pengaruh Gereja dan agama terhadap masyarakat, yang secara licik dijuluki “clericalism” [“paham yang mendukung kekuasaan kaum agamawan”], melalui penekanan terbuka terhadap Gereja atau melalui sistem munafik dan menipu [yaitu] pemisahan antara Negara dan Gereja, dan sejauh mungkin, menghancurkan Gereja dan seluruh agama yang benar, yakni yang [bersumber dari] kekuatan di luar manusia, yang lebih dari sekedar aliran kebangsaan dan kemanusiaan yang tidak jelas; (2) Mensekularisasi, melalui sistem “unsectarianism” [“ketidakfanatikan”] yang juga munafik dan menipu, seluruh kehidupan masyarakat dan pribadi dan, khususnya, pengajaran dan pendidikan umum. “Unsectarianism” [“ketidakfanatikan”] yang dimaksud oleh pihak Grand Orient adalah sectarianism [kefanatikan] yang anti-Katolik dan bahkan anti-Kristen, ateistik, positifistik [aliran filsafat empirisme yang lebih kuat], atau agnostik berbaju unsectarianism [ketidakfanatikan]. Kebebasan berpikir dan bernurani anak-anak haruslah dibangun secara tertata dan terencana dalam diri anak di sekolah dan dilindungi, sejauh mungkin, dari segala pengaruh yang membahayakan, tidak hanya dari Gereja dan para pendeta, tapi juga dari orang tua anak-anak itu sendiri, jika perlu, bahkan melalui paksaan jasmaniyah dan kejiwaan. Kelompok Grand Orient menganggapnya sebagai sebuah jalan yang mutlak diperlukan dan yang pasti tidak gagal menuju puncak berdirinya republik sosial universal. 6Dapat dipahami bahwa Masonry telah melaksanakan sebuah rencana, dengan mengatasnamakan “pembebasan masyarakat”, yang tujuannya menghapuskan agama, sebuah rencana yang masih sedang dijalankan. Ini tidak boleh disalahartikan dengan sebuah tatanan yang mengupayakan hak bagi setiap warga negara dengan keyakinan agama apa pun untuk menjalankan agamanya secara bebas. Sebaliknya, tatanan yang dicita-citakan oleh Masonry adalah sesuatu yang berupa pencucian otak besar-besaran, yang dirancang untuk menghapus sama sekali agama dari masyarakat dan dari akal pikiran setiap orang dan, jika perlu, menindas para penganutnya. AJARAN AGAMA ADALAH JALAN KELUAR DARI SEGALA KESULITAN MASALAH UTAMANYA ADALAH KETIADAAN AGAMAKebijakan Prancis untuk menghapuskan agama bermula di abad ke-18 dan terus berlangsung selama tiga abad; hasilnya telah mengubah negeri itu menjadi sebuah bangsa yang takut terhadap agama, ajaran agama, dan orang-orang taat beragama. Dalam beberapa tahun belakangan, dan sebagai akibat dari berjalannya [kebijakan] ini, kalangan Muslim dan berbagai anggota perkumpulan keagamaan telah diserang. Akan tetapi, ketakutan ini tidaklah berdasar. Sebenarnya, bukanlah agama, namun ketiadaan agamalah yang seharusnya ditakuti. Ajaran agama membawa kedamaian, kebahagiaan, keadilan, dan sikap saling menghargai ke dalam masyarakat. Dalam masyarakat dengan kesadaran beragama yang kuat, tidak mungkin ada kekerasan, kemaksiatan, atau ketakutan. Dengan alasan ini, ketakutan Prancis terhadap agama tidak perlu ada. Dalam masyarakat di mana perang, pertikaian, kekerasan dan ketidakadilan merajalela, ajaran agama tidaklah ada. Dalam masyarakat yang jauh dari agama, dapatlah dipastikan bahwa sebagian besar orang bersifat mementingkan diri sendiri, tidak adil dan kosong dari kebaikan akhlak. Hanya nilai-nilai agama yang menjamin kesempurnaan akhlak bagi masyarakat dan pribadi. Mereka yang beriman kepada Tuhan berperilaku penuh tanggung jawab, karena mereka hanya hidup untuk mendapatkan ridha Tuhan dan paham bahwa mereka akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan mereka. Karena takut kepada Tuhan, mereka dengan hati-hati menghindari perbuatan, sikap, perilaku buruk yang tidak disukai Tuhan. Sebuah masyarakat yang dipenuhi orang-orang semacam ini akan menjadi masyarakat yang tidak mengalami masalah-masalah sosial. Sebaliknya, orang tak beriman, yang tidak mengakui bahwa ia pada akhirnya akan diberi pahala atau dihukum akibat amal perbuatannya, tidak akan memberi batasan atas perbuatan jahatnya. Walaupun menghindari bentuk perilaku tertentu yang tidak disukai masyarakat, banyak orang tidak ragu melakukan kejahatan lainnya saat mereka terdesak, terdorong, atau memiliki kesempatan. Dalam masyarakat di mana tidak terdapat agama, orang rentan melakukan segala macam perbuatan tidak terpuji. Misalnya, seseorang yang taat beragama tidak akan pernah menerima suap, berjudi, merasa dengki, atau berbohong karena ia tahu bahwa ia harus bertanggung jawab atas semua perbuatan itu di akhirat. Namun, seseorang tak beragama cenderung mudah melakukan semua itu. Tidaklah cukup bagi seseorang berkata, “Saya tidaklah taat beragama tapi saya tidak menerima suap”, atau “Saya tidaklah taat beragama tapi saya tidak berjudi”, sebab orang yang tidak takut pada Tuhan dan tidak percaya bahwa ia akan memberikan pertanggungjawaban atas dirinya sendiri di akhirat mungkin akan melakukan salah satu perbuatan itu ketika kesempatan atau keadaannya berbeda. Seseorang yang berkata, “Saya tidak taat beragama tapi saya tidak berzina” mungkin saja melakukannya di suatu tempat di mana perzinahan dianggap wajar. Atau seseorang yang berkata bahwa ia tidak menerima suap mungkin berkata, “Anak saya sakit dan hampir meninggal, karena itu saya harus menerima suap”, jika ia tidak takut pada Tuhan. Sebaliknya, orang taat beragama tidak melakukan kenistaan serupa itu, karena ia takut pada Tuhan dan ia tidak lalai bahwa Tuhan mengetahui niatnya dan juga pikirannya. Seseorang yang jauh dari agama mungkin berkata, “Saya tidak taat beragama tapi saya pemaaf. Saya tidak merasa dendam atau benci,” tapi suatu hari peristiwa tak diinginkan mungkin saja menyebabkannya kehilangan kendali-diri dan melakukan tindakan yang paling tidak diharapkan. Ia mungkin saja berupaya membunuh atau melukai seseorang, karena acuan perilaku yang ia pegang dapat berubah menurut lingkungan dan keadaan tempat di mana ia tinggal. Akan tetapi, seseorang yang beriman kepada Tuhan dan Hari Akhir tidak pernah menyimpang dari akhlak baiknya, apa pun keadaan atau lingkungannya. Akhlaknya tidaklah “berubah-ubah” namun tegar. Allah merujuk tentang akhlak mulia orang-orang taat beragama dalam ayat-ayat-Nya: (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian, dan orang-orang yang menghubungkan apa yang diperintahkan Allah agar dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang yang sabar karena mengharap keridhaan Tuhannya, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (QS. Ar Ra’d, 13:20-22)Dalam lingkungan tanpa agama, gagasan pertama yang akan terhapuskan adalah keluarga. Nilai-nilai seperti kesetiaan, ketaatan, kepatuhan, cinta, dan penghargaan, yang menopang keluarga, benar-benar ditinggalkan. Harus diingat bahwa keluarga adalah pondasi masyarakat dan jika keluarga runtuh, runtuh pulalah masyarakat. Bahkan negara tidak memiliki alasan untuk tetap ada, karena seluruh nilai moral yang menopang negara telah lenyap. Lagipula, dalam masyarakat tak beragama, tidak ada lagi alasan bagi seseorang untuk memiliki rasa hormat, cinta atau kasih sayang terhadap orang lain. Hal ini mengarah pada kekacauan hubungan antar-manusia. Si kaya membenci si miskin, si miskin dengki terhadap si kaya. Kemarahan muncul terhadap mereka yang cacat atau miskin. Atau serangan terhadap bangsa-bangsa lain meningkat. Karyawan berselisih dengan majikan mereka dan majikan bersengketa dengan para karyawannya, ayah memusuhi anak dan anak memusuhi ayah. Penyebab pertumpahan darah yang terus-menerus dan “berita halaman tiga” di koran-koran adalah ketiadaan agama. Di halaman-halaman itu, setiap hari, kita melihat liputan berita tentang orang-orang yang tanpa pikir panjang saling membunuh karena alasan sangat sepele. Sebaliknya, orang yang paham bahwa ia akan dihisab di akhirat tidak akan menodongkan senjata ke kepala orang lain dan menembaknya. Ia tahu bahwa Tuhan melarang manusia melakukan kejahatan, dan rasa takutnya pada Tuhan memastikan bahwa ia akan menghindarkan diri dari azab ilahi. Dalam Alquran, Allah memerintahkan manusia menghindar dari berbuat kerusakan. Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (QS. Al A’raaf, 7:56)Keberadaan nilai-nilai agama memunculkan perasaan cinta karena Tuhan. Rasa cinta ini memiliki pengaruh yang luar biasa baik dan bermanfaat bagi semua orang. Untuk mendapatkan ridha Tuhan, orang beriman menghibur diri mereka sendiri dengan cara yang paling mulia, dan saling mencintai dan menghormati. Secara umum, belas kasih, sikap menghargai dan rasa kasih sayang meliputi masyarakat.Dilingkupi rasa takut pada Tuhan, orang sama sekali menghindar dari menjerumuskan diri dalam perbuatan bejat atau jahat. Dengan cara ini, setiap jenis kejahatan yang sebelumnya tidak mampu dicegah berhenti seketika. Jiwa dan semangat agama melingkupi sekeliling. Dalam masyarakat di mana agama tidak merasuk, sudah menjadi fakta yang diakui bahwa orang menjadi bersifat berontak dan membangkang serta mengambil sikap memusuhi negara mereka. Sebaliknya, bagi seseorang yang hidup mengikuti ajaran agama, perintah negara sangatlah penting. Jika diperlukan, seseorang akan mengorbankan hidupnya demi nilai-nilai ini. Bagi orang seperti itu, kepentingan negerinya selalu berada di atas kepentingan pribadinya. Mereka mempertahankan nilai-nilai agama dan melakukan yang terbaik untuk membelanya. Dalam keadaan yang sedemikian mendukung, memerintah negara menjadi sangat mudah. Negara menjadi tempat yang aman dan makmur. Para penyelenggara negara memperlakukan warga negaranya dengan adil dan lembut sehingga perlakuan tidak adil pun berhenti. Sebagai imbalannya, mereka dihormati oleh warga negara itu. Negara-negara seperti itu sudah pasti meletakkan dasar mereka di atas pondasi yang tak tergoyahkan. Dengan ketiadaan akhlak Islami, ayah menjadi musuh anaknya, dan sebaliknya, sesama saudara berselisih, majikan menindas karyawan. Pabrik dan perusahaan berhenti menjalankan usaha akibat kekacauan dan si kaya memeras keringat si miskin. Di dunia dagang, orang mencoba saling berbuat curang. Kekacauan, pertikaian dan kekerasan menjadi jalan hidup bagi anggota masyarakat. Alasan semua ini adalah karena orang tidak memiliki rasa takut pada Tuhan. Orang yang tidak takut pada Tuhan merasa bebas bertindak tidak adil, dan tidak ragu mengambil jalan paling keras dan kejam—bahkan membunuh. Terlebih lagi, tanpa merasa bersalah, mereka berani secara terbuka mengungkapkan ketiadaan penyesalan mereka. Sebaliknya, seseorang yang yakin bahwa ia akan menghadapi siksa abadi di neraka tidak akan pernah melakukan tindakan seperti itu. Ajaran Alquran menihilkan semua perbuatan tidak baik semacam itu. Semuanya diselesaikan secara sederhana, tenang dan dengan cara terbaik. Kesalahan putusan hukum tidak terjadi dan, sementara itu, kantor polisi dan pengadilan sulit menemukan kasus yang harus ditangani. Pikiran damai dan tenang orang-orang di seluruh segi kehidupan membawa kemakmuran kepada seluruh masyarakat. Penelitian ilmiah berkembang, tak satu pun hari berganti tanpa adanya penemuan baru atau terobosan teknologi dan hasilnya dimanfaatkan untuk kebaikan bersama. Kebudayaan berkembang dan para pemimpin bekerja untuk kesejahteraan rakyat. Kemakmuran ini ada berkat pikiran manusia yang terbebaskan dari tekanan. Ketika pikiran tenang, seseorang dapat mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih baik dan keadaan ini memperbesar ruang lingkup berpikir. Hasilnya adalah pemanfaatan kemampuan berpikir yang jernih dan tidak terbelenggu. Hidup dengan pijakan akhlak yang baik membawa kemakmuran bagi masyarakat; mereka berhasil dalam kegiatan bisnis dan dagang mereka. Pertanian dan industri berkembang. Di seluruh bidang usaha, terdapat kemajuan yang nyata.Jalan keluarnya sudah jelas: kembali kepada Tuhan, Pencipta segala sesuatu, dan mencapai kebahagiaan dan kedamaian hakiki dengan berpegang pada agama yang Tuhan ridhai untuk kita. Tuhan telah memberitahu kita bahwa keselamatan di dunia ini adalah dengan kembali kepada agama dan telah memberi kabar gembira bahwa hamba-hamba-Nya yang ikhlas tidak akan merasa takut, selama mereka patuh pada-Nya.Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (QS. An Nuur, 24:55)Karena itu, dengan semua alasan yang sudah kami paparkan di atas, masyarakat Prancis harus mencari jalan keluar bukan dengan ketiadaan agama tapi dengan penerapan ajaran agama.Jalan keluar dari persengketaan yang berkembang, kekerasan yang meningkat dan ketimpangan ekonomi tidaklah terletak pada pembuangan agama; bahkan sebaliknya: harus dicari dengan upaya menyebarluaskan ajaran agama. Ketika suatu bangsa takut pada Tuhan, bertindak mengikuti hati nuraninya dan memperlihatkan rasa sayang, belas kasih dan sikap menghargai, tidak ada keraguan bahwa hal itu akan dengan mudah memberantas kekejaman dan kebobrokan dalam masyarakatnya. 1- Pocock, in; Edmund Burke, Reflections on the Revolution in France , ed. J. G. A. Pocock, Indianapolis: Hackett Publishing Company, 1987, h. 33-38. 2- Compterendu Gr. Or., 1903, Nourrisson, “Les Jacobins”, 266-271; The Catholic Encyclopedia , “Masonry (Freemasonry)”, New Advent, http://www.newadvent.org/cathen/09771a.htm 3- The Catholic Encyclopedia , “Masonry (Freemasonry),” New Advent, (http://www.newadvent.org/cathen/09771a.htm) 4- The Catholic Encyclopedia , “Masonry (Freemasonry),” New Advent, (http://www.newadvent.org/cathen/09771a.htm#VIII) 5- Nur Safa Tekyeliban, “Taassuba Karsi Mucadele” (Struggle Against Bigotry): From the Speech of Brother Gambetta made on July 8, 1875 in Clémente Amitié Lodge,” Dogus Kolu Yilligi: Ankara Dogus Mahfili Çalismalari (Dogus Branch Yearbook: Ankara Dogus Society Studies) , 1962, Kardes Press, Ankara, 1963, h. 19 6- The Catholic Encyclopedia , “Masonry (Freemasonry),” New Advent, (http://www.newadvent.org/cathen/09771a.htm)

Perangkat Penerbangan Hebat pada Serangga HARUN YAHYA

Bagaimana seekor ganjurmampu mengepakkan sayapnya 1000 kali per detik? Bagaimana seekor kutu melompat sejauh ratusan kali ukuran tinggi tubuhnya? Mengapa seekor kupu-kupu terbang maju sementara sayapnya mengepak ke atas dan ke bawah? Lalat adalah satu di antara hewan-hewan yang disebut di dalam Al Qur’an, sebagai satu saja dari banyak satwa yang mengungkap pengetahuan tak terbatas Tuhan kita. Allah Yang Mahakuasa berfirman tentang hal ini dalam ayat ke-73 surat Al Hajj:Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah. (QS. Al Hajj, 22:73) Otot-otot penerbangan dari banyak serangga seperti capung mengerut sangat kuat akibat rangsangan yang ditimbulkan oleh saraf-saraf yang mengendalikan setiap gerakan mereka
Meskipun telah dilakukan penelitian terkini, walaupun seluruh teknologi telah Allah berikan kepada manusia, amat banyak ciri makhluk hidup yang masih menyimpan sisi-sisi menakjubkannya. Sebagaimana pada segala sesuatu yang telah Allah ciptakan, dalam tubuh seekor lalat memperlihatkan bukti melimpah pengetahuan mahatinggi. Dengan mengkaji seluk beluknya, siapa pun yang berpikir akan mampu sekali lagi merenung di atas kekagumannya yang mendalam kepada Allah dan ketaatan kepadaNya.Sejumlah penelitian yang telah dilakukan para ilmuwan terhadap perangkat penerbangan lalat dan serangga-serangga kecil lainnya diuraikan di bawah ini. Kesimpulan yang muncul darinya adalah tiada kekuatan acak, coba-coba atau wujud selain Allah yang mampu menciptakan kerumitan seekor serangga sekalipun.Otot terbang dari banyak serangga seperti belalang dan capung mengerut sangat kuat akibat rangsangan yang ditimbulkan saraf-saraf yang mengendalikan setiap gerakannya. Pada belalang, misalnya, sinyal-sinyal kiriman setiap saraf menyebabkan otot-otot terbang mengerut. Dengan bekerja bergantian, tidak saling berlawanan, dua kelompok otot yang saling melengkapi, yang dinamakan elevator (pengangkat) dan depresor (penurun), memungkinkan sayap-sayap terangkat dan mengepak ke bawah. Belalang mengepakkan sayapnya 12 hingga 15 kali per detik, dan agar dapat terbang serangga-serangga lebih kecil harus mengepakkan sayapnya lebih cepat lagi. Lebah madu, tawon dan lalat mengepakkan sayap 200 hingga 400 kali per detik, dan pada ganjur dan sejumlah serangga merugikan yang berukuran hanya 1 milimeter (0.03 inci), kecepatan ini meningkat ke angka mengejutkan 1000 kali per detik! Sayap-sayap yang mengepak terlalu cepat untuk dapat dilihat mata manusia telah diciptakan dengan rancangan khusus agar dapat melakukan kerja yang terus-menerus semacam ini.Sebuah saraf mampu mengirim paling banyak 200 sinyal per detik. Lalu bagaimana seekor serangga kecil mampu mengepakkan sayapnya 1000 kali per detik? Penelitian telah membuktikan bahwa pada serangga-serangga ini, tidak terdapat hubungan satu-banding-satu antara sinyal dari saraf dan jumlah kepakan sayap per satuan waktu.Pada perangkat istimewa ini, yang masing-masing diciptakan tersendiri pada tubuh setiap serangga, tak dijumpai ketidakteraturan sedikit pun. Saraf-sarafnya tidak pernah mengirim sinyal yang salah, dan otot-otot serangga senantiasa menerjemahkannya secara benar.Pada jenis seperti lalat dan lebah, otot-otot yang memungkinkan terbang bahkan tidak menempel pada pangkal sayap! Sebaliknya, otot-otot ini melekat pada dada melalui pengait yang berperan seperti engsel, sedangkan otot-otot yang mengangkat sayap ke atas melekat pada permukaan atas dan bawah dada. Saat otot-otot ini mengerut, permukaan dada menjadi rata dan menarik pangkal sayap ke bawah. Permukaan samping sayap memberikan peran penyokong sehingga memungkinkan sayap-sayap terangkat. Otot-otot yang menimbulkan gerakan ke bawah tidak melekat langsung pada sayap, tapi bekerja di sepanjang dada. Ketika otot-otot ini mengerut, dada tertarik kembali ke arah berlawanan, dan dengan cara ini sayap tergerakkan ke bawah.Engsel sayap tersusun atas protein khusus yang dikenal sebagai resilin, yang memiliki kelenturan luar biasa. Karena sifatnya jauh mengungguli karet alami ataupun buatan, para insinyur kimia berupaya membuat tiruan bahan ini, di laboratorium. Saat melentur dan mengerut, resilin mampu menyimpan hampir keseluruhan energi yang dikenakan padanya, dan ketika gaya yang menekannya dihilangkan, resilin mampu mengembalikan keseluruhan energi itu. Alhasil, daya guna (efisiensi) resilin dapat mencapai 96%. Saat sayap terangkat, sekitar 85% energi yang dikeluarkan disimpan untuk saat berikutnya; energi yang sama ini kemudian digunakan kembali dalam gerakan ke bawah yang memberikan daya angkat ke atas dan mendorong sang serangga ke depan. Permukaan dada dan ototnya telah diciptakan dengan rancangan istimewa untuk memungkinkan pengumpulan energi ini. Namun, energi tersebut sesungguhnya disimpan pada engsel yang terdiri atas resilin. Sudah pasti mustahil bagi seekor serangga, dengan usahanya sendiri, melengkapi diri sendiri dengan peralatan luar biasa untuk terbang. Kecerdasan dan kekuatan tak terhingga Allah telah menciptakan resilin istimewa ini pada tubuh serangga. Lebah madu, tawon dan lalat mengepakkan sayap mereka 200 hingga 400 kali per detik.
Untuk penerbangan yang mulus, gerakan lurus ke atas dan ke bawah saja tidaklah cukup. Agar dapat memunculkan gaya angkat dan gaya dorong, sayap haruslah pula mengubah sudut gerakannya di setiap kepakan. Sayap-sayap serangga memiliki kelenturan berputar yang khas, tergantung jenisnya, yang dimungkinkan oleh apa yang disebut sebagai direct flight muscles (otot-terbang kemudi), disingkat DFM yang menghasilkan gaya-gaya yang diperlukan untuk terbang.Ketika serangga berupaya naik lebih tinggi di udara, mereka memperbesar sudut sayap mereka dengan mengerutkan otot-otot di antara engsel-engsel sayap ini secara lebih kuat. Rekaman gambar berkecepatan-tinggi dan gerak-terhenti memperlihatkan bahwa selama terbang, sayap-sayap tersebut bergerak mengikuti lintasan lingkar-telur dan untuk setiap kali putaran sayap, sudutnya berubah secara teratur. Perubahan ini disebabkan pergerakan yang senantiasa berubah dari otot-terbang kemudi dan penempelan sayap pada tubuh.Masalah terbesar yang dihadapi jenis serangga sangat mungil ketika terbang adalah hambatan udara. Bagi mereka, kerapatan udara sangat besar menjadi rintangan yang tidak bisa diremehkan. Selain itu, lapisan penghambat di sekeliling sayap menyebabkan udara melekat pada sayap dan mengurangi kedayagunaan (efisiensi) terbang. Agar dapat mengatasi hambatan udara ini, serangga-serangga seperti Forcipomya, yang lebar sayapnya tak lebih dari 1 milimeter, harus mengepakkan sayap 1000 kali per detik.Para ilmuwan percaya bahwa secara teori, kecepatan ini pun tidaklah cukup menahan serangga-serangga ini tetap di udara, dan mereka pastilah menggunakan perangkat tambahan lainnya. Pada kenyataannya, Anarsia, sejenis serangga merugikan, menggunakan cara yang dikenal sebagai ‘beat and shake’ (mengepak dan menggoyang). Ketika sayap-sayapnya mencapai titik tertinggi dalam gerakannya ke atas, sayap-sayap ini saling mengepak dan kemudian membuka ke bawah kembali. Di saat sayap-sayap ini (dengan jaringan pembuluh darahnya) membuka, aliran udara depan membentuk pusaran mengitari sayap-sayap tersebut dan dengan kepakan sayap membantu daya angkat.Banyak jenis serangga, termasuk belalang, memperhatikan apa yang ditangkap penglihatannya seperti garis kaki langit (horizon) untuk menentukan arah terbang dan tujuan akhirnya. Untuk mengokohkan keseimbangan kedudukannya, lalat telah diciptakan dengan rancangan yang lebih luar biasa lagi. Serangga-serangga ini memiliki hanya sepasang sayap, tapi di sisi belakang masing-masing sayap itu terdapat tonjolan melingkar yang dikenal sebagai halter (pengekang). Meskipun tidak menghasilkan gaya angkat, pengekang ini bergetar bersama sayap-sayap depan. Di saat serangga mengubah arah terbangnya, tonjolan sayap ini mencegahnya menyimpang dari jalur perjalanan.Seluruh pengetahuan yang dipaparkan di sini dihasilkan dari penelitian terhadap kemahiran terbang tiga atau empat jenis serangga saja. Perlu diketahui bahwa keseluruhan jenis serangga di bumi berjumlah sekitar 10 juta. Dengan mempertimbangkan seluruh jutaan jenis selebihnya ini, beserta keistimewaan tak terhitung yang dimilikinya, seseorang pasti semakin bertambah kekagumannya akan kehebatan Allah yang tak terhingga.Pemecahan Masalah bagi Gangguan Vena dari Gen Kutu Para ilmuwan telah berhasil memisahkan gen resilin dari lalat buah dan berhasil membuat salinan protein ini secara alamiah dengan mencangkokkan gen tersebut ke dalam bakteri Escherichia coli.Dalam penelitian yang dilakukan the Australian Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO), (Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran Australia), para ilmuwan yang berhasil menemukan gen yang menghasilkan resilin serangga juga menemukan polimer hebat yang mungkin berguna dalam penanganan penyakit pembuluh darah vena. Pengkajian yang berawal di tahun 1960-an, yang dipusatkan pada belalang dan capung padang pasir, merupakan pendorong kuat yang memajukan tahap terpenting ini.Resilin, yang juga memberikan kutu kemampuan untuk membuat lompatan luar biasa, melengkapi belalang dan capung padang pasir, serta serangga lain keahlian bergerak yang mengejutkan. Berkat zat ini, kutu mampu melompat beratus-ratus kali tinggi tubuhnya sendiri dan sejumlah lalat dapat mengepakkan sayapnya lebih dari 200 kali per detik. Untuk penerbangan yang mulus, gerakan sayap lurus ke atas dan ke bawah tidaklah cukup. Sayap mesti pula mengubah sudut gerakannya di setiap kepakan. Sayap-sayap serangga memiliki kelenturan-berputar yang istimewa yang diberikan oleh otot-otot pengendali penerbangan.
Protein yang diperoleh dari resilin jauh lebih baik dari produk karet berkualitas tertinggi dalam hal kemampuannya menahan tekanan dan kembali ke bentuk asalnya. Penelitian yang berkelanjutan tentang resilin tiruan menunjukkan bahwa protein tersebut tetap memiliki sifat-sifat ini.Para ilmuwan menyatakan keyakinannya bahwa polimer yang didapatkan dari pencangkokkan gen-gen serangga dapat diterapkan di aneka bidang yang sangat beragam, dari kedokteran hingga industri. Namun, mungkin yang terpenting dari penerapan ini adalah penanganan penyakit pembuluh darah arteri pada manusia. Oleh karena resilin menyerupai protein elastin pada pembuluh vena manusia, para ilmuwan berharap bahwa penelitian mereka akan memberi vena kelenturan yang terbaharui.Profesor asal Inggris Roger Greenhalgh menyatakan bahwa “Penelitian [terhadap resilin] tampaknya berada pada tahap paling awal, tapi jika kita dapat mengambil sesuatu yang bagus dari kelenturan kutu tersebut yang bermanfaat bagi manusia, hal itu akan sangat berkesan“1 Rujukan:1. “Synthesis and properties of cross linked recombinant pro-resilin,”; by Christopher M. Elvin, Andrew G. Carr, Mickey G. Huson, Jane M. Maxwell, Roger D. Pearson, Tony Vuocolo, Nancy E. Liyou, Darren C. C. Wong, David J. Merritt and Nicholas E. Dixon, Nature 437, 999-1002 (13 October 2005) | doi: 10.1038/nature04085; “Flea protein may repair arteries” BBC News, October 12, 2005

Sikap Memaafkan dan Manfaatnya bagi KesehatanHARUN YAHYA

Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan:Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)Dalam ayat lain Allah berfirman: “…dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. An Nuur, 24:22)Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur’an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:… dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)Juga dinyatakan dalam Al Qur’an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. “Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.” (Qur’an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an, “…menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.” (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)
Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang meningkat oleh sel-sel otot jantung, dan kekentalan yang bertambah dari keeping-keping darah, yang memicu pembekuan darah menjelaskan bagaimana kemarahan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung. Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar, dan menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi, dan oleh karenanya memperbesar kemungkinan terkena serangan jantung.
Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur’an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah. Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.
Memaafkan, adalah salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat, dan sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang
Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.Sebuah tulisan berjudul “Forgiveness” [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.

Hati Menemukan Kedamaian dengan Mengingat AllahHARUN YAHYA

Menurut penelitian oleh David B Larson dan timnya dari the American National Health Research Center [Pusat Penelitian Kesehatan Nasional Amerika], pembandingan antara orang Amerika yang taat dan yang tidak taat beragama telah menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan. Sebagai contoh, dibandingkan mereka yang sedikit atau tidak memiliki keyakinan agama, orang yang taat beragama menderita penyakit jantung 60% lebih sedikit, tingkat bunuh diri 100% lebih rendah, menderita tekanan darah tinggi dengan tingkat yang jauh lebih rendah, dan angka perbandingan ini adalah 7:1 di antara para perokok. 1
Ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain.
Dalam sebuah pengkajian yang diterbitkan dalam International Journal of Psychiatry in Medicine, sebuah sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, dilaporkan bahwa orang yang mengaku dirinya tidak berkeyakinan agama menjadi lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup lebih pendek. Menurut hasil penelitian tersebut, mereka yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit usus-lambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat penyakit pernapasan 66% lebih tinggi daripada mereka yang beragama.Para pakar psikologi yang sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai “dampak kejiwaan”. Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik pada kesehatan. Penjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut diperiksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh kejiwaan apa pun. Penelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr. Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Walaupun bukan seorang yang beragama, Dr. Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. Benson menyatakan, dia telah menyimpulkan bahwa tidak ada keimanan yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagaimana keimanan kepada Allah. 2Apa yang mendasari adanya hubungan antara keimanan dan jiwa raga manusia ini? Kesimpulan yang dicapai oleh sang peneliti sekuler Benson adalah, dalam kata-katanya sendiri, bahwa jasmani dan ruhani manusia telah dikendalikan untuk percaya kepada Allah. 3Kenyataan ini, yang oleh dunia kedokteran pelan-pelan telah mulai diterima, adalah sebuah rahasia yang dinyatakan dalam Al Qur’an dengan kalimat ini “…Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’d, 13:28). Alasan mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, yang berdoa dan berharap kepada-Nya, lebih sehat secara ruhani dan jasmani adalah karena mereka berperilaku sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filsafat dan sistem yang tidak selaras dengan penciptaan manusia selalu mengarah pada penderitaan dan ketidakbahagiaan. Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman tentang kebenaran ini. Seperti kata Patrick Glynn: “Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama lebih dari 24 tahun silam telah menunjukkan bahwa, … keyakinan agama adalah satu di antara sejumlah kaitan paling serasi dari keseluruhan kesehatan jiwa dan kebahagiaan.” 4 1. Patrick Glynn, God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World (California: Prima Publishing: 1997), 80-81.2. Herbert Benson, and Mark Stark, Timeless Healing (New York: Simon & Schuster: 1996), 203. 3. Ibid., 193. 4. Glynn, God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World, 60-61.

Satu Bantahan Lagi terhadap Dongeng tentang Organ SisaHARUN YAHYA

Darwinisme menganggap seluruh kehidupan di bumi sebagai suatu hasil mutasi tak-disengaja dan seleksi alam dan, sebagai keyakinan yang bersifat praduga, meniadakan keberadaan perancangan cerdas. Dengan tujuan membantah adanya perancangan, pemikir Darwinis mencari-cari cacat pada keseluruhan seluk-beluk yang saling terkait dari makhluk hidup. Dari Darwin hingga Dawkins, berulang-ulang, sikap dogmatis ini telah membuat evolusionis tersebut bersikukuh tentang keberadaan struktur cacat dan organ-organ sisa (vestigial) “yang tidak memuliki kegunaan”, yang bersifat praduga, pada makhluk hidup. Namun, berkali-kali juga, pengakuan berani dari para evolusionis tersebut ternyata malah menjadi bukti ketidaktahuan mereka. Organ-organ sisa yang diduga [sia-sia] tersebut kemudian ditemukan memerankan fungsi sangat penting dan keseluruh pendapat mengenai “organ sisa” ternyata merupakan buah pikiran yang keliru.Sejarah ilmu pengetahuan mencatat adanya penyusutan terus-menerus dalam jumlah organ-organ yang dianggap sisa ini (organ vestigial). Organ-organ yang diduga tidak memiliki fungsi tersebut, satu demi satu, ternyata merupakan organ-organ dengan fungsi yang belum ditemukan. Sebuah daftar organ-organ sisa yang dibuat oleh ahli anatomi Jerman, R. Wiedersheim pada tahun 1895 memuat sekitar 100 struktur, termasuk usus buntu dan tulang ekor. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, ditemukan bahwa semua organ dalam daftar Wiedersheim ternyata memiliki fungsi amat penting. Misalnya saja, telah ditemukan bahwa usus buntu, yang disangka “organ sisa”, kenyataannya merupakan bagian dari sistem limfatik. Sebuah publikasi kedokteran pada tahun 1997 menyebutkan bahwa, “organ dan jaringan tubuh lainnya – thymus, hati, limpa, usus buntu, sumsum tulang, dan sejumlah kecil jaringan limfatik seperti amandel di tenggorokan dan bintik-bintik Peyer di dalam usus halus – juga merupakan bagian dari sistem limfatik. Sistem ini juga membantu tubuh melawan infeksi. 1Telah ditemukan pula bahwa amandel, yang juga dimasukkan dalam daftar organ sisa yang disusun Wiedersheim, memiliki tugas penting dalam melindungi tenggorokan melawan infeksi, terutama hingga usia remaja. Telah ditemukan bahwa tulang ekor pada bagian bawah dari ruas tulang belakang menyangga tulang-tulang di sekitar panggul dan merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil dan karenal alasan ini, tidaklah mungkin untuk duduk nyaman tanpa tulang ekor.Di tahun-tahun setelahnya, disadari bahwa thymus membangkitkan kerja sistem kekebalan di dalam tubuh manusia dengan memicu bekerjanya sel-sel T, bahwa kelenjar pineal bertugas mengeluarkan sejumlah hormon penting, bahwa kelenjar tiroid sangat berperan dalam menjaga pertumbuhan teratur pada bayi dan anak, dan bahwa kelenjar pituitari bertugas memastikan bekerjanya secara benar dari banyak kelenjar hormon. Semuanya ini awalnya sempat dianggap sebagai “organ sisa”. Akhirnya kelopak mata, yang dianggap sebagai organ sisa oleh Darwin, diketahui ternyata bertugas membersihkan dan meminyaki mata.Berkurangnya secara terus-menerus pada daftar organ sisa merupakan akibat dari kenyataan bahwa ini merupakan pendapat yang disebabkan karena ketidaktahuan. Sejumlah evolusionis yang lebih bijak juga menjadi sadar akan kenyataan ini. S. R. Scadding, ia sendiri seorang evolusionis, pernah menulis dalam artikelnya “Can vestigial organs constitute evidence for evolution?” [Dapatkah Organ-organ Sisa Menjadi Bukti bagi Evolusi] yang diterbitkan dalam jurnal Evolutionary Theory [Teori Evolusi]:Dikarenakan tidak mungkin untuk secara pasti mengenali bentuk-bentuk tak berguna, dan dikarenakan rumusan pendapat yang digunakan secara ilmiah tidak dapat diterima, saya menyimpulkan bahwa “organ sisa” tidak dapat memberi bukti khusus bagi teori evolusi. 2KAKI KUDABantahan terkini terhadap kisah tentang organ peninggalan datang dari sebuah penelitian terbaru tentang kaki kuda. Sebuah tulisan pada majalah Nature terbitan tanggal 20-27 Desember 2001, berjudul: “Biomechanics: Damper for Bad Vibrations” [Biomekanika: Peredam untuk Getaran yang Membahayakan], menyatakan bahwa, “Sejumlah serat otot pada kaki-kaki kuda tampak seperti sisa peninggalan evolusi tanpa kegunaan. Namun kenyataannya [serat-serat otot] tersebut mungkin berperan meredam getaran bersifat merusak yang muncul pada kaki ketika kuda berlari.” Tulisan tersebut berbunyi:Kuda dan unta memiliki otot-otot pada kaki-kaki mereka dengan tendon yang panjangnya melebihi 600 -milimeter dan terhubungkan dengan serat-serat otot yang panjangnya kurang dari 6 milimeter. Otot-otot pendek semacam itu dapat memanjang hanya sampai beberapa milimeter saja ketika sang hewan bergerak, dan tampaknya mustahil memiliki banyak kegunaan bagi mamalia besar. Tendon-tendon tersebut berfungsi sebagai pegas-diam, dan dianggap bahwa serat-serat otot pendek tersebut berlebih, sisa peninggalan dari serat-serat lebih panjang yang telah kehilangan perannya selama berlangsungnya peristiwa evolusi. Tetapi Wilson dan rekan-rekannya membantah… bahwa serat-serat ini mungkin melindungi tulang dan tendon dari getaran-getaran yang dapat merusak…Percobaan-percobaan mereka menunjukkan bahwa serat-serat otot pendek dapat meredam getaran merusak yang muncul karena tumbukan kaki pada permukaan tanah. Ketika kaki seekor hewan yang sedang berlari menumbuk tanah, benturan tersebut mengakibatkan kaki bergetar; frekuensi getaran tersebut cukup tinggi – misalnya, 30-40 Hz pada kuda – pengulangan getaran akan terjadi berkali-kali ketika kaki sedang menginjak tanah jika tidak ada peredam.Getaran tersebut berkemungkinan menyebabkan kerusakan, karena tulang dan tendon rentan terhadap kerusakan akibat kelelahan-berlebih. Kelelahan-berlebih pada tulang dan tendon merupakan kumpulan kerusakan akibat tegangan atau tekanan yang dikenakan berulang-ulang. Kelelahan-berlebih pada tulang adalah penyebab keretakan akibat tekanan atau tegangan yang diderita baik oleh olahragawan maupun kuda pacuan, dan kelelahan-berlebih pada tendon mungkin dapat menjelaskan setidaknya beberapa kasus radang tendon. Wilson dkk. berpendapat bahwa serat-serat otot yang sangat pendek tersebut melindungi baik tulang maupun tendon dari kerusakan akibat kelelahan-berlebih dengan meredam penuh getaran… 3 Singkatnya, pengamatan lebih dekat pada anatomi kuda mengungkap bahwa bagian-bagian tubuh yang dianggap tidak memiliki peran oleh para evolusionis, mempunyai peran yang sangat penting. Dengan kata lain, kemajuan ilmiah menunjukkan bahwa apa yang dianggap sebagai bukti evolusi ternyata merupakan bukti bagi perancangan.Para evolusionis seharusnya mengambil petunjuk dari kenyataan ini, jika mereka mau. Ulasan berikut ini yang dimuat dalam majalah Nature terlihat masuk akal:Wilson dkk. telah menemukan satu peran penting dari sebuah otot yang tampak sebagai sisa dari sebuah bagian yang telah kehilangan kegunaannya selama berlansungnya peristiwa evolusi. Penelitian mereka membuat kita bertanya-tanya apakah organ-organ sisa lain (seperti usus buntu manusia) terlihat pula tidak memiliki kegunaan. 4Hal ini tidaklah mengejutkan. Semakin banyak kita belajar tentang alam, semakin banyak pula kita saksikan bukti ciptaan Allah. Sebagaimana Michael Behe katakan, “kesimpulan tentang perancangan datang bukan dari apa yang kita tidak tahu, akan tetapi dari apa yang telah kita pelajari selama lebih dari 50 tahun yang lalu.”5 Dan Darwinisme ternyata merupakan sebuah pendapat yang berakar dari ketidaktahuan, atau, dengan kata lain, sebuah “ateisme yang berasal dari jurang ketidaktahuan” [Catatan]:1. The Merck Manual of Medical Information, Home edition, Merck & Co., Inc. The Merck Publishing Group, Rahway, New Jersey, 1997. 2. S. R. Scadding, “Do ‘Vestigial Organs’ Provide Evidence for Evolution?,” Evolutionary Theory, vol. 5, May 1981, h. 173.3. R. Mcneill Alexander, “Biomechanics: Damper For Bad Vibrations,” Nature, 20-27 December 2001.4. R. Mcneill Alexander, “Biomechanics: Damper For Bad Vibrations,” Nature, 20-27 December 2001.5. Behe’s Seminar in Princeton, 1997.

KEKUATAN TERSEMBUNYI PETIRHARUN YAHYA

Satu kilatan petir menghasilkan listrik lebih besar daripada yang dihasilkan Amerika.Di malam hari, saat hujan deras, langit tiba-tiba menyala, tak lama kemudian disusul oleh suara menggelegar. Tahukah Anda bagaimanakah petir luar biasa yang menerangi langit muncul? Tahukah Anda seberapa banyak cahaya yang dipancarkannya? Atau seberapa besar panas yang dilepaskannya?Satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Petir dapat terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer – masih dalam satu awan, atau antara awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah – mencapai tingkat tinggi.
KEINDAHAN YANG TERLIHAT SELAMA SETENGAH DETIKSebuah sambaran petir berukuran rata-rata memiliki energi yang dapat menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan. Sebuah sambaran kilat berukuran rata-rata mengandung kekuatan listrik sebesar 20.000 amp. Sebuah las menggunakan 250-400 amp untuk mengelas baja. Kilat bergerak dengan kecepatan 150.000 km/detik, atau setengah kecepatan cahaya, dan 100.000 kali lipat lebih cepat daripada suara.
Kilat petir terjadi dalam bentuk setidaknya dua sambaran. Pada sambaran pertama muatan negatif (-) mengalir dari awan ke permukaan tanah. Ini bukanlah kilatan yang sangat terang. Sejumlah kilat percabangan biasanya dapat terlihat menyebar keluar dari jalur kilat utama. Ketika sambaran pertama ini mencapai permukaan tanah, sebuah muatan berlawanan terbentuk pada titik yang akan disambarnya dan arus kilat kedua yang bermuatan positif terbentuk dari dalam jalur kilat utama tersebut langsung menuju awan. Dua kilat tersebut biasanya beradu sekitar 50 meter di atas permukaan tanah. Arus pendek terbentuk di titik pertemuan antara awan dan permukaan tanah tersebut, dan hasilnya sebuah arus listrik yang sangat kuat dan terang mengalir dari dalam jalur kilat utama itu menuju awan. Perbedaan tegangan pada aliran listrik antara awan dan permukaan tanah ini melebihi beberapa juta volt. Energi yang dilepaskan oleh satu sambaran petir lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Suhu pada jalur di mana petir terbentuk dapat mencapai 10.000 derajat Celcius. Suhu di dalam tanur untuk meleburkan besi adalah antara 1.050 dan 1.100 derajat Celcius. Panas yang dihasilkan oleh sambaran petir terkecil dapat mencapai 10 kali lipatnya. Panas yang luar biasa ini berarti bahwa petir dapat dengan mudah membakar dan menghancurkan seluruh unsur yang ada di muka bumi. Perbandingan lainnya, suhu permukaan matahari tingginya 700.000 derajat Celcius. Dengan kata lain, suhu petir adalah 1/70 dari suhu permukaan matahari. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Sebagai pembanding, satu kilatan petir menyinari sekelilinginya secara lebih terang dibandingkan ketika satu lampu pijar dinyalakan di setiap rumah di Istanbul. Allah mengarahkan perhatian pada kilauan luar biasa dari petir ini dalam Qur’an,”…Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.” (QS. An Nuur, 24:43)Kilatan yang terbentuk turun sangat cepat ke bumi dengan kecepatan 96.000 km/jam. Sambaran pertama mencapai titik pertemuan atau permukaan bumi dalam waktu 20 milidetik, dan sambaran dengan arah berlawanan menuju ke awan dalam tempo 70 mikrodetik. Secara keseluruhan petir berlangsung dalam waktu hingga setengah detik. Suara guruh yang mengikutinya disebabkan oleh pemanasan mendadak dari udara di sekitar jalur petir. Akibatnya, udara tersebut memuai dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, meskipun gelombang kejutnya kembali ke gelombang suara normal dalam rentang beberapa meter. Gelombang suara terbentuk mengikuti udara atmosfer dan bentuk permukaan setelahnya. Itulah alasan terjadinya guntur dan petir yang susul-menyusul. Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif dan negatif, yang tak terlihat oleh mata telanjang, menunjukkan bahwa petir diciptakan dengan sengaja. Lebih jauh lagi, kenyataan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini, sekali lagi membuktikan bahwa petir diciptakan dengan kearifan khusus.Allah secara khusus menarik perhatian kita pada petir ini dalam Al Qur’an. Arti surat Ar Ra’d, salah satu surat Al Qur’an, sesungguhnya adalah “Guruh”. Dalam ayat-ayat tentang petir Allah berfirman bahwa Dia menghadirkan petir pada manusia sebagai sumber rasa takut dan harapan. Allah juga berfirman bahwa guruh yang muncul saat petir menyambar bertasbih memujiNya. Allah telah menciptakan sejumlah tanda-tanda bagi kita pada petir. Kita wajib berpikir dan bersyukur bahwa guruh, yang mungkin belum pernah dipikirkan banyak orang seteliti ini dan yang menimbulkan perasaan takut dan pengharapan dalam diri manusia, adalah sebuah sarana yang dengannya rasa takut kepada Allah semakin bertambah dan yang dikirim olehNya untuk tujuan tertentu sebagaimana yang Dia kehendaki.

“HAMAN” DAN BANGUNAN MESIR KUNOHARUN YAHYA

Nama “Haman” tidaklah diketahui hingga dipecahkannya huruf hiroglif Mesir di abad ke-19. Ketika hiroglif terpecahkan, diketahui bahwa Haman adalah seorang pembantu dekat Fir’aun, dan “pemimpin pekerja batu pahat”. (Gambar ini memperlihatkan para pekerja bangunan Mesir kuno). Hal teramat penting di sini adalah bahwa Haman disebut dalam Al Qur’an sebagai orang yang mengarahkan pendirian bangunan atas perintah Fir’aun. Ini berarti bahwa keterangan yang tidak bisa diketahui oleh siapa pun di masa itu telah diberikan oleh Al Qur’an, satu hal yang paling patut dicermati.
Al Qur’an mengisahkan kehidupan Nabi Musa AS dengan sangat jelas. Tatkala memaparkan perselisihan dengan Fir’aun dan urusannya dengan Bani Israil, Al Qur’an menyingkap berlimpah keterangan tentang Mesir kuno. Pentingnya banyak babak bersejarah ini hanya baru-baru ini menjadi perhatian para pakar dunia. Ketika seseorang memperhatikan babak-babak bersejarah ini dengan pertimbangan, seketika akan menjadi jelas bahwa Al Qur’an, dan sumber pengetahuan yang dikandungnya, telah diwahyukan oleh Allah Yang Mahatahu dikarenakan Al Qur’an bersesuaian langsung dengan seluruh penemuan besar di bidang ilmu pengetahuan, sejarah dan kepurbakalaan di masa kini. Satu contoh pengetahuan ini dapat ditemukan dalam paparan Al Qur’an tentang Haman: seorang pelaku yang namanya disebut di dalam Al Qur’an, bersama dengan Fir’aun. Ia disebut di enam tempat berbeda dalam Al Qur’an, di mana Al Qur’an memberitahu kita bahwa ia adalah salah satu dari sekutu terdekat Fir’aun. Anehnya, nama “Haman” tidak pernah disebutkan dalam bagian-bagian Taurat yang berkaitan dengan kehidupan Nabi Musa AS. Tetapi, penyebutan Haman dapat ditemukan di bab-bab terakhir Perjanjian Lama sebagai pembantu raja Babilonia yang melakukan banyak kekejaman terhadap Bani Israil kira-kira 1.100 tahun setelah Nabi Musa AS. Al Qur’an, yang jauh lebih bersesuaian dengan penemuan-penemuan kepurbakalaan masa kini, benar-benar memuat kata “Haman” yang merujuk pada masa hidup Nabi Musa AS. Tuduhan-tuduhan yang dilontarkan terhadap Kitab Suci Islam oleh sejumlah kalangan di luar Muslim terbantahkan tatkala naskah hiroglif dipecahkan, sekitar 200 tahun silam, dan nama “Haman” ditemukan di naskah-naskah kuno itu. Hingga abad ke-18, tulisan dan prasasti Mesir kuno tidak dapat dipahami. Bahasa Mesir kuno tersusun atas lambang-lambang dan bukan kata-kata, yakni berupa hiroglifik. Gambar-gambar ini, yang memaparkan kisah dan membukukan catatan peristiwa-peristiwa penting sebagaimana kegunaan kata di zaman modern, biasanya diukir pada batu dan banyak contoh masih terawetkan berabad-abad. Dengan tersebarnya agama Nasrani dan pengaruh budaya lainnya di abad ke-2 dan ke-3, Mesir meninggalkan kepercayaan kunonya beserta tulisan hiroglif yang berkaitan erat dengan tatanan kepercayaan yang kini telah mati itu. Contoh terakhir penggunaan tulisan hiroglif yang diketahui adalah sebuah prasasti dari tahun 394. Bahasa gambar dan lambang telah terlupakan, menyisakan tak seorang pun yang dapat membaca dan memahaminya. Sudah tentu hal ini menjadikan pengkajian sejarah dan kepurbakalaan nyaris mustahil. Keadaan ini tidak berubah hingga sekitar 2 abad silam. Pada tahun 1799, kegembiraan besar terjadi di kalangan sejarawan dan pakar lainnya, rahasia hiroglif Mesir kuno terpecahkan melalui penemuan sebuah prasasti yang disebut “Batu Rosetta.” Penemuan mengejutkan ini berasal dari tahun 196 SM. Nilai penting prasasti ini adalah ditulisnya prasasti tersebut dalam tiga bentuk tulisan: hiroglif, demotik (bentuk sederhana tulisan tangan bersambung Mesir kuno) dan Yunani. Dengan bantuan naskah Yunani, tulisan Mesir kuno diterjemahkan. Penerjemahan prasasti ini diselesaikan oleh orang Prancis bernama Jean-Françoise Champollion. Dengan demikian, sebuah bahasa yang telah terlupakan dan aneka peristiwa yang dikisahkannya terungkap. Dengan cara ini, banyak pengetahuan tentang peradaban, agama dan kehidupan masyarakat Mesir kuno menjadi tersedia bagi umat manusia dan hal ini membuka jalan kepada pengetahuan yang lebih banyak tentang babak penting dalam sejarah umat manusia ini. Melalui penerjemahan hiroglif, sebuah pengetahuan penting tersingkap: nama “Haman” benar-benar disebut dalam prasasti-prasasti Mesir. Nama ini tercantum pada sebuah tugu di Museum Hof di Wina. Tulisan yang sama ini juga menyebutkan hubungan dekat antara Haman dan Fir’aun. 1Dalam kamus People in the New Kingdom , yang disusun berdasarkan keseluruhan kumpulan prasasti tersebut, Haman disebut sebagai “pemimpin para pekerja batu pahat”. 2Temuan ini mengungkap kebenaran sangat penting: Berbeda dengan pernyataan keliru para penentang Al Qur’an, Haman adalah seseorang yang hidup di Mesir pada zaman Nabi Musa AS. Ia dekat dengan Fir’aun dan terlibat dalam pekerjaan membuat bangunan, persis sebagaimana dipaparkan dalam Al Qur’an. Dan berkata Fir’aun: “Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”. (QS. Al Qashas, 28:38) Ayat dalam Al Qur’an tersebut yang mengisahkan peristiwa di mana Fir’aun meminta Haman mendirikan menara bersesuaian sempurna dengan penemuan purbakala ini. Melalui penemuan luar biasa ini, sanggahan-sanggahan tak beralasan dari para penentang Al Qur’an terbukti keliru dan tidak bernilai intelektual. Secara menakjubkan, Al Qur’an menyampaikan kepada kita pengetahuan sejarah yang tak mungkin dimiliki atau diketahui di masa Nabi Muhammad SAW. Hiroglif tidak mampu dipecahkan hingga akhir tahun 1700-an sehingga pengetahuan tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya di masa itu dari sumber-sumber Mesir. Ketika nama “Haman” ditemukan dalam prasasti-prasasti kuno tersebut, ini menjadi bukti lagi bagi kebenaran mutlak Firman Allah. 1. Walter Wreszinski, Aegyptische Inschriften aus dem K.K. Hof Museum in Wien, 1906, J. C. Hinrichs’ sche Buchhandlung 2. Hermann Ranke, Die Ägyptischen Personennamen, Verzeichnis der Namen, Verlag Von J. J. Augustin in Glückstadt, Band I, 1935, Band II, 1952

LEBAH MADUHARUN YAHYA

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,” kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An Nahl, 16:68-69) Madu dihasilkan dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada kebutuhan lebah. Jelaslah bahwa minuman berkhasiat obat ini diciptakan agar bermanfaat bagi manusia.
Hampir semua orang tahu bahwa madu adalah sumber makanan penting bagi tubuh manusia, tetapi sedikit sekali manusia yang menyadari sifat-sifat luar biasa dari sang penghasilnya, yaitu lebah madu. Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalah sari madu bunga (nektar), yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh karena itulah, lebah mencampur nektar yang mereka kumpulkan pada musim panas dengan cairan khusus yang dikeluarkan tubuh mereka. Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru -yaitu madu- dan menyimpannya untuk musim dingin mendatang. Sungguh menarik untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu jauh lebih banyak dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama yang muncul pada benak kita adalah: mengapa lebah tidak menghentikan pembuatan dalam jumlah berlebih ini, yang tampaknya hanya membuang-buang waktu dan tenaga? Jawaban untuk pertanyaan ini tersembunyi dalam kata “wahyu [ilham]” yang telah diberikan kepada lebah, seperti disebutkan dalam ayat tadi. Lebah menghasilkan madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga mengabdikan diri untuk melayani manusia; sama seperti ayam yang bertelur setidaknya sebutir setiap hari kendatipun tidak membutuhkannya dan sapi yang menghasilkan susu jauh melebihi kebutuhan anak-anaknya. Pengaturan Yang Luar Biasa Dalam Sarang Lebah Kehidupan lebah di sarang dan pembuatan madunya sangatlah menakjubkan. Tanpa membahas terlalu terperinci, marilah kita amati ciri-ciri utama “kehidupan masyarakat” lebah. Lebah harus melaksanakan banyak “tugas” dan mereka mengatur semua ini dengan pengaturan yang luar biasa. Rancangan segienam dari petak-petak sarang lebah memungkinkan penyimpanan madu dalam jumlah terbanyak dengan bahan baku pembuatan sarang, yakni lilin, dalam jumlah paling sedikit. Lebah hanyalah serangga berukuran 1-2 cm dan ia melakukan perhitungan itu dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.
Pengaturan kelembapan dan pertukaran udara: Kelembapan sarang, yang membuat madu memiliki tingkat keawetan yang tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan keawetan dan gizinya. Begitu juga, suhu sarang haruslah 35 derajat celcius selama sepuluh bulan pada tahun tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga pertukaran udara. Jika hari panas, terlihat lebah sedang mengatur pertukaran udara di dalam sarang. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang yang baku, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah pengatur pertukaran udara yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang. Perangkat pertukaran udara ini juga bermanfaat melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara. Penataan kesehatan: Upaya lebah untuk menjaga mutu madu tidak terbatas hanya pada pengaturan kelembapan dan panas. Di dalam sarang terdapat jaringan pemeliharaan kesehatan yang sempurna untuk mengendalikan segala peristiwa yang mungkin menimbulkan berkembangnya bakteri. Tujuan utama penataan ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri. Prinsipnya adalah mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bertindak untuk mengusirnya dari sarang. Kehidupan lebah di dalam sarang serta pembuatan madu oleh mereka sangatlah menakjubkan. Lebah melakukan banyak “pekerjaan” dan mereka berhasil melakukannya dengan baik melalui pengaturan (pengorganisasian) yang luar biasa.
Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan cara pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka menghasilkan suatu zat yang disebut “propolis” (yakni, getah lebah) untuk pembalsaman. Getah lebah ini dihasilkan dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada getah yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti pinus, hawwar, dan akasia. Getah lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, getah tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka. Sampai di sini, berbagai pertanyaan muncul dalam pikiran. Propolis mencegah bakteri apa pun hidup di dalamnya. Ini menjadikan propolis sebagai zat terbaik untuk pembalsaman. Bagaimana lebah mengetahui bahwa zat tersebutlah yang terbaik? Bagaimana lebah menghasilkan suatu zat, yang hanya bisa dibuat manusia dalam laboratorium dan menggunakan teknologi, serta dengan pemahaman ilmu kimia? Bagaimana mereka mengetahui bahwa serangga yang mati dapat menimbulkan tumbuhnya bakteri dan bahwa pembalsaman akan mencegah hal ini? Sudah jelas lebah tidak memiliki pengetahuan apa pun tentang ini, apalagi laboratorium. Lebah hanyalah seekor serangga yang panjangnya 1-2 cm dan ia melakukan ini semua dengan apa yang telah diilhamkan Tuhannya.

Mewaspadai Pengertian “Perancangan Cerdas”HARUN YAHYA

Di Amerika Serikat pada paruh kedua tahun 1980-an, sebuah teori yang dikenal sebagai “intelligent design” [perancangan cerdas] dimunculkan untuk melawan teori evolusi, dengan menyatakan bahwa semua makhluk hidup muncul menjadi ada bukan melalui ketidaksengajaan–seperti yang dikemukakan Darwin—melainkan hasil dari “perancangan cerdas”.Akan tetapi, pendukung gerakan ini tidak secara terbuka menyatakan bahwa Allah-lah, Tuhan semesta alam, Yang menciptakan seluruh makhluk hidup.Dalam menjelaskan gagasan tersebut, Michael Behe, salah satu di antara para pendukungnya yang terkemuka, mengatakan,”Teori perancangan cerdas bukanlah pemikiran yang didasarkan agama, walaupun orang-orang taat yang menentang pengajaran evolusi menukilnya dalam pendapat mereka…” (lihat “Design for Living,” New York Times , 7 Februari 2005).Tak seorang Muslim pun akan pernah berkata, “Ada Perancangan Cerdas” sebagai ganti “Allah Menciptakan”Ada juga para pendukung teori “perancangan cerdas” di Turki. Akan tetapi perlu diperhatikan di sini, dalam mempertahankan teori ini, mereka berupaya meniru pola yang dipakai oleh rekan-rekan di Barat mereka, dan berhati-hati menghindari apa pun yang merujuk kepada nama Allah.Sebagai ganti mengatakan, “Allah menciptakan seluruh alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya, yang hidup maupun tak hidup” dalam penjelasan mereka, mereka terpaksa menggunakan ungkapan yang tidak jelas semisal “Terdapat sebuah perancangan cerdas [ intelligent design ] di alam semesta”—sehingga menimbulkan kesan bahwa mereka sengaja menghindari penyebutan nama Allah.Tentu saja, tidak ada yang aneh jika orang selain muslim, ateis, atau sebagian filsuf menggunakan ungkapan seperti itu.Akan tetapi, tidaklah dapat diterima bagi siapa pun yang menyatakan dirinya Muslim untuk tetap mengelak mengatakan, “Allah menciptakan” dan sebagai gantinya menggunakan istilah “Suatu kekuatan menciptakan …” atau “hasil karya perancangan cerdas”. Itu adalah pendekatan yang tidak akan diambil orang Muslim, sebab hal itu berarti, “Saya tidak ingin mengatakan ‘Allah’, maksud saya ‘Ada suatu kekuatan, dan ada sebuah perancangan cerdas’,” Dan tidak ada sesuatu pun di dalamnya yang sejalan dengan Islam dan Al Qur’an.Menghindari mengatakan “Allah menciptakan segala sesuatu,” dan “Segala sesuatu muncul menjadi ada karena Allah, Tuhan Semesta Alam, berfirman ‘Jadilah!’,” dan sekedar merujuk pada “suatu perancangan cerdas di alam semesta” hanya mungkin dihasilkan oleh pola pikir yang kurang memiliki keimanan hakiki terhadap keberadaan Allah.Bahkan anak-anak di sekolah dasar tahu bahwa Allah-lah, dan bukan “perancangan cerdas,” Yang menciptakan langit, rusa , ikan, kambing, apel, pisang, anggur, dan jeruk.Selain Allah, Merujuk ke Siapakah Ungkapan-Ungkapan Seperti “Perancangan Cerdas” Dan “Kekuatan Cerdas”?Mengemukakan pendapat tentang “perancangan cerdas,” sementara mengacuhkan keberadaan Allah (Dia benar-benar jauh lebih sempurna dari pengertian itu), sungguh sangat tidak beralasan dan tidak masuk akal.Setelah merenung sesaat, siapa pun yang berakal sehat dan berhati nurani akan memahami bahwa jika kesempurnaan di alam semesta tampak seakan telah dirancang, maka Pencipta dari kesempurnaan itu tiada lain kecuali Allah.Dia akan menyaksikan bahwa seluruh wujud di jagat raya, hidup atau tak hidup, adalah perwujudan dari kearifan, pengetahuan, kekuatan, dan keahlian mencipta Allah yang tak terbatas.Alhasil, dia akan mengatakan, “Allah ada, Allah menciptakan” dan bukannya “Terdapat perancangan cerdas,” atau “Ada sebuah kekuatan cerdas.”Seperti yang kita ketahui, para penyembah berhala di Mekah pra-Islam memberikan nama-nama Allah untuk patung-patung yang mereka pahat dari batu dan kayu lalu menjadikannya berhala mereka.Mereka berkeyakinan bahwa berhala-berhala ini –yang mereka beri nama al-Lat, Manat dan al-‘Uzza –telah menciptakan mereka, memenuhi kebutuhan mereka dan memiliki kekuatan melindungi mereka. Singkatnya, mereka menyekutukan Allah dengan menyandangkan sifat-sifat-Nya pada berhala-berhala itu.Mirip dengan hal tersebut, saat ini sebagian orang mencoba mengalihkan orang lain dari beriman kepada Allah dengan menetapkan sifat-sifat mulia-Nya pada pengertian-pengertian umum yang tidak nyata seperti “perancangan cerdas” dan “kekuatan cerdas”. Hal ini pada hakikatnya sama dengan mengambil berhala bernama Perancangan Cerdas.Al Qur’an memberitahu kita hal berikut tentang sikap para penyembah berhala ini:Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu mengada-adakannya. Allah tidak menurunkan suatu keterangan apa pun untuk (menyembah)nya. Mereka hanya mengikuti dugaan, dan apa yang diingini oleh keinginannya. Padahal sungguh, telah datang petunjuk dari Tuhan mereka. (QS. An Najm, 53:23)Para Freemason, dengan pola pikir yang sama, menegaskan dalam tulisan mereka bahwa suatu “kekuatan mutlak” atau “sebuah kesadaran” mengatur alam semesta, tapi apa yang mereka rujuk sama sekali bukanlah Allah (Mahasuci Allah).Jelas sekali, para penganut “perancangan cerdas” menggunakan pola pikir yang tepat sama dengan yang ada pada pernyataan-pernyataan Masonik.Allah Tidak Butuh Membuat Sebuah Rancangan Untuk MenciptaMesti dipahami bahwa Allah, Penguasa langit dan Bumi, tidak butuh membuat rancangan untuk mencipta. Allah jauh dari seluruh ketidaksempurnaan semacam itu.Kesempurnaan dalam ciptaan Allah mungkin dapat diungkapkan dalam istilah seperti “sebuah kesempurnaan yang seakan telah dirancang,” tapi sampai di situ saja.Cukup bagi Allah berkata “Jadilah!” agar benda atau peristiwa apa pun terjadi sebagaimana Dia kehendaki.Dalam ayat-ayat hal tersebut dinyatakan bahwa:Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” maka jadilah sesuatu itu. (QS. Yaasiin, 36:82)(Allah) Pencipta langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” maka jadilah sesuatu itu. (QS. 2:117)Pernyataan-Pernyataan “Perancangan Cerdas” Dapat Membahayakan Orang-Orang Yang Memiliki Kecenderungan Tulus kepada AgamaSaat ini, di abad ke-21, seluruh dunia secara cepat tengah meninggalkan pandangan material dan ateis.Hari demi hari, semakin dipahami bahwa teori evolusi tidaklah ilmiah, tidak masuk akal, dan tidak absah; dan ada sebuah kecenderungan ke arah keimanan yang tulus kepada Allah.Salah satu dari contoh-contoh paling jelas adalah Anthony Flew, ilmuwan terkenal yang membaktikan seluruh hidupnya untuk mendukung ateisme. Dalam sebuah wawancara beberapa bulan yang lalu. Flew mengumumkan bahwa dia telah meninggalkan ateisme dan sekarang percaya kepada Allah.Dengan cara serupa, banyak ilmuwan, seniman, dan politikus juga telah menyatakan ketertarikan dan keingintahuan mereka tentang Al Qur’an.Dengan demikian, tentunya istilah seperti “perancangan cerdas,” yang jauh dari ketulusan dan kesadaran tentang Islam, dapat memiliki pengaruh yang tidak baik terhadap orang-orang berkecenderungan tulus untuk beriman. Pernyataan tertutup dan tidak jelas semacam ini dapat mengarahkan mereka yang berkecenderungan agamis untuk terperosok ke dalam keraguan dan ketidaktetapan dalam berpendirian, kebingungan dan kekacauan jiwa.”Perancangan Cerdas” Adalah Sebuah Tipu Daya Setan LainnyaDalam menolak sebuah pernyataan keliru seperti evolusi, seseorang haruslah sangat berhati-hati untuk tidak masuk perangkap setan lainnya. Salah satu tujuan utama setan adalah mencegah pengakuan terhadap Allah dengan cara apa pun yang mungkin, dan menjadikan manusia acuh dari mengingat-Nya.Ada orang-orang yang belum mampu ditipu oleh setan melalui pemikiran evolusi. Tapi jika dia dapat mengalihkan mereka ke arah yang lain, seperti “perancangan cerdas” dia akan mencapai tujuannya lagi, dalam memalingkan manusia dari mengingat Allah.Cara bagaimana setan berhasil tampil dengan mengatasnamakan kebenaran dan menyebabkan manusia menyimpang dengan cara menghalangi kebenaran diungkap dalam Al Qur’an:(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS. Al A’raaf, 7:16-17)Sepatutnya diketahui bahwa meruntuhkan teori evolusi dan menyingkap pola pikir “kebetulan” sebagai tidak absah, keduanya menunjukkan keberadaan Allah, Pencipta segala sesuatu, dan bukan “perancangan cerdas.”Untuk mengatakan, “Jika evolusi tidak ada, maka terdapat perancangan cerdas” tidaklah lebih dari mengambil berhala palsu lainnya untuk menggantikan evolusi. Yang Patut Bagi Seorang Muslim Adalah Mengikuti Jalan Para Nabi dan Rasul Sebagaimana Yang Tertulis di dalam Al Qur’anMuslim tidak diwajibkan mengikuti ilmuwan ini atau gerakan ilmiah itu, melainkan para nabi dan rasul yang disebut Al Qur’an sebagai suri teladan, dan mengikuti contoh orang-orang yang diberkahi ini.Ketika menyampaikan risalah mereka, para nabi di sepanjang zaman menggunakan cara berbicara yang sangat terang, jelas, dan mudah dipahami. Semuanya menyampaikan pesan mereka dengan benar-benar jelas tentang keberadaan dan keesaan Allah, bahwa tiada Tuhan kecuali Allah, dan bahwa Dia menciptakan segala sesuatu; dan mereka menyeru manusia agar menyembah Allah saja. Ketika mendakwahkan pesan tersebut, tak seorang pun dari mereka yang berhenti menyebut berulang kali nama Allah secara berani dan terbuka.Sejumlah ayat yang menjelaskan sifat-sifat para nabi ini adalah sebagaimana berikut:Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, (karena) tidak ada tuhan (yang berhak disembah) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (QS. Al Mu’minuun, 23:23)Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS. Al Ankabuut, 29:16)[Yusuf berkata:] Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu atau Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa? Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat, baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Yusuf, 12:39-40)Ketika saudara mereka Lut berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa? Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. (QS. Asy Syu’araa’, 26:161-163)Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syu’aib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia …” (QS. Al A’raaf, 7:85)[Isa berkata:] Sungguh, Allah, Dia Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.” (QS. Az Zukhruf, 43:64)Sebagaimana telah kita ketahui, tak seorang nabi pun yang disebut dalam Al Qur’an menyampaikan isyarat tentang pengertian seperti “perancang cerdas”. Masing-masing dari mereka secara jelas menyatakan perintah Allah dengan menyebut nama-Nya Yang Agung.Adalah wajib atas semua Muslim yang mengikuti jalan Al Qur’an dan Nabi tercinta kita Muhammad (saw) untuk menjadikan para nabi sebagai petunjuk, dan nilai-nilai akhlaq mulia, sikap teladan, serta cara bertutur mereka sebagai panutan.

LUBANG HITAMHARUN YAHYA

Abad ke-20 menyaksikan banyak sekali penemuan baru tentang peristiwa alam di ruang angkasa. Salah satunya, yang belum lama ditemukan, adalah Black Hole [Lubang Hitam]. Ini terbentuk ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak hingga dan volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kita tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong terkuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya sehingga cahaya tidak mampu melepaskan diri darinya. Namun, bintang yang runtuh seperti itu dapat diketahui dari dampak yang ditimbulkannya di wilayah sekelilingnya. Di surat Al Waaqi’ah, Allah mengarahkan perhatian pada masalah ini sebagaimana berikut, dengan bersumpah atas letak bintang-bintang: Maka Aku bersumpah dengan tempat beredarnya bintang-bintang. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui. (QS. Al Waaqi’ah, 56: 75-76) Istilah “lubang hitam” pertama kali digunakan tahun 1969 oleh fisikawan Amerika John Wheeler. Awalnya, kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat. Sebab, cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap. Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang yang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti foton [partikel cahaya]. Misalnya, tahap akhir dari sebuah bintang biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berakhir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam bergaris tengah hanya 20 kilometer (12,5 mil)! Lubang hitam berwarna “hitam”, yang berarti tertutup dari pengamatan langsung. Namun demikian, keberadaan lubang hitam ini diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa gaya gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya. Selain gambaran tentang Hari Perhitungan, ayat di bawah ini mungkin juga merujuk pada penemuan ilmiah tentang lubang hitam ini: Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan (QS. Al Mursalaat, 77: 8) Selain itu, bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan yang dapat ditemukan di ruang angkasa. Namun, lubang hitam tidak hanya menimbulkan lekukan-lekukan di ruang angkasa tapi juga membuat lubang di dalamnya. Itulah mengapa bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang hitam. Kenyataan ini mungkin dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang, dan ini adalah satu bahasan penting lain yang menunjukkan bahwa Al Qur’an adalah firman Allah: Demi langit dan Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3) PULSAR: BINTANG BERDENYUT Demi langit dan Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3) Pulsar adalah sisa-sisa bintang padam yang memancarkan gelombang radio teramat kuat yang menyerupai denyut, dan yang berputar pada sumbunya sendiri dengan sangat cepat. Telah dihitung bahwa terdapat lebih dari 500 pulsar di galaksi Bima Sakti, yang di dalamnya terdapat Bumi kita.
Kata “Thaariq,” nama surat ke-86, berasal dari akar kata “tharq,” yang makna dasarnya adalah memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan suara, atau menumbuk. Dengan mempertimbangkan arti yang mungkin dari kata tersebut, yakni “berdenyut/berdetak,” “memukul keras,” perhatian kita mungkin diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah penting. Sebelum menelaah keterangan ini, marilah kita lihat kata-kata selainnya yang digunakan dalam ayat ini untuk menggambarkan bintang-bintang ini. Istilah “ath-thaariqi” dalam ayat di atas berarti sebuah bintang yang menembus malam, yang menembus kegelapan, yang muncul di malam hari, yang menembus dan bergerak, yang berdenyut/berdetak, yang menumbuk, atau bintang terang. Selain itu, kata “wa” mengarahkan perhatian pada benda-benda yang digunakan sebagai sumpah – yakni, langit dan Ath Thaariq. Melalui penelitian oleh Jocelyn Bell Burnell, di Universitas Cambridge pada tahun 1967, sinyal radio yang terpancar secara teratur ditemukan. Namun, hingga saat itu belumlah diketahui bahwa terdapat benda langit yang berkemungkinan menjadi sumber getaran atau denyut/detak teratur yang agak mirip pada jantung. Akan tetapi, pada tahun 1967, para pakar astronomi menyatakan bahwa, ketika materi menjadi semakin rapat di bagian inti karena perputarannya mengelilingi sumbunya sendiri, medan magnet bintang tersebut juga menjadi semakin kuat, sehingga memunculkan sebuah medan magnet pada kutub-kutubnya sebesar 1 triliun kali lebih kuat daripada yang dimiliki Bumi. Mereka lalu paham bahwa sebuah benda yang berputar sedemikian cepat dan dengan medan magnet yang sedemikian kuat memancarkan berkas-berkas sinar yang terdiri dari gelombang-gelombang radio yang sangat kuat berbentuk kerucut di setiap putarannya. Tak lama kemudian, diketahui juga bahwa sumber sinyal-sinyal ini adalah perputaran cepat dari bintang-bintang neutron. Bintang-bintang neutron yang baru ditemukan ini dikenal sebagai “pulsar.” Bintang-bintang ini, yang berubah menjadi pulsar melalui ledakan supernova, tergolong yang memiliki massa terbesar, dan termasuk benda-benda yang paling terang dan yang bergerak paling cepat di ruang angkasa. Sejumlah pulsar berputar 600 kali per detik.1 Kata “pulsar” berasal dari kata kerja to pulse . Menurut kamus American Heritage Dictionary, kata tersebut berarti bergetar, berdenyut. Kamus Encarta Dictionary mengartikannya sebagai berdenyut dengan irama teratur, bergerak atau berdebar dengan irama teratur yang kuat. Lagi menurut Encarta Dictionary, kata ” pulsate “, yang berasal dari akar yang sama, berarti mengembang dan menyusut dengan denyut teratur yang kuat. Menyusul penemuan itu, diketahui kemudian bahwa peristiwa alam yang digambarkan dalam Al Qur’an sebagai “thaariq,” yang berdenyut, memiliki kemiripan yang sangat dengan bintang-bintang neutron yang dikenal sebagai pulsar. Bintang-bintang neutron terbentuk ketika inti dari bintang-bintang maharaksasa runtuh. Materi yang sangat termampatkan dan sangat padat itu, dalam bentuk bulatan yang berputar sangat cepat, menangkap dan memampatkan hampir seluruh bobot bintang dan medan magnetnya. Medan magnet amat kuat yang ditimbulkan oleh bintang-bintang neutron yang berputar sangat cepat ini telah dibuktikan sebagai penyebab terpancarnya gelombang-gelombang radio sangat kuat yang teramati di Bumi. Di ayat ke-3 surat Ath Thaariq istilah “an najmu ats tsaaqibu,” yang berarti yang menembus, yang bergerak, atau yang membuat lubang, mengisyaratkan bahwa Thaariq adalah sebuah bintang terang yang membuat lubang di kegelapan dan bergerak. Makna istilah “adraaka” dalam ungkapan “Tahukah kamu apakah Ath Thaariq itu?” merujuk pada pemahaman. Pulsar, yang terbentuk melalui pemampatan bintang yang besarnya beberapa kali ukuran Matahari, termasuk benda-benda langit yang sulit untuk dipahami. Pertanyaan pada ayat tersebut menegaskan betapa sulit memahami bintang berdenyut ini. (Wallaahu a’lam) Sebagaimana telah dibahas, bintang-bintang yang dijelaskan sebagai Thaariq dalam Al Qur’an memiliki kemiripan dekat dengan pulsar yang dipaparkan di abad ke-20, dan mungkin mengungkapkan kepada kita tentang satu lagi keajaiban ilmiah Al Qur’an. BINTANG SIRIUS (SYI’RA) Bintang Sirius [Syi’ra] muncul di Surat An Najm (yang berarti “bintang”). Bintang ganda yang membentuk bintang Sirius ini saling mendekat dengan sumbu kedua bintang itu yang berbentuk busur setiap 49,9 tahun sekali. Peristiwa alam tentang bintang ini diisyaratkan dalam ayat ke-9 dan ke-49 dari Surat An Najm.
Ketika pengertian-pengertian tertentu yang disebutkan dalam Al Qur’an dikaji berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah abad ke-21, kita akan mendapati diri kita tercerahkan dengan lebih banyak keajaiban Al Qur’an. Salah satunya adalah bintang Sirius (Syi’ra), yang disebut dalam surat An Najm ayat ke-49: … dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi’ra (QS. An Najm, 53: 49) Kenyataan bahwa kata Arab “syi’raa,” yang merupakan padan kata bintang Sirius, muncul hanya di Surat An Najm (yang hanya berarti “bintang”) ayat ke-49 secara khusus sangatlah menarik. Sebab, dengan mempertimbangkan ketidakteraturan dalam pergerakan bintang Sirius, yakni bintang paling terang di langit malam hari, sebagai titik awal, para ilmuwan menemukan bahwa ini adalah sebuah bintang ganda. Sirius sesungguhnya adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan Sirius B. Yang lebih besar adalah Sirius A, yang juga lebih dekat ke Bumi dan bintang paling terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Tapi Sirus B tidak dapat dilihat tanpa teropong. Bintang ganda Sirius beredar dengan lintasan berbentuk bulat telur mengelilingi satu sama lain. Masa edar Sirius A dan B mengelilingi titik pusat gravitasi mereka yang sama adalah 49,9 tahun. Angka ilmiah ini kini diterima secara bulat oleh jurusan astronomi di universitas Harvard, Ottawa dan Leicester.2 Keterangan ini dilaporkan dalam berbagai sumber sebagai berikut: Sirius, bintang yang paling terang, sebenarnya adalah bintang kembar… Peredarannya berlangsung selama 49,9 tahun. 3 Sebagaimana diketahui, bintang Sirius-A dan Sirius-B beredar mengelilingi satu sama lain melintasi sebuah busur ganda setiap 49,9 tahun. 4 Hal yang perlu diperhatikan di sini adalah garis edar ganda berbentuk busur dari dua bintang tersebut yang mengitari satu sama lain. Namun, kenyataan ilmiah ini, yang ketelitiannya hanya dapat diketahui di akhir abad ke-20, secara menakjubkan telah diisyaratkan dalam Al Qur’an 1.400 tahun lalu. Ketika ayat ke-49 dan ke-9 dari surat An Najm dibaca secara bersama, keajaiban ini menjadi nyata: dan bahwasanya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi’ra (QS. An Najm, 53: 49) maka jadilah dia dekat dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). (QS. An Najm, 53: 9) Penjelasan dalam Surat An Najm ayat ke-9 tersebut mungkin pula menggambarkan bagaimana kedua bintang ini saling mendekat dalam peredaran mereka. (Wallaahu a’lam). Fakta ilmiah ini, yang tak seorang pun dapat memahami di masa pewahyuan Al Qur’an, sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur’an adalah firman Allah Yang Mahakuasa. Daftar pustaka:1. Double Pulsar Found,” January 9, 2004; http://www.atnf.csiro.au/news/press/double_pulsar/ 2. Leicester edu dept of Physics & astronomy; http://www.star.le.ac.uk/astrosoc/whatsup/stars.html; University of Ottowa; http://www.site.uottawa.ca:4321/astronomy/index.html#Sirius; Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics; http://cfa-www.harvard.edu/~hrs/ay45/Fall2002/ChapterIVPart2.pdf 3. “Exposes Astronomiques, La troisième loi de KEPLER;” http://www.astrosurf.com/eratosthene/HTML/exposetheoastro.htm4. http://www.dharma.com.tr/dkm/article.php?sid=87

Laba-laba yang Memanfaatkan Permukaan Air Layaknya Lantai Dansa HARUN YAHYA

Laba-laba pemancing (Dolomedes triton) termasuk makhluk hidup paling berbakat dalam hal melakukan pekerjaan yang tampak sesulit berjalan di atas air. Laba-laba ini benar-benar memperlihatkan keajaiban makhluk hidup dengan cara berjalan di atas air yang mereka terapkan. Bagi laba-laba itu, permukaan air layaknya lantai dansa.Laba-laba pemancing mengintai di sepanjang tepian kolam atau sungai, dan saat seekor serangga jatuh ke permukaan air, mereka berlari menyeberanginya untuk menyergap mangsa mereka. Selain itu, laba-laba itu juga bisa mencelupkan kaki mereka ke bawah permukaan air dan menangkap berudu dan ikan kecil yang sedang berenang.Hal pertama yang harus dilakukan hewan-hewan dengan gaya hidup seperti itu adalah kemampuan berpijak di atas permukaan air. Laba-laba pemancing memanfaatkan tegangan permukaan air. Molekul-molekul air memiliki gaya tarik-menarik yang lebih besar dibandingkan dengan molekul-molekul di udara. Daya tarik-menarik molekul ini menjadikan permukaan air menyerupai lapisan karet. Ketika laba-laba meletakkan kakinya di atas air, tekanan berbentuk lesung terbentuk di sekeliling kakinya, dan air mendorong balik ke atas untuk meratakan kembali permukaannya.Tegangan permukaan bukanlah sebuah gaya berkekuatan besar: misalnya, jika Anda melempar sebuah batu ke dalam air, batu itu akan segera tenggelam. Akan tetapi, laba-laba berbobot ringan dan kaki-kakinya memiliki lapisan luar lilin yang kedap air. Selain itu, mereka memiliki kaki yang panjang dan ini memungkinkannya berdiri di atas permukaan air. Karena tegangan permukaan menolak benda-benda di atas air dari titik terjauhnya, kaki yang panjang berarti tegangan permukaan yang lebih besar. (Itulah mengapa sebatang jarum tidak tenggelam tatkala diletakkan secara mendatar pada permukaan air).Walaupun tegangan permukaan memungkinkan laba-laba pemancing bertumpu di atas permukaan air, tapi tegangan permukaan tidak memungkinkannya bergerak ke tempat lain. Kaki berlapis lilin sang laba-laba tidak pula mencukupinya untuk berjalan di atas permukaan air. Akan tetapi air menyediakan permukaan yang cukup licin bagi laba-laba untuk bergerak di atasnya.Laba-laba Pemancing Melintas Dengan MendayungLaba-laba pemancing menggunakan 3 cara gerak yang berbeda saat melintas di atas air. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Robert Suter dari Vassar College memperlihatkan bahwa laba-laba mendayung di atas air dengan menggunakan lesung yang dibuat kaki-kaki mereka di atas air. Ketika menggerakkan salah satu kakinya ke arah belakang laba-laba pemancing juga mendorong lesungnya ke belakang dengan kaki itu. Saat lesung ini bergerak, kaki laba-laba itu bertindak sebagai dayung dan memberikan tenaga yang mendorong air dan sang laba-laba ke depan. Selain itu, laba-laba itu menggunakan 2 kaki tengahnya dari 4 pasang kakinya untuk mendayung. Kaki depan dan kaki belakang dibiarkan tidak bergerak. Laba-laba menggunakan kaki-kaki ini untuk gerakan yang memungkinkan laba-laba itu berada di atas permukaan air. Kecepatan laba-laba pemancing terbatas. Untuk meningkatkan kecepatan, seekor laba-laba membuat lesung-lesung yang lebih dalam atau mendorong lesung-lesung itu ke belakang dengan lebih cepat. Kedua cara ini memperbesar tekanan pada permukaan air, dan setelah batas tertentu tekanan ini melebihi tegangan permukaan dan lesung itu hancur. Spesies Laba-laba Yang Melompat Dan BerlayarAda bentuk kedua dari cara-jalan yang dilakukan laba-laba. Apabila mereka harus berjalan dengan kecepatan melebihi 1 meter per detik, laba-laba harus beralih ke cara kedua ini. Mereka mengangkat kaki mereka hingga hampir tegak lurus, lalu menjatuhkannya dengan cara sedemikian rupa untuk menembus air. Ketika laba-laba mendorong kaki-kakinya ke bawah dan ke belakang, air melakukan reaksi berlawanan dan mendorong laba-laba itu ke atas dan ke depan. Gerakan ke atas mencegah laba-laba tenggelam, dan gerakan ke depan memungkinkannya bergerak maju. Gaya berjalan ini sangat menyerupai cara yang digunakan kadal basilisk ketika berlari di atas air.Meskipun cara berjalan ini agak sulit bagi laba-laba pemancing, akan tetapi laba-laba itu melakukannya saat hendak menangkap mangsa, ketika harus bergerak cepat, atau untuk meloloskan diri dari musuh. Dalam keadaan yang jauh lebih mendesak, laba-laba itu beralih ke cara berjalan ketiga: berlayar…Di saat ada angin berhembus laba-laba pemancing kadangkala melambaikan kaki-kakinya ke arah angin (laba-laba yang lebih kecil mengangkat seluruh tubuhnya), yang menyebabkan angin mendorongnya seperti kapal layar. Karena air di bawah tubuh laba-laba sangat licin, daya dorong terlemah mampu membawa laba-laba dari satu tempat ke tempat lainnya.Penciptaan khusus dalam tubuh laba-laba pemancing dan aneka macam cara berjalan mereka hanyalah sedikit contoh yang memperlihatkan keahlian mencipta yang tak tertandingi serta pengetahuan mahatinggi dari Allah.

Tumbuhan Menyambut Hangat Kunjungan SeranggaHARUN YAHYA

Makhluk hidup berdarah dingin perlu menghangatkan tubuh mereka untuk mendapatkan tenaga yang dibutuhkan untuk kegiatan apa pun. Keperluan ini dipenuhi dengan berjemur di bawah sinar matahari. Namun, menurut sebuah penelitian baru, diketahui bahwa serangga memiliki pusat pemanas yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup berdarah dingin lainnya. Sebagian serangga menghangatkan tubuh mereka di tempat yang hingga kini tidak diketahui: pada tumbuhan.Roger Seymour, pakar biologi dari Universitas Adelaide, Australia, menyatakan bahwa sekitar 900 spesies tumbuhan diketahui menghasilkan panas di dalam bunganya. Panas ini, yang cara kerja pembangkitnya belum diketahui, menyebabkan tersebarnya aroma yang menarik perhatian serangga-serangga penyerbuk bunga. Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Seymour dan rekan-rekannya di majalah Nature mengungkapkan bahwa panas ini juga dapat berperan sebagai perangsang bagi serangga-serangga penyerbuk. (1)Para peneliti mengkaji tumbuhan Philodendron solimoesense, yang tumbuh di koloni Prancis Guiana dan diserbuki oleh serangga-serangga dari spesies Cyclocephala colasi. Para ilmuwan tersebut menempatkan alat kecil di dalam bunga-bunga tumbuhan tersebut, dan menemukan bahwa panas dihasilkan pada malam hari, 4°C lebih hangat daripada suhu di lingkungan luar. Panas ini menarik perhatian sejumlah kelompok serangga ke arah tumbuhan. Kelompok peneliti itu lalu berpindah ke penelitian tentang pemenuhan kebutuhan energi serangga-serangga tersebut, dengan menggunakan respirometer – sebuah alat yang mencatat energi yang digunakan oleh serangga. Dengan menempatkan serangga-serangga tersebut ke dalam alat ini, para peneliti menemukan bahwa seranga-serangga itu membutuhkan lebih banyak energi untuk menjaga agar tubuh mereka tetap hangat ketika berada di luar tumbuhan. Seekor serangga yang menghangatkan tubuhnya di malam hari di luar tumbuhan menghabiskan energi dua hingga lima kali lebih besar daripada seekor serangga di dalam bunga. Seymour menyatakan bahwa serangga-serangga kecil seperti C. colasi membayar “harga sangat mahal” agar tetap hangat, sebab mereka kehilangan panas dengan sangat cepat. Berkat tumbuh-tumbuhan penghasil panas ini, serangga-serangga tersebut dapat mengalihkan lebih banyak energi untuk keperluan makan dan berkembang biak. Tumbuhan ini menyediakan lingkungan yang sedemikian nyaman dan berguna bagi serangga-serangga itu sehingga mereka menghabiskan 90% waktu mereka dalam kehangatan bunga-bunga. Perilaku saling memberi di antara tumbuhan dan serangga memperlihatkan satu contoh mengagumkan tentang kerjasama. Ringkasnya, sebuah tumbuhan yang tak mampu berpindah dari tempatnya membutuhkan sebuah kendaraan untuk mengangkut serbuk sarinya ke tumbuhan lain. Kebutuhan ini dipenuhi oleh serangga yang bertindak persis layaknya mobil angkutan pengiriman barang. Sebaliknya, serangga menemui kesulitan untuk menghangatkan tubuhnya di malam hari. Di saat suhu turun, serangga harus menghabiskan sebagian besar energinya untuk mengatasi perbedaan suhu ini. Pada titik ini berlangsunglah sebuah proses yang memenuhi kebutuhan kedua makhluk hidup tersebut: Sang tumbuhan menaikkan suhu tubuhnya sebesar kira-kira 4°C lebih hangat daripada suhu lingkungan sekitar di malam hari. Ini dimungkinkan oleh pengaturan khusus pada fisiologi tumbuhan tersebut. Akan tetapi, bagaimana perilaku menghangatkan tubuh ini muncul untuk kali pertama? Dengan kata lain, apakah yang memicu proses fisiologis dari peristiwa ini? Mampukah sang tumbuhan berpikir untuk menarik perhatian serangga dalam rangka memenuhi kebutuhannya, dan meneliti fisiologi serangga dalam hal kebutuhannya akan panas dan memahami bahwa menyediakan panas bagi serangga di malam adalah cara yang cerdas? Sudah pasti, tidak. Tumbuhan ini bahkan tidak memiliki otak untuk berpikir hal apa pun. Oleh karena semua ini tidak mungkin dapat dirancang oleh tumbuhan sendiri, maka sudah pasti terdapat kecerdasan mahahebat yang melakukan perancangan itu. Kecerdasan mahatinggi itu sudah pasti milik Allah Yang Mahakuasa. Allah menjadikan tumbuhan dan serangga ada, dan melengkapi keduanya dengan kemampuan untuk saling memenuhi kebutuhan di antara mereka. Dia menciptakan hubungan kerjasama semacam itu yang jumlahnya tak terhitung dan menjamin kehidupan di alam agar senantiasa berjalan dalam keselarasan. Dialah yang memenuhi segala kebutuhan makhluk hidup. Sebaliknya, Tuhan kita Yang Mahakuasa tidak membutuhkan apa pun sama sekali.Sebagaimana dinyatakan di dalam Al Qur’an:Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (QS. Al Ikhlaash, 112 :1-4)

Sistem Yang Melindungi Tulang Beruang Hibernasi Telah TerungkapHARUN YAHYA

Sebuah penelitian tentang beruang hitam telah menyingkap keberadaan sebuah sistem yang melindungi tulang-tulang hewan ini selama bulan-bulan panjang hibernasinya*. Pada saat yang sama, penelitian ini menjadi sumber gagasan bagi cara-cara pengobatan baru bagi orang-orang yang menderita kerusakan sel tulang dengan cepat selama tubuhnya tidak aktif bergerak.Para ilmuwan yang dipiumpin oleh Seth Donahue dari Michigan Technology University di Houghton mengamati pertumbuhan tulang pada spesies Ursus americanus yang tidak mengalami kerusakan tulang selama hibernasi yang berlangsung antara lima sampai tujuh bulan. (1) Para peneliti memusatkan pengamatan pada ekspresi lima gen yang berhubungan dengan metabolisme tulang beruang-beruang tersebut. Donahue dan rekan-rekannya mengungkap bahwa produksi sel tulang tetap rendah dan bahkan dapat mencapai puncaknya ketika beruang-beruang tersebut aktif kembali. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa beruang-beruang itu tidak menunjukkan pelemahan atau pengecilan tulang akibat usia.Para peneliti menemukan bahwa kalsium, yang terdapat dalam tubuh beruang dan yang merupakan unsur utama penyusun tulang, mengalami sebuah daur yang paling efisien, yang dengannya tulang-tulang tersebut terlindungi. Tujuan berikutnya dari Donahue dan timnya adalah mengembangkan cara-cara baru perawatan tulang bagi manusia dengan membandingkan struktur hormon-hormon yang berhubungan dengan produksi sel tulang pada manusia dan beruang.Sistem luar biasa efisien yang teramati pada beruang-beruang yang berhibernasi bukanlah yang pertama. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan majalah Nature pada tahun 2001, pengamatan pada beruang-beruang dari spesies yang sama menunjukkan bahwa beruang mengalami kerusakan sel otot yang lebih kecil selama hibernasi dibandingkan dengan makhluk lainnya. (2) Para peneliti yang mempelajari beruang selama lebih dari empat tahun menghitung bahwa pada akhir hibernasi mereka selama lima bulan, beruang-beruang tersebut hanya kehilangan 23% dari kekuatan otot mereka, dan antara 10% dan 15% dari protein mereka. Sebaliknya, manusia yang menghabiskan waktu yang sama di tempat tidur akan kehilangan 85% kekuatan otot dan 90% protein mereka.Sistem tanpa cacat pada beruang ini juga memunculkan sejumlah pertanyaan penting yang perlu dijawab. Seekor beruang memiliki berat ratusan kilogram. Tulang-tulang dalam tubuh seekor beruang yang tidak bergerak selama berbulan-bulan tetap menahan beban yang sangat berat, dan, tambahan lagi, berat yang lebih besar lagi dibebankan pada otot-otot, yang terdiri dari jaringan-jaringan yang lebih lembut daripada jaringan tulang, pada bagian badan yang bersentuhan dengan tanah.Dari sudut pandang ini, pasien yang harus tetap berada di tempat tidur rumah sakit membutuhkan perawatan yang sangat besar. Para perawat membalikkan badan mereka di siang hari, agar berat badan mereka terdistribusi pada berbagai bagian dan karenanya mencegah terjadinya rasa sakit. Fenomena di mana manusia tidak dapat diam tanpa bergerak sehari pun, sementara seekor beruang, dengan berat yang berkali lipat, dapat tidur selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan tanpa makan sama sekali dan tidak menderita kerusakan tulang atau otot di akhir rentang waktu tersebut adalah benar-benar menakjubkan.Perawatan terhadap orang-orang lumpuh yang diberikan para perawat dan dokter disediakan secara otomatis oleh sistem dalam tubuh beruang. Sel-sel tulang menunjukkan penggunaan kalsium yang efisien, dan metabolisme beruang mempertahankan kehilangan otot agar selalu berada pada tingkat yang cukup rendah.Kerusakan otot tidaklah terhindarkan pada orang-orang yang kelaparan, dan dapat berakibat mematikan. Perut anak-anak kelaparan yang membuncit adalah akibat dari otot yang dihancurkan di dalam tubuh mereka yang tidak lagi berlemak, dan penimbunan air yang terjadi menyusul proses ini. Namun, penimbunan semacam itu tidak terjadi di dalam tubuh beruang, dan beruang terkecualikan dari keadaan ini, yang jika sebaliknya akan berakibat kematian.Namun demikian, bagaimana caranya sel-sel tulang dan otot beruang dapat menunjukkan pengaturan sedemikian rumit? Bagaimana sel-sel ini, yang tidak memiliki kemampuan berpikir sama sekali, dapat mengatur keluar-masuknya kalsium dari dan ke dalam membran-membrannya dengan cara yang sedemikian sadar? Bagaimana beruang-beruang itu tidak menderita kerusakan otot sebagaimana yang teramati pada manusia yang kelaparan, meskipun mereka tidak makan selama berbulan-bulan?Sudah pasti, kecerdasan yang terlihat pada sel-sel tersebut tidaklah berasal dari molekul-molekul pembentuknya. Atom-atom seperti oksigen, karbon dan nitrogen tidak dapat mengetahui kebutuhan beruang dan membuat perencanaan berdasarkan hal tersebut. Jika demikian halnya, dapatlah dipahami bahwa kecerdasan pada sel-sel tersebut berasal dari sebuah wujud yang memiliki kecerdasan mahatinggi. Tidak ada keraguan bahwa Tuhan kitalah, Allah Yang Mahakuasa, Tuhan dari Seluruh Alam, Yang menciptakan beruang dan melengkapinya dengan metabolisme-metabolisme untuk menjaga kesehatannya selama bulan-bulan hibernasi. Dalam sebuah ayat Al Qur’an Allah berfirman,Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? (QS. Al Mulk, 67:14) CATATAN[*Hibernasi: keadaan menyerupai tidur yang dialami sejumlah hewan di musim dingin. Suhu tubuh menurun dan detak jantung melambat, sehingga memungkinkan hewan tersebut memanfaatkan lemat yang tersimpan di dalam tubuhnya selama rentang waktu yang lebih lama.]1. Seth Donahue et. al, “Bone formation is not impaired by hibernation (disuse) in black bears Ursus americanus” The Journal of Experimental Biology, 1 December 2003, vol 206, h. 42332. Henry J. Harlow et. al “Muscle strength in overwintering bears” Nature, 22 February 2001, h. 997

PELAJARAN DARI BENCANA TSUNAMI BAGI KITA HARUN YAHYA

Gempa bumi tanggal 26 Desember 2004 di Asia Tenggara, yang terbesar dalam kurun waktu 40 tahun terakhir dan terbesar kelima sejak tahun 1900, tercatat 9 pada skala Richter. Gempa tersebut beserta gelombang tsunami yang terjadi setelahnya menyebabkan bencana yang menewaskan lebih dari 220.000 orang. Patahan seluas 1.000 kilometer persegi yang muncul akibat pergerakan sejumlah lempengan di bawah permukaan bumi dan energi raksasa yang ditimbulkan oleh bongkahan tanah raksasa yang berpindah tempat, berpadu dengan energi raksasa yang terjadi di samudra untuk membentuk gelombang tsunami. Gelombang tsunami itu menghantam negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Sri Lanka, India, Malaysia, Thailand, Bangladesh, Myanmar, Maladewa dan Seychelles, dan bahkan pesisir pantai Afrika seperti Somalia, yang terletak sejauh kurang lebih 5.000 kilometer. Istilah “tsunami,” yang dalam bahasa Jepang berarti gelombang pelabuhan, menjadi bagian dari bahasa dunia pasca tsunami raksasa Meiji pada tanggal 15 Juni 1896 yang melanda Jepang dan menyebabkan 21.000 orang kehilangan nyawa. Untuk memahami tsunami, sangatlah penting untuk dapat membedakannya dari pergerakan pasang-surut dan gelombang biasa yang diakibatkan oleh angin. Angin yang bertiup di atas permukaan laut menimbulkan arus yang terbatas pada lapisan bagian atas laut dengan memunculkan gelombang-gelombang yang relatif kecil. Misalnya; para penyelam dengan tabung udara dapat dengan mudah menyelam ke bawah dan mencapai lapisan air yang tenang. Gelombang laut mungkin dapat mencapai setinggi 30 meter atau lebih saat terjadi badai dahsyat, tapi hal ini tidak menyebabkan pergerakan air di kedalaman. Selain itu, kecepatan gelombang laut biasa yang diakibatkan angin tidaklah lebih dari 20 km/jam. Sebaliknya, gelombang tsunami dapat bergerak pada kecepatan 750-800 km/jam. Gelombang pasang surut bergerak di permukaan bumi dua kali dalam rentang waktu satu hari dan, seperti halnya tsunami, dapat menimbulkan arus yang mencapai kedalaman hingga dasar samudra. Namun, berbeda dengan gelombang pasang surut, penyebab gelombang tsunami bukanlah gaya tarik bumi dan bulan.Tsunami merupakan gelombang laut berperiode panjang yang terbentuk akibat adanya energi yang merambat ke lautan akibat gempa bumi, letusan gunung berapi dan runtuhnya lapisan-lapisan kerak bumi yang diakibatkan bencana alam tersebut di samudra atau di dasar laut, peristiwa yang melibatkan pergerakan kerak bumi seperti pergeseran lempeng di dasar laut, atau dampak tumbukan meteor. Ketika lantai dasar samudra berpindah tempat dengan kecepatan tinggi, seluruh beban air laut di atasnya terkena dampaknya. Apa yang terjadi di lantai dasar samudra dapat disaksikan pengaruhnya di permukaan air laut, dan keseluruhan beban air laut tersebut, hingga kedalaman 5.000 – 6.000 meter, bergerak bersama dalam bentuk gelombang. Satu rangkaian bukit dan lembah gelombang itu dapat meliputi wilayah hingga seluas 10.000 kilometer persegi.TSUNAMI TIDAK BERDAMPAK DI LAUTAN LEPASDi laut lepas tsunami bukanlah berupa tembok air sebagaimana yang dibayangkan kebanyakan orang, tetapi umumnya merupakan gelombang berketinggian kurang dari 1 meter dengan panjang gelombang sekitar 1.000 kilometer. Di sini dapat dipahami bahwa permukaan gelombang memiliki kemiringan sangat kecil (ketinggian 1 cm yang terbentang sejauh 1 km). Di wilayah samudra dalam dan lepas, gelombang seperti ini terjadi tanpa dapat dirasakan, meskipun bergerak pada kecepatan sebesar 500 hingga 800 km/jam. Hal ini dikarenakan pengaruhnya tersamarkan oleh gelombang permukaan laut biasa. Agar lebih memahami betapa tingginya kecepatan gelombang tsunami, dapat kami katakan bahwa gelombang tersebut mampu menyamai kecepatan pesawat jet Boeing 747. Tsunami yang terjadi di laut lepas tidak akan dirasakan sekalipun oleh kapal laut. TSUNAMI MEMINDAHKAN 100.000 TON AIR KE DARATANPenelitian menunjukkan bahwa tsunami ternyata bukan terdiri dari gelombang tunggal, melainkan terdiri atas rangkaian gelombang dengan satu pusat di tengah, seperti sebuah batu yang dilemparkan ke dalam kolam renang. Jarak antara dua gelombang yang berurutan dapat mencapai 500-650 kilometer. Ini berarti tsunami dapat melintasi samudra dalam hitungan jam saja. Tsunami hanya melepaskan energinya ketika mendekati wilayah pantai. Energi yang terbagi merata pada segulungan air raksasa menjadi semakin memadat seiring dengan semakin mengerutnya gulungan air tersebut, dan meningkatnya tinggi gelombang permukaan secara cepat dapat diamati. Gelombang berketinggian kurang dari 60 cm di laut lepas kehilangan kecepatannya saat mendekati perairan dangkal, dan jarak antargelombangnya pun berkurang. Akan tetapi, gelombang yang saling bertumpang tindih memunculkan tsunami dengan membentuk dinding air. Gelombang raksasa ini, yang biasanya mencapai ketinggian 15 meter tapi jarang melebihi 30 meter, melepaskan kekuatan dahsyat saat menerjang pantai dengan kecepatan tinggi, sehingga menyebabkan kerusakan hebat dan menelan banyak korban jiwa.Tsunami memindahkan lebih dari 100.000 ton air laut ke daratan untuk setiap meter garis pantai, dengan daya rusak yang sulit dibayangkan. (Gelombang tsunami terbesar yang pernah diketahui, yang melanda Jepang pada bulan Juli 1993, naik hingga 30 meter di atas permukaan air laut.) Tanda awal datangnya tsunami biasanya bukanlah berupa dinding air, akan tetapi surutnya air laut secara mendadak. TSUNAMI-TSUNAMI BESAR DALAM SEJARAHGelombang-gelombang laut raksasa terbesar akibat gempa bumi yang tercatat dalam sejarah adalah sebagai berikutGelombang raksasa paling tua yang pernah diketahui akibat gempa di laut, yang diberi nama “tsunami” oleh orang Jepang dan “hungtao” oleh orang Cina, adalah yang terjadi di Laut Tengah sebelah timur pada tanggal 21 Juli 365 M dan menewaskan ribuan orang di kota Iskandariyah, Mesir. Ibukota Portugal hancur akibat gempa dahsyat Lisbon pada tanggal 1 November 1775. Gelombang samudra Atlantik yang mencapai ketinggian 6 meter meluluhlantakkan pantai-pantai di Portugal, Spanyol dan Maroko.27 Agustus 1883: Gunung berapi Krakatau di Indonesia meletus dan gelombang tsunami yang menyapu pantai-pantai Jawa dan Sumatra menewaskan 36.000 orang. Letusan gunung berapi tersebut sungguh dahsyat sehingga selama bermalam-malam langit bercahaya akibat debu lava berwarna merah. 15 Juni 1896: “Tsunami Sanriku” menghantam Jepang. Tsunami raksasa berketinggian 23 meter tersebut menyapu kerumunan orang yang berkumpul dalam perayaan agama dan menelan 26.000 korban jiwa.17 Desember 1896: Tsunami merusak bagian pematang Santa Barbara di California, Amerika Serikat, dan menyebabkan banjir di jalan raya utama.31 Januari 1906: Gempa di samudra Pasifik menghancurkan sebagian kota Tumaco di Kolombia, termasuk seluruh rumah di pantai yang terletak di antara Rioverde di Ekuador dan Micay di Kolombia; 1.500 orang meninggal dunia.1 April 1946: Tsunami yang menghancurkan mercu suar Scotch Cap di kepulauan Aleut beserta lima orang penjaganya, bergerak menuju Hilo di Hawaii dan menewaskan 159 orang.22 Mei 1960: Tsunami berketinggian 11 meter menewaskan 1.000 orang di Cili dan 61 orang di Hawaii. Gelombang raksasa melintas hingga ke pantai samudra Pasifik dan mengguncang Filipina dan pulau Okinawa di Jepang.28 Maret 1964: Tsunami “Good Friday” di Alaska menghapuskan tiga desa dari peta dengan 107 warga tewas, dan 15 orang meninggal dunia di Oregon dan California.16 Agustus 1976: Tsunami di Pasifik menewaskan 5.000 orang di Teluk Moro, Filipina.17 Juli 1998: Gelombang laut akibat gempa yang terjadi di Papua New Guinea bagian utara menewaskan 2.313 orang, menghancurkan 7 desa dan mengakibatkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.26 Desember 2004: Gempa berkekuatan 8,9 pada skala Richter dan gelombang laut raksasa yang melanda enam negara di Asia Tenggara menewaskan lebih dari 156.000 orang.PENYEBAB TINGGINYA DAYA RUSAK TSUNAMIMenurut informasi yang diberikan oleh Dr. Walter C. Dudley, profesor oseanografi dan salah satu pendiri Museum Tsunami Pasifik, tak menjadi soal seberapa besar kekuatan gempa bumi, pergerakan lantai dasar samudra merupakan syarat terjadinya tsunami. Dengan kata lain, semakin besar perpindahan lempeng kerak bumi di lantai dasar samudra, semakin besar jumlah air yang digerakkannya, dan hal ini akan menambah kedahsyatan tsunami. Hal lain yang meningkatkan daya rusak tsunami adalah struktur pantai yang diterjangnya: Selain faktor seperti bentuk pantai yang berupa teluk atau semenanjung, landai atau curam, bagian dari pantai yang selalu berada di dalam air mungkin saja memiliki struktur yang dapat menambah kedahsyatan gelombang pembunuh.Dalam pernyataannya lain, yang memperjelas bahwa tindakan pencegahan yang dilakukan tidak dapat dianggap sebagai jalan keluar sempurna, Dudley mengatakan bahwa Amerika dan Jepang telah mendirikan perangkat pemantau paling mutakhir di Samudra Pasifik, tapi seluruh perangkat ini memiliki tingkat kesalahan lima puluh persen!TANDA-TANDA ZAMAN AKHIRBencana alam, yang tidak dapat dicegah menggunakan sarana teknologi atau tindakan penanggulangan dini, menunjukkan betapa tak berdaya manusia sesungguhnya.Dari abad ke-20, yang ditengarai sebagai “abad bencana alam”, hingga kini, telah terjadi sejumlah bencana alam besar seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, angin tornado, badai, angin topan, angin puyuh, dan banjir, disamping tsunami, dan semua ini telah menimpakan kerusakan parah dan merenggut nyawa jutaan manusia. Ketika seseorang memikirkan fenomena luar biasa ini, dapat dipahami bahwa hal ini memiliki kemiripan dengan fenomena alam yang dinyatakan sebagai pertanda masa awal dari Zaman Akhir. Menurut apa yang dinyatakan dalam hadits, Zaman Akhir adalah suatu masa yang akan datang menjelang terjadinya hari kiamat, dan ketika nilai-nilai Al Qur’an tersebar luas ke masyarakat. Tahap pertama dari Zaman Akhir adalah di kala manusia menjauhkan diri dari nilai-nilai ajaran agama, ketika peperangan semakin meningkat, dan fenomena alam luar biasa terjadi.Demikianlah, di dalam sejumlah hadits, kota-kota dan bangsa-bangsa yang dilenyapkan dari lembaran sejarah dikabarkan sebagai tanda-tanda Zaman Akhir. Dalam hadits-hadits yang mengupas masalah tersebut Nabi kita menyatakan:”Saat (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga … gempa bumi menjadi sering terjadi.” (Bukhari)”Peristiwa-peristiwa besar akan terjadi di masanya [Imam Mahdi].” (Ibnu Hajar Haytahami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi’alamat al-Mahdi al-Muntazar, h. 27) Ada dua peristiwa besar sebelum hari Kiamat … dan kemudian tahun-tahun gempa bumi. (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah (r.a.))”Banyak peristiwa yang begitu menyedihkan akan terjadi di masanya [Imam Mahdi].” (Imam Rabbani, Letters of Rabbani, 2/258)Di tahap kedua Zaman Akhir, Allah akan membebaskan manusia dari kebobrokan akhlak dan peperangan melalui Imam Mahdi. Di masa ini, yang dikenal sebagai Zaman Keemasan, peperangan dan pertikaian akan berakhir, dunia akan dipenuhi oleh kemakmuran, keberlimpahan dan keadilan, dan nilai-nilai ajaran Islam akan melingkupi bumi dan diamalkan secara luas. Masa seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya, dengan izin Allah, tetapi akan berlangsung sebelum hari kiamat. Tahap ini sekarang tengah menunggu saatnya yang ditentukan oleh Allah.Segala sesuatu di bawah kendali Allah. Orang-orang beriman yang memahami kebenaran ini dan yang memiliki keimanan tulus kepada Allah, berserah diri kepada Tuhan kita dengan pemahaman bahwa mereka tengah mengikuti takdir mereka. Allah telah mengatur segala sesuatu dengan sempurna, hingga rinciannya yang terkecil, sejak penciptaan bumi hingga Hari Kiamat. Segala sesuatu dicatat dalam kitab “Lauh Mahfuz”. Segala sesuatu telah terjadi dalam satu waktu dalam pandangan Allah, Yang tidak terikat oleh ruang ataupun waktu, dan ruang serta waktu dari setiap peristiwa telah ditetapkan. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah ayat: “Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui.” (Al Qur’an, surat Al An’aam, 6:67)

mUtiaRa DolphiN

Posted in Uncategorized on Mei 9, 2008 by dolphin89

Mutiara Kata
Orang yang berpikiran optimis selalu memandang segala sesuatu itu sulit, tetapi mungkin Orang yang berpikiran pesimis selalu memandang segala sesuatu itu mungkin, tetapi sulit. ******************************* Hati yang patah bukanlah dalih untuk melangkah dengan goyah, tapi satu peringatan agar langkah tidak kembali salah. ******************************* Kerja adalah cinta yang mengejawantah,. Jika engkau tiada sanggup berkerja dengan cinta, hanya dengan enggan. Maka akan lebih baik bagimu duduk dengan mengulurkan tangan didepan gapura candi yang orang didalamnya bekerja dengan cinta. — Khalil gibran ******************************* pergunakanlah waktu se-efisien mungkin, tapi jangan menjadi budak waktu. kehilangan waktu sedetik bagaikan kehilangan kesempatan untuk menuju jembatan kesuksesan. ******************************* Bila kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, kamu harus menyukai apa yang kamu miliki. Sebab apa yang kamu anggap kurang pada sesuatu yang kamu miliki, bisa berarti lebih bagi orang lain yang menginginkan sesuatu seperti milikmu. Sudah menjadi hukum alam, bahwa manusia tidak pernah puas atas apa yang dimilikinya Mereka selalu ingin memiliki ‘lebih’ dari apa yang sudah mereka miliki. Janganlah selalu mendongak ke atas dan melihat hal-hal yang indah Sekali waktu lihatlah ke bawah dan akan kamu lihat hal-hal yang jauh dari ‘baik’ menurut pandanganmu. Pada saat itu kamu akan sadar bahwa apa yang kamu miliki merupakan sesuatu yang sangat berharga yang mungkin dulunya juga pernah kamu impikan. Maka dari itu bersyukurlah karena kamu masih memiliki sesuatu yang lebih, daripada orang lain yang masih mendambakan sesuatu seperti milikmu. ******************************* Tidak banyak orang mengenal cinta yang didasari nurani datangnya melalui pintu-pintu keikhlasan dan kemudian menerimanya dengan rasa kedewasaan hingga cinta terasa benar-benar menyejukan cinta adalah peradaban ******************************* berhati-hatilah pada sebuah pena, karena dia bisa meninggalkan luka yang lebih dalam dari sayatan sembilu dan sanggup menyisakan rasa yang lebih pedih dari hempasan rotan ******************************* Apabila hati berubah, Perbuatan akan berubah Apabila perbuatan berubah, Tabiat akan berubah Apabila tabiat berubah, Manusia yang hidup akan berubah Apabila manusia yang hidup berubah, Nasib akan berubah. ******************************* Jika KAMU ingin menikmati apa yang sudah KAMU miliki dan rasakan, maka selalu pandanglah ke bawah ………!!! Namun jika KAMU akan bekerja dan berusaha untuk mencapai apa yang KAMU cita-citakan, maka selalu pandanglah ke atas …….!!! Dengan ijin Tuhan, pasti akan KAU rasakan kepuasan dari apa yang sudah KAMU lakukan dan semangat untuk mencapai apa yang menjadi cita-citaMU. SYUKUR DAN KERJA KERAS adalah kunci dalam hidup ini. ******************************* “Intuisi lebih penting daripada penjelasan” “Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan” — Albert Einstein ******************************* Seandainya LANGIT jadi kertas dan LAUT jadi tintanya, takkan cukup kulukiskan besarnya CINTA TUHAN terhadapku. ******************************* Saat insan terlahir dia menangis dan semua orang tersenyum gembira saat insan yang selama hidupnya banyak berbuat baik kembali padaNya dia tersenyum, semua orang bersedih dan merasa sangat kehilangan. ******************************* Kejujuran adalah …….. kebijaksanaan yang terbaik . ******************************* Yang terbaik bagi anda ialah tidak MENJANJIKAN sesuatu kepada orang lain, dan yg lebih baik lagi jika anda tidak INGKAR JANJI. ******************************* KENALI DIRIMU Aku bukan sedang marah pada orang lain, aku marah dengan diriku sendiri. Aku bukan sedang bahagia dengan orang lain, aku hanya bahagia dengan diriku sendiri. Aku bukan sedang sedih terhadap mereka, aku meratapi diriku sendiri. Diriku adalah tempatku mempermainkan diriku sendiri. Aku harus mengenal diriku. ******************************* Orang yang paling sempurna bukanlah orang dengan otak yang sempurna, melainkan orang yang dapat mempergunakan sebaiknya-baiknya dari bagian otaknya yang kurang sempurna. — Aristoteles ******************************* Kerendahan hati …….. Kalau engkau tak sanggup menjadi jalan raya .., jadilah saja jalan kecil, tetapi jalan setapak yang membawa orang kemata air. ******************************* Kebahagiaan Beri kesempatan agar kebahagiaanmu tumbuh (meski perlahan). ******************************* Meratap nasib Tidak ada seorang pun yang dapat menolongmu Kecuali kamu menolong dirimu sendiri
Mutiara Kata
Yang terbaik bagi anda ialah tidak MENJANJIKAN sesuatu kepada orang lain, dan yg lebih baik lagi jika anda tidak INGKAR JANJI. *******************************Tips mencari belahan jiwa… jangan mencari domba di kandang macan begitupun sebaliknya. ******************************* Ada bunga kecil mungil ditengah alam ganas, Ada yang lemah diantara yang kuat, Seperti juga, akan ada yang hadir diantara yang pergi… ******************************* keindahan hati kan tampak pada sikap yang sebenarnya, namun terkadang orang bersikap munafik hanya karena ingin mendapatkan sesuatu yang fana. Dia tidak menyadari ada kehidupan yang lebih langgeng di akhir masa. (SY) ******************************* Jangan memandang kelebihan orang, karena akan membuat kita menjadi iri Pandanglah orang yg mempunyai kelebihan dibawah kita dengan begitu kita akan sadar bahwa kita masih diberi kenikmatan yang lebih dari mereka ******************************* ” … lidah seorang yang bijak berada di belakang hatinya .. … namun lidah pendusta berada di depan hatinya … ” itulah sebabnya org bijak akan selalu memikirkan setiap kata yang akan diucapkannya ……. ******************************* Tiada Cinta dan Kasih sayang yang sejati Selain Cinta dan Kasih Sayang Ibu Dan Ayah , Peliharalah Cinta Itu Sebagai Anugerah Sang Pencipta Kepada – Mu dan sebagai pengabdian Mu pada keduanya. ******************************* orang yang bijaksana adalah dia yang selalu optimis, membuang putus asa, menjalani hidup apa adanya, dengan usaha maksimal, dan tidak terlalu merendahkan diri. ******************************* ” Untuk seorang bijaksana yang harus melindungi Kebenaran, tidaklah layak untuk sampai pada kesimpulan bahwa ini saja yang benar dan yang lain palsu adanya.”

air Mata Rasulullah S.A.W

Posted in Uncategorized on Mei 9, 2008 by dolphin89

Air Mata Rasullulah SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan
salam.”Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya
masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan
badan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?” “Tak tahulah ayahku, Orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang
menggetarkan.Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak
dikenang.”Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah
yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” kata
Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama
menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas
langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. “Jibril,
jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara
yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah
menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril. Tapi
itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan.”Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi.
“Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khawatir, wahai
Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan
syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,”
kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh
Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.”Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di
sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau
melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah
pada Malaikat pengantar wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat
kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah
mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah,
dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada
umatku. “Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak
bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku –
peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.” Di luar pintu
tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah
menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir
Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatiii?” –
“Umatku, umatku, umatku” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu..Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad
wa baarik wa salim ‘alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran
untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai
kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.
Amin. Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang
menyayangimu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi
yang mengasihmu diakhirat.
FUFK ( Forum Ukhuwwah Fastabiqul Khairat ) PT. SHOWPLA INDO

arTikeL dolPhin

Posted in Uncategorized on Mei 9, 2008 by dolphin89

Kamis, 2 Desember 2004
Murah, Mudah, dan Lebih Jernih
Menilik Teknologi Penjernihan Air di Lanud Supadio (Bag-1)
Pontianak,- Air bersih menjadi salah satu masalah yang sering dikeluhkan masyarakat Pontianak dan sekitarnya. Sebagian besar masyarakat di Kota Pontianak masih memenuhi kebutuhan air bersihnya dengan menampung air hujan. Belum banyak yang mengandalkan supply air dari PDAM. Itu pun kerap bermasalah pada saat musim kemarau. Keluhan-keluhan air yang tak begitu jernih dan air payau sering dilontarkan masyarakat. Padahal, ada teknologi penjernihan air yang murah, mudah dan lebih jernih yang bisa ditiru Pemkot Pontianak dari pengadaan air bersih di Lanud Supadio Pontianak.

Laporan Evi Tanderi, Pontianak

Pangkalan Udara Supadio telah dikembangkan menjadi Lanud Induk yang mengoperasikan pesawat tempur sejak 25 November 1998. Dengan perubahan status menjadi Lanud tipe “B”, maka jumlah personel yang mengawakinya terus berkembang dari 114 personel pada 1998 dan kini bertambah hingga menjadi 700 anggota. Jumlah tersebut belum termasuk para keluarganya.

Air bersih menjadi salah satu masalah yang dihadapi para penghuni di Lanud Supadio. Saat itu, masyarakat sekitar hanya mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih selain air dari Sungai Kapuas yang berwarna coklat. Walaupun sejak tahun 1991 sudah ada penjernihan air secara konvensional namun hasilnya belum bisa memenuhi kebutuhan secara kualitatif maupun kuantitatif. Selain itu, setiap hari pesawat tempur Hawk 200 yang selalu terbang baik untuk patroli maupun latihan harus segera dicuci apabila terbang rendah diatas laut. Hal itu untuk menghindari terjadinya korosi (karatan, red) pada badan pesawat. “Pencucian pesawat harus dilakukan dengan seksama mungkin dan air yang digunakan pun harus sehingga memerlukan banyak air memenuhi persyaratan air bersih,” kata Komandan Lanud Supadio, Kolonel (Pnb) Harsono SSos, kepada Pontianak Post saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (26/11) lalu.

Menurut Harsono, kedua alasan tersebut dan ditambah upaya untuk memenuhi kesejahteraan prajurit, maka pada tahun 1999 diputuskan untuk membangun teknologi penjernihan air Sungai Kapuas. “Sampai saat ini masalah air bersih di Lanud Supadio No Problem lah,” ujar Harsono bercanda. “Yang jelas, seluruh prajurit beserta keluarganya tercukupi kebutuhannya dan gratis. Demikian pula untuk pemeliharaan pesawat tidak masalah bahkan untuk kolam renang pun tercukupi dengan baik,” timpalnya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut, setiap bulannya hanya diperlukan dana sekitar Rp 6 juta. Dana tersebut digunakan untuk membeli bahan kimia berupa kapur, kaporit dan tawas. “Jika kita perhitungkan, dana sebesar itu untuk memenuhi kebutuhan air sekian banyak orang dan juga untuk memelihara pesawat maka relatif masih murah. Disamping itu, seluruh bahan kimia ada di Pontianak dan prosesnya sudah secara otomatis sehingga operatornya hanya satu orang,” papar Harsono lagi.

Namun, sambungnya, dana tersebut belum termasuk biaya listrik. Meksi begitu, daya listrik yang diperlukan juga relatif kecil karena seluruh proses kimia sampai distribusi ke rumah-rumah hanya diperlukan waktu empat jam pada pagi hari dan empat jam pada sore hari. “Sehingga, dengan menggunakan daya listrik dari PLN ataupun dari mesin diesel pun biayanya masih relatif murah,” tegasnya lagi.

Harsono menjelaskan, proses penjernihan air bersih atau atau “Water Treatment Plan” di Lanud Supadio menggunakan air baku dari sungai Kapuas. Air Sungai Kapuas merupakan air gambut dengan ciri warna merah kecoklat-coklatan, mengandung zat organik tinggi, rasa asam, PH nya 2 sampai 5 dan tingkat kesadahan yang rendah. “Karena karakteristik alam Kalimantan, pada saat-saat tertentu terjadi intruisi air laut ke sungai Kapuas. Tapi, Alhamdulillah sampai saat ini proses penjernihan air belum pernah terhenti karena intruisi air laut tersebut,” ujarnya.

Instalasi pengolahan air minum di Lanud Supadio merupakan proses perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku, agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum. Bahan baku kimia yang digunakan adalah kapur dan kaporit untuk mematikan mikrobiologi yang merusak kesehatan. Sedangkan tawas berguna untuk pembentukan endapan yang dapat mengikat unsur kimia serta menurunkan kekeruhan dan kesadahan air baku. “Ketiga bahan baku yang ramah lingkungan tersebut mudah didapat di pasaran lokal. Sehingga bisa diperoleh kapanpun,” jelas Harsono.

Kapasitas pengolahan penjernihan air di Lanud Supadio mampu menghasilkan debit produksi sebesar 25 m kubik per jam dengan kapasitas tampungan reservoar sebesar 450 meter kubik serta kapasitas supply pompa distribusi bertenaga 50 meter kubik. Menurut Harsono, sistem operasional instalasi penjernihan air tersebut menggunakan sistem otomatisasi dan sistem manual. Pada sistem otomatisasi, peran operator sangat minimal karena tugasnya hanya mengisi bahan kimia ke dalam tangki dan memonitoring jalannya produksi. “Pada sistem ini kami membuat optimalisasi pengamanan supaya alat bekerja atau tidak berdasarkan kebutuhan air bersih yang akan didistribusikan,” jelas dia lagi.

Sedangkan pada sistem manual, tambah Harsono, peranan operator sangat dibutuhkan untuk menjalankan atau memonitoring jalannya produksi dan distribusi. “Penggunaan salah satu sistem ini tergantung dari pemakai atau operator,” katanya. (bersambung)

intan
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Intan adalah mineral yang secara kimia merupakan bentuk kristal, atau alotrop, dari karbon. Intan terkenal karena memiliki sifat-sifat fisika yang istimewa, terutama faktor kekerasannya dan kemampuannya mendispersikan cahaya. Sifat-sifat ini yang membuat intan digunakan dalam perhiasan dan berbagai penerapan di dalam dunia industri.
Intan terutama ditambang di Afrika tengah dan selatan, walaupun kandungan intan yang signifikan juga telah ditemukan di Kanada, Rusia, Brazil, dan Australia. Sekitar 130 juta “carat” (26.000 kg) intan ditambang setiap tahun, yang berjumlah kira-kira $9 milyar dolar Amerika. Selain itu, hampir empat kali berat intan dibuat di dalam makmal sebagai intan sintetik (synthetic diamond).
Penambangan intan
Intan terutama ditambang dari pipa-pipa vulkanis, tempat kandungan intan yang berasal dari bahan-bahan yang dikeluarkan dari dalam bumi karena tekanan dan temperaturnya sesuai untuk pembentukan intan.
Intan terdapat dari dalam perut bumi yang digali baik secara manual maupun dengan mekanisasi. Sekarang kebanyakan para penambang intan sudah menggunakan mekanisasi, yaitu dengan menggunakan mesin penyedot untuk menyedot tanah yang sudah digali.
Tanah yang disedot bersama air, dipilah melalui tapisan. Dengan keterampilannya, si penambang bisa membedakan batu biasa, pasir, atau intan. Intan yang baru didapat ini disebut “galuh” di daerah Banjarmasin. Galuh ini masih merupakan intan mentah. Untuk menjadikannya siap pakai, intan harus digosok terlebih dahulu. Penggosokkan intan yang ada di masyarakat sebagian besar masih dengan alat tradisional.

Emiter Karbon Ketiga
Saturday, 19 January 2008
Oleh Dr. Edvin Aldrian *)Jakarta (ANTARA News) – Laporan penelitian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wetland International dan Delft Hydraulics pada awal November 2006 menempatkan Indonesia sebagai negara penghasil emisi zat asam arang atau karbondioksida (CO2) ketiga dunia, setelah Amerika Serikat dan China. Dalam deklarasi jumlah emisi CO2 suatu negara adalah janggal untuk memasukkan unsur hutan, karena kebakaran hutan selama ini dianggap sebagai bencana alam. Tapi, stigma buruk yang menyebutkan Indonesia sebagai penghasil emisi CO2 terbesa tersebut dirujuk oleh LSM lainnya tanpa kajian dan tanggapan yang memadai. Hal ini perlu diwaspadai terutama dalam menyambut pelaksanaan Konperensi Para Pihak (Conference on Parties)-13 sekaligus Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan Cuaca (United Nations for Climate Cahnge Conference/UNFCCC) di Bali pada Desember 2007.Menurut Wetland International (WI), akibat kebakaran hutan tahun 1997, 1998, dan 2002 yang menghabiskan lahan hutan antara 1,5 juta dan 2,2 juta hektar, telah diemisikan CO2 sebesar 3.000 hingga 9.400 Megaton/Mton (setara 818 hingga 2.563 Mton karbon dan setara antara 13 persen hingga 40 persen emisi dunia, dengan asumsi seluruh karbon adalah bagian dari CO2 hasil pembakaran).Pada bagian lain, laporan WI disebutkan bahwa nilai emisi karbon Indonesia dari kawasan gambut adalah 600 Mton akibat oksidasi karena pengeringan lahan dan 1400 Mton CO2 (setara 381 Mton karbon) akibat kebakaran lahan. Dari manakah asumsi angka tersebut?Penghitungan emisi karbon akibat kebakaran hutan dilakukan dengan mengacu pada beberapa asumsi dasar yaitu jenis lahan, daya bakar lahan, kedalaman lahan bakar (terutama bagi lahan gambut), faktor emisi dan kalibrasi sebaran bakar.Beberapa peneliti mencoba menghitung nilai emisi dari kebakaran hutan tahun 1997, yang merupakan bencana terparah sepanjang sejarah. Page dkk (2002) memperkirakan antara 810 hingga 2.563 Mton karbon, sementara Duncan (2003) melaporkan 700 Mton karbon, Levine (1999) mengestimasi 245 Mton karbon dan Heil, Langmann dan Aldrian (2007) melaporkan 1.098 Mton karbon.Alhasil angka yang dikeluarkan WI berasal dari estimasi Page dkk (2002) yang memiliki tingkat ketidak percayaan tinggi (rentang nilai yang lebar) dan juga diragukan oleh peneliti di atas lainnya.Hingga saat ini hanya estimasi dari kebakaran hutan tahun 1997 yang selalu dirujuk dan belum ada publikasi komprehensif untuk kebakaran tahun sesudahnya.Tapi, estimasi emisi karbon antara tahun 1998 hingga sekarang dapat dilakukan dengan mengacu pada asumsi yang sama dengan variasi dari jumlah titik api (hotspot) dan satuan jenis lahan (apakah lahan gambut atau bukan).Laporan titik api hasil pemantauan dari satelit NOAA 14 dan 18 dapat diperoleh untuk melakukan kalkulasi emisi tersebut. Hasil estimasi emisi karbon Indonesia akibat kebakaran hutan sepuluh tahun terakhir terlihat pada Tabel 1.Terlihat bahwa nilai emisi tertinggi mencapai 13 kali lipat dari nilai terendah.Dengan demikian nilai tengah yang mereka pakai untuk menobatkan Indonesia di posisi ketiga kurang sesuai.Hal yang menarik untuk diperhatikan adalah bahwa variasi titik api bulanan sangat dipengaruhi oleh variasi iklim.Hasil korelasi jumlah titik api paruh kedua tahunan (antara Juli hingga Desember) di pulau Sumatera dan Kalimantan dengan indeks iklim di Samudra Pasifik (indeks fenomena El Nino) menunjukkan tingkat korelasi sangat tinggi yaitu di atas 90 persen.Hal ini membuktikan kuatnya peran iklim dalam mendorong kasus kebakaran, meski disadari bahwa sebagian besar pelaku kebakaran adalah akibat aktivitas manusia sehingga dapat dipastikan Indonesia sebagai korban variasi tahunan iklim regional yang nyata.Hasil estimasi emisi karbon serta hubungan kebakaran hutan tahunan dan iklim membawa beberapa implikasi berikut. Besar kecilnya angka titik api kebakaran hutan tahunan menunjukkan rentannya posisi Indonesia terhadap situasi iklim regional.Hal serupa juga dialami oleh Yunani dan Amerika Serikat pada musim panas tahun ini.Nilai yang dipublikasi oleh WI sebagai dasar Indonesia ranking tiga besar dunia memakai porsi lahan gambut dari seluruh lahan terbakar yaitu sekitar 1.400 Mton CO2 (setara dengan 381 Mton karbon).Nilai itu apabila dibandingkan dengan fluktuasi nilai emisi tahunan dari seluruh lahan terbakar (Tabel 1) menunjukkan angka yang terlalu tinggi terutama pada tahun-tahun non El Nino yaitu 1998, 1999, 2000, 2001, 2003, 2005 dan 2007 (proyeksi).Pada tahun-tahun tersebut dapat dipastikan bahwa emisi karbon Indonesia tidak menempati ranking tiga dunia. Estimasi ini hanya memasukkan faktor kebakaran hutan tanpa memasukkan nilai daya serap hutan disaat tidak terjadi kebakaran.Dalam perhitungan emisi karbon global beberapa negara sudah memasukkan unsur daya serap hutan mereka, sedangkan untuk hutan Indonesia hal ini belum dilakukan karena belum ada kesepahaman metoda.Kesalahan terakhir adalah asumsi bahwa seluruh hasil pembakaran berbentuk CO2 bukan senyawa karbon lainnya.Dari data “global fire” keluaran ATSR “hotspot” dari pusat antariksa Eropa (ESA) menunjukkan baik tahun 1997 dan 2006 dimana terjadi kebakaran hebat di Indonesia, terutama pada bulan September, menunjukkan bahwa situasi kebakaran di Indonesia tidak lebih parah dari kebakaran di Brazil dan benua Afrika.Ilustrasi hasil penelitian Duncan (2003) menunjukkan peta penyebaran asap akibat kebakaran hutan Indonesia yang tidak lebih buruk dibandingkan Brazil dan Afrika pada Aerosol Indeks (AI), nilai konsentrasi emisi CO2 dan jumlah titik api dari ATSR.Data hasil observasi konsentrasi CO2 di stasiun GAW Koto Tabang (Bukit Tinggi) yang merupakan stasiun standar resmi World Meteorological Organization selalu menunjukkan kadar konsentrasi CO2 lebih rendah dari stasiun referensi dunia di Mauna Loa (Hawaii).Data dari empat tahun terakhir yang juga melewati masa kebakaran hutan parah tahun 2006 tetap menunjukkan nilai kadar konsentrasi CO2 lebih rendah.Wilayah Koto Tabang dilewati polutan asap dari kebakaran di Sumatera bagian selatan menurut berbagai model.Nyatalah, bahwa kita harus selalu waspada akan berbagai upaya yang mencoba mendiskreditkan posisi Indonesia dalam post Kyoto Protokol, perdagangan emisi global dan upaya pemerintah untuk mengurangi dampak kebakaran hutan.Apalagi Indonesia sedang dalam proses ratifikasi UU ASEAN Transboundary Haze. Posisi estimasi emisi karbon ini perlu diangkat dalam negosiasi karbon global serta memposisikan kepentingan rehabilitasi dan pelestarian lahan gambut yang kita miliki.*)Penulis adalah Peneliti Madya Meteorologi Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (UPTHB-BPPT); Kontributor referensi Panel Antar-Pemerintahan untuk Perubahan Cuaca (Intergovernmental Panel Climate Change/IPCC) 2007.sumber: Antaranews
http://www.forplid.net/index.php?option=com_content&task=view&id=134&Itemid=1
Republika – 23 Juni 2002

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Memiliki luas wilayah 5.193.252 km2 dua per tiga luas wilayahnya merupakan lautan, yaitu sekitar 3.288.683 km2. Sehingga Indonesia juga memiliki julukan sebagai benua maritim.

Ironinya–di tengah kepungan air laut itu–ternyata masih ada beberapa tempat yang mengalami kekurangan air, terutama mengenai ketersedian air bersih. Akibatnya, di tempat seperti itu air menjadi barang eksklusif. Masyarakatnya harus membeli untuk mendapatkan air bersih.

Ironi inilah yang menimpa masyarakat Kepulauan Seribu. Di kepulauan yang berada di utara kota Jakarta itu air bersih menjadi barang langka. Bupati Kepulauan Seribu, Kamil Abdul Kadir beberapa waktu yang lalu menuturkan bahwa ketersediaan air bersih adalah masalah utama bagi daerahnya. Setidaknya, untuk mendapatkan satu liter air bersih, masyarakat harus membayar Rp 50 sampai Rp 75.

”Air bersih memang masih menjadi masalah. Selama ini, untuk memperoleh air bersih tersebut kita mendapatkannya dari 5 instalasi Reverse Osmosis (RO) yang terdapat di lima pulau berpenghuni,” ujarnya. Sementara pulau berpenghuni itu jumlahnya sebanyak 11 pulau dengan jumlah penduduk 18 ribu jiwa.

Melihat kondisi itulah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tertarik mengembangkan teknologi untuk mengatasi krisis air. Setelah melakukan serangkaian kajian, BPPT mengembangkan teknologi desalinisasi di kabupaten yang masuk wilayah propinsi DKI Jakarta ini.

Menurut Rohmadi Ridlo dari tim desalinasi BPPT memaparkan bahwa desalinasi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan proses destilasi dan Reverse Osmosis. Secara prinsip, menurut Ridlo, proses destilasi merupakan perubahan fase cair menjadi fase uap. Dimana pada tahap akhir, air laut akan mengalami kondensasi menjadi air murni.

Sementara, pada proses RO–air yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat Kepulauan Seribu–dalam prosesnya tidak ada perubahan fase. ”Pada proses RO yang terjadi hanya fase cair saja. Dimana untuk memisahkan air tawar dengan air laut di dapat dari adanya perbedaan tekanan yang menggunakan membran semi permeablenya saja.”

Namun, Ridlo mengakui bahwa masing-masing teknologi pemisahan air tawar dengan air laut itu memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Kelemahan pada proses desalinasi yang menggunakan teknologi RO diantaranya adalah adanya kemungkinan penyumbatan pada selaput membran oleh bakteri, kerak kapur atau fosfat dari air laut.

Selain itu, pemanfaatan teknologi RO untuk menghasilkan air tawar di Indonesia pun masih menghadapi beberapa kendala. Diantaranya, mengenai bahan baku air laut yang sudah relatif kotor. Sehingga, jika penggunaaan bahan baku semacam ini dipaksakan tentu akan berpotensi untuk menyumbat membran.

Menurut Ridlo ada beberapa peralatan yang mendukung proses destilasi ini. Ia menyebutkan antara lain adalah heater, kondensor, ejektor air, pompa ejektor, pompa kondensat, indikator salinitas, dan peralatan kontrol.

Proses kerja destilasi ini mulanya air laut dihisap oleh pompa ejektor yang terdapat dipantai. Kemudian, air laut tersebut dimasukan ke dalam alat penukar gas (heat exchanger). Pada tahap ini, air laut dipanasi oleh air panas dari panas buang diesel atau boiler limbah biomassa pada suhu 80 derajat C. Selanjutnya, air tersebut divakumkan pada tekanan udara kurang dari 1 atm.

Pada kondisi hampa udara (vakum) yang tinggi dan suhu rendah itulah, jelasnya lagi, sebagian dari air laut menguap. Dimana, uap bertekanan rendah dari tempat lain mendapat pendinginan dari air laut yang dimasukkan dari cerobong terpisah. Pada saat itulah, uap berkondensasi menjadi air tawar.

Lebih lanjut Ridlo menjelaskan, air laut yang sudah hangat akan mengalir dari saluran keluar pendingin. Dan selanjutnya akan masuk ke dalam heat exchanger sebagai air umpan. Uap tekanan rendah yang timbul di dalam heat exchanger mengalir masuk ke dalam evaporator. Begitu pula dengan air sisa buangan yang kental.

Selanjutnya, uap air itu didinginkan oleh air laut dan berkondensasi menjadi air tawar. Hasil air tawar di kondensor itu kemudian dipompa keluar oleh condensate pump. Kemudian, air tersebut dialirkan ke tangki persedian air tawar. Sementara sisa air buangan dikeluarkan secara teratur oleh water ejector.

Sedangkan mengenai kadar garam dari air destilat (air yang dihasilkan dari proses destilasi ini–red) secara terus menerus dipantau oleh salinity indicator. Sebuah solenoid valve dipasang pada saluran keluar pompa air destilasi.

”Nah untuk menentukan kadar garam air destilatnya kita bisa mensetnya,” kata Ridlo. Diungkapkan pula umumnya kadar garam yang dimiliki oleh air destilat ini maksimal sebesar 10 ppm. Artinya, kualitas air yang dihasilkan dari proses ini sangat bagus.

Menurut Ketua Pelaksana Program Desalinasi-BBPT Bambang Gambiro air tawar yang dihasilkan dari mesin diesel bertenaga 2×250 Kw dan 2×500 Kw mampu menghasilkan 5.000 liter air dalam 24 jam. ”Tetapi sebenarnya kita masih bisa memaksimalkannya lagi hingga 15 ribu liter,” ujarnya dengan nada yakin.

Mengenai kualitas air tawar yang dihasilkan dari proses destilasi ini, Bambang mengatakan,”Kualitasnya sudah terjamin.” Jadi, katanya, setelah proses destilasi usai, air tawar yang dihasilkan telah siap untuk diminum. Ini disebabkan karena air tawar ini sudah memenuhi standar air bersih yang ditetapkan oleh Lembaga Kesehatan Dunia (WHO).

Berdasarkan hasil penelitian, air destilasi ini memiliki pH 8,5 pada suhu 25 derajat. Selain itu, tingkat alkalinitasnya sekitar 3 CaCO3 miligram per liter. Kemampuan daya hantar listriknya sebesar 4,1 mg/l. Kandungan ion klorida, ion besi masing-masing sebanyak kurang dari 2 mg/l Cl- dan kurang dari 0,05 mg/l Fe.

Sementara itu kualitas air yang ditetapkan WHO, pH yang baik berkisar antara 5,8-8,6. Kemampuan daya hantar listriknya sebesar kurang dari 700 mg/l. Kandungan ion klorida kurang dari 200 mg/l Cl-. Dan kandungan ion besinya adalah kurang dari 0,3 mg/l Fe. ”Jadi jelas air ini memang berkualitas,” tandasnya optimis.

Selama ini, kata Bambang, pemanfaatan teknologi desalinasi ini banyak digunakan pada kapal-kapal tanker. Keberadaan desalinasi disana, untuk menyuplai air bersih bagi awak kapalnya. ”Namun, hingga saat ini di Indonesia pemanfaatan desalinasi untuk keperluan di darat masih belum ada,” tukasnya.

Ia berharap desalinasi di Kepulauan Seribu itu nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Bambang mengungkapkan pula pilot project yang akan dilakukan di Pulau Pramuka yang memiliki kepadatan penduduk sekitar 1.500 jiwa ini akan dilakukan selama dua tahun. Sedangkan dana yang dianggarkan untuk pilot project ini jumlahnya sebesar Rp 260 juta yang didapat dari Daftar Isian Proyek Anggaran Pendapatan Belanja Negara (DIK-APBN) 2002.

Selain itu Bambang juga mengatakan bahwa pihak BPPT dalam melaksanakan pilot porjectnya di Kepulauan Seribu ini menggandeng pihak produsen desalinasi dari PT Sasakura, Jepang. ”Dan saat ini Italia dan Korea juga tertarik untuk ikut serta mengembangkan teknologi desalinasi ini.” tandas Bambang. C10
Perbandingan Variabel Pada Isolasi Dan Pemurnian Eugenol Dari Minyak Daun Cengkeh
Written by Nyoman Fitri, J.A. Kawira

Monday, 19 February 2007Perbandingan Variabel Pada Isolasi Dan Pemurnian Eugenol Dari Minyak Daun CengkehAbstrakTanaman cengkeh (Eugenia aromatika O.K.) termasuk dalam familia Myrtaceae, tersebar luas di Indonesia, Malaysia, Pulau Madagaskar dan Tanzania. Tanaman ini mengandung minyak atsiri yang banyak dipakai untuk bahan baku eugenol dan pembuatan vanilin. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh suatu prosedur isolasi eugenol dari minyak daun cengkeh yang lebih efisien dengan membandingkan beberapa variabel, yaitu pendiaman setelah pengocokan dengan natrium hidroksida selama 19 dan 24 jam (variabel 1) dan perbandingan fase air: n- heksana yang digunakan dalam pencucian yaitu 1:1; 1:1; 1:1; dan 1: 1; 1: � ; 1: � (variabel 2); melakukan pemurnian terhadap eugenol yang diperoleh dari hasil isolasi tersebut dengan cara destilasi sederhana bervakum; dan membandingkan eugenol yang diperoleh dari hasil pemurnian tersebut dengan sediaan eugenol yang diperoleh dari perdagangan yaitu eugenol A (lokal) dan eugenol B (impor) dengan cara menggunakan kromatografi gas. Hasil yang diperoleh dari peragaman variabel menurut uji statistik, yaitu terdapat perbedaan bermakna dari rendemen hasil isolasi yang disebabkan oleh perbedaan lama pendiaman setelah pengocokan dengan natrium hidroksida dan perbedaan banyaknya n-heksana yang digunakan dalam pencucian. Artinya pemilihan variabel 19 jam untuk pendiaman setelah pengocokan dan pencucian dengan memakai rasio 1:1; 1:� ; 1:� akan lebih efisien. Proses pemurnian lebih lanjut dari eugenol hasil isolasi dilakukan dengan cara destilasi sederhana dengan vakum. Eugenol yang didapat mempunyai warna yang lebih baik yaitu kuning pucat, dan kemurniannya juga lebih tinggi daripada eugenol hasil isolasi dan telah menyamai sediaan eugenol dalam perdagangan.
http://www.litbang.depkes.go.id/media/index.php?option=content&task=view&id=104&Itemid=31
Distilasi
Desember 23, 2007 at 9:26 am (Operasi Teknik Kimia)
Pengertian Distilasi
Distilasi adalah suatu cara pemisahan larutan dengan menggunakan panas sebagai pemisah atau “separating agent”. Jika larutan yang terdiri dari dua buah komponen yang cukup mudah menguap, misalnya larutan benzena-toluena, larutan n-Heptan dan n-Heksan dan larutan lain yang sejenis didihkan, maka fase uap yang terbentuk akan mengandung komponen yang lebih menguap dalam jumlah yang relatif lebih banyak dibandingkan dengan fase cair.
Jadi ada perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap, dan hal ini merupakan syarat utama supaya pemisahan dengan distilasi dapat dilakukan. Kalau komposisi fase uap sama dengan komposisi fase cair, maka pemisahan dengan jalan distilasi tidak dapat dilakukan.
Proses distilasi dalam kilang minyak bumi merupakan proses pengolahan secara fisika yang primer yang mengawali semua proses-proses yang diperlukan untuk memproduksi BBM dan Non-BBM. Proses distilasi ini dapat menggunakan satu kolom atau lebih menara distilasi, misalnya residu dari menara distilasi dialirkan ke menara distilasi hampa atau ke menara distilasi bertekanan.
Secara fundamental semua proses-proses distilasi dalam kilang minyak bumi adalah sama. Semua proses distilasi memerlukan beberapa peralatan yang penting seperti :
– Kondensor dan Cooler
– Menara Fraksionasi
– Kolom Stripping
Proses pemisahan secara distilasi dengan mudah dapat dilakukan terhadap campuran, dimana antara komponen satu dengan komponen yang lain terdapat dalam campuran :
a. Dalam keadaan standar berupa cairan, saling melarutkan menjadi campuran homogen.
b. Mempunyai sifat penguapan relatif (α) cukup besar.
c. Tidak membentuk cairan azeotrop.
Pada proses pemisahan secara distilasi, fase uap akan segera terbentuk setelah sejumlah cairan dipanaskan. Uap dipertahankan kontak dengan sisa cairannya (dalam waktu relatif cukup) dengan harapan pada suhu dan tekanan tertentu, antara uap dan sisa cairan akan berada dalam keseimbangan, sebelum campuran dipisahkan menjadi distilat dan residu.
Fase uap yang mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap relatif terhadap fase cair, berarti menunjukkan adanya suatu pemisahan. Sehingga kalau uap yang terbentuk selanjutnya diembunkan dan dipanaskan secara berulang-ulang, maka akhirnya akan diperoleh komponen-komponen dalam keadaan yang relatif murni.
Keseimbangan Uap -Cair
Untuk dapat menyelesaikan soal-soal distilasi harus tersedia data-data keseimbangan uap-cair sistim yang dikenakan distilasi. Data keseimbangan uap-cair dapat berupa tabel atau diagram. Tiga macam diagram keseimbangan yang akan dibicarakan, yaitu :
· Diagram Titik didih
Diagram titik didih adalah diagram yang menyatakan hubungn antara temperatur atau titik didih dengan komposisi uap dan cairan yang berkeseimbangan. Di dalam diagram titik didih tersebut terdapat dua buah kurva, yaitu kurva cair jenuh dan uap jenuh. Kedua kurva ini membagi daerah didalam diagram menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Daerah satu fase yaitu daerah cairan yang terletak dibawah kurva cair jenuh.
2. Daerah satu fase yaitu daerah yang terletak datas kurva uap jenuh.
3. Daerah dua fase yaitu daerah uap jenuh dan cair jenuh yang terletak di antara kurva cair jenuh dan kurva uap jenuh.

· Diagram Keseimbangan uap-cair
Diagram keseimbangan uap-cair adalah diagram yang menyatakan hubungan keseimbangan antara komposisi uap dengan komposisi cairan. Diagram keseimbangan uap-cair dengan mudah dapat digambar, jika tersedia titik didihnya.
· Diagram Entapi-komposisi
Diagram entalpi-komposisi adalah diagram yang menyatakan hubungan antara entalpi dengan komposisi sesuatu sistim pada tekanan tertentu. Didalam diagram tersebut terdapat dua buah kurva yaitu kurva cair jenuh dan kurva uap jenuh. Setiap titik pada kurva cair jenuh dihubungkan dengan gari hubung “tie line” dengan titik tertentu pada kurva uap jenuh, dimana titik-titik tersebut dalam keadaan keseimbangan. Dengan adanya kedua kurva tersebut, daerah didalam diagram terbagi menjadi 3 daerah, yaitu
1. Daerah cairan yang terletak dibawah kurva cair jenuh.
2. Daerah uap yang terletak diatas kurva uap jenuh.
3. Daerah cair dan uap yang terletak diantara kurva cair jenuh dengan kurva uap jenuh
Dibawah kurva cair jenuh terdapat isoterm-isoterm yang menunjukkan entalpi cairan pada berbagai macam komposisi pada berbagai temperatur.

2.2 Macam-macam Distilasi
Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Distilasi kontinyu
2. Distilasi batch
Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menajdi tiga, yaitu :
1. Distilasi atmosferis (0,4-5,5 atm mutlak)
2. Distilasi vakum (≤ 300 mmHg pada bagian atas kolom)
3. Distilasi tekanan (≥ 80 psia pada bagian atas kolom)

Berdasarkan komponen penyusunnya :
1. Distilasi sistem biner
2. Distilasi sitem multi komponen
Berdasarkan sistem operasinya terbagi dua, yaitu :
1. Single-stage Distillation
2. Multi stage Distillation
Distilasi Vakum
Distilasi vakum adalah distilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (300 mmHg absolut). Distilasi yang dilakukan dalam tekanan operasi ini biasanya karena beberapa alasan yaitu :
a. Sifat penguapan relatif antar komponen biasanya meningkat seiring dengan menurunnya boiling temperature. Sifat penguapan relatif yang meningkat memudahkan terjadinya proses separasi sehingga jumlah stage teoritis yang dibutuhkan berkurang. Jika jumlah stage teoritis konstan, rasio refluks yang diperlukan untuk proses separasi yang sama dapat dikurangi. Jika kedua variabel di atas konstan maka kemurnian produk yang dihasilkan akan meningkat.
b. Distilasi pada temperatur rendah dilakukan ketika mengolah produk yang sensitif terhadap variabel temperatur. Temperatur bagian bawah yang rendah menghasilkan beberapa reaksi yang tidak diinginkan seperti dekomposisi produk, polimerisasi, dan penghilangan warna.
c. Proses pemisahan dapat dilakukan terhadap komponen dengan tekanan uap yang sangat rendah atau komponen dengan ikatan yang dapat terputus pada titik didihnya.
d. Reboiler dengan temperatur yang rendah yang menggunakan sumber energi dengan harga yang lebih murah seperti steam dengan tekanan rendah atau air panas.
Distilasi Multikomponen
Perhitungan distilasi multikomponen lebih rumit dibandingkan dengan perhitungan distilasi biner karena tidak adapat digunakan secara grafis. Dasar perhitungannya adalah penyelesaian persamaan-persamaan neraca massa, neraca energi dan kesetimbangan secara simultan. Bila distilasi melibatkan C komponen dengan N buah tahap kesetimbangan maka jumlah persamaan yang terlibat dalam perhitungan adalah N × C persamaan neraca massa, N × C relasi kesetimbangan dan N persamaan neraca energi.

Perhitungan distilasi multikomponen dilakukan dengan 2 tahap :
1. Perhitungan awal, dilakukan dengan metode pintas (Shortcut Calculation)
Perhitungan awal digunakan untuk analisis kualitatif dari suatu kolom distilasi atau perhitungan awal rancangan dengan tujuan :
1.
o Memperkirakan komposisi produk atas dan bawah
o Tekanan sistem
o Jumlah tahap kesetimbangan
o Lokasi umpan masuk
2. Perhitungan tahap demi tahap dilakukan dengan metode eksak yang merupakan penyelesaian banyak persamaan aljabar :
o Metode sederhana dengan kalkulator
o Metode MESH dengan program komputer
Single-stage Distillation
Single-stage Distillation biasa juga disebut dengan flash vaporization atau equilibrium distillation, dimana campuran cairan diuapkan secara parsial. Pada keadaan setimbang, uap yang dihasilkan bercampur dengan cairan yang tersisa, namun pada akhirnya uap tersebut akan dipisahkan dari kolom seperti juga fase cair yang tersisa. Distilasi jenis ini dapat dilakukan dalam kondisi batch maupun kontinyu.

2.3 Tray Tower
Tray tower merupakan bejana vertikal dimana cairan dan gas dikontakkan melalui plate-plate yang disebut sebagai tray. Fungsi dari penggunaan tray adalah untuk memperbesar kontak antara cairan dan gas sehingga komponen dapat dipisahkan sesuai dengan rapat jenisnya, dalam bentuk gas atau cairan. Jumlah tahapan atau tray dalam suatu kolom tergantung pada tingginya kesulitan pemisahan zat yang akan dilakukan dan juga ditentukan berdasarkan perhitungan neraca massa dan kesetimbangan. Efisiensi tray dan jumlah tray yang sebenarnya ditentukan oleh desain yang digunakan dan kondisi operasi, sedangkan diameter kolom bergantung pada jumlah gas dan cairan yang melewati kolom per unit waktu.
Untuk mendapatkan produk yang baik diperlukan alat kontak antara uap dengan cairan. Beberapa jenis alat kontak antara uap dengan cairan adalah bubble cap tray, grid tray, sieve tray dan valve tray.
Sieve Tray
Sieve tray merupakan jenis tray yang paling sederhana dibandingkan jenis tray yang lain dan lebih murah daripada jenis bubble cap. Pada Sieve tray uap naik ke atas melalui lubang-lubang pada plate dan terdispersi dalam cairan sepanjang plate. Cairan mengalir turun ke plate di bawahnya melalui down comer dan weir.
Meskipun sive tray mempunyai kapasitas yang lebih besar pada kondisi operasi yang sama dibandingkan dengan bubble cap, namun sieve tray mempunyai satu kekurangan yang cukup serius pada kecepatan uap yang relatif lebih rendah dibandingkan pada kondisi operasi normal. Pada sieve tray, aliran uap berfungsi mencegah cairan mengalir bebas ke bawah melalui lubang-lubang, tiap plate di desain mempunyai kecepatan uap minimum yang mencegah terjadinya peristiwa “dumps” atau “shower” yaitu suatu peristiwa dimana cairan mengalir bebas mengalir ke bawah melalui lubang-lubang pada plate.
Kecepatan uap minimum ini yang harus amat sangat diperhatikan dalam mendesain sieve tray dan menjadi kesulitan tersendiri dalam kondisi operasi sesungguhnya.Efisiensi sieve tray sama besarnya dengan bubble cap pada kondisi desain yang sama, namun menurun jika kapasitasnya berkurang di bawah 60% dari desain.
Sectional construction
Seksi plate dipasang pada cincin yang dilas di sekeliling dinding kolom bagian dalam dan pada balok-balok penyangga. Lebar balok penyangga dan cincin sekitar 50 mm, dengan jarak antar satu balok dengan yang lainnya sekitar 0.6 m. Balok penyangga dipasang horizontal sebagai penyangga plate, biasanya di bentuk dari lembaran yang dilipat atau dibentuk. Satu bagian dari plate di desain bisa di pindahkan yang berfungsi sebagai manway. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah manway yang dapat mengurangi biaya konstruksi.
Downcomers
Downcomer terdapat pada semua equilibrium-stage trays, bertujuan sebagai media cairan untuk mengalir dari tray atas ke tray di bawahnya. Downcomer di desain untuk menyediakan kapasitas penanganan cairan yang cukup untuk kolom distilasi dan pada waktu yang sama untuk memenuhi luas minimum dari area cross-sectional, sehingga area aktif dari pada tray akan maksimum. Jenis-jenis downcomer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.Merupakan jenis yang paling sederhana dan murah dalam konstruksi dan paling memuaskan untuk berbagai macam tujuan. Channel downcomer dibentuk dari plat rata yang kemudian disebut apron yang dipasang dengan posisi ke bawah dari outlet weir. Apron biasanya vertikal, namun bisa juga agak miring untuk meningkatkan area plate untuk perforation.
Flooding
Flooding terjadi jika busa pada plate berakumulasi melebihi penyangga downcomer. Downcomer kemudian mengandung campuran yang mempunyai densitas yang lebih rendah dari cairan murni, kapasitasnya berkurang, level cairan meningkat pada downcomer sampai akhirnya mencapai tray di atasnya dan selanjutnya akan mencapai keadaan dimana cairan memenuhi kolom
Weep Point.
Weep point bisa diartikan sebagai kecepatan minimum uap yang dapat memberikan kestabilan kondisi operasi.
Tray spacing
Tray spacing merupakan jarak antara satu tray dengan tray yang lainnya. Biasanya sekitar 6 inci lebih pendek dari bubble cap tray. Sieve tray beroperasi pada spacing sekitar 9 inci sampai 3 inci. Yang biasa digunakan adalah sekitar 12-16 inci.
Hole Size, arrangement and Spacing
Diameter lubang dan pengaturannya bervariasi tergantung kebutuhan dan keinginan dari yang mendesain. Yang biasa dipakai untuk kegiatan komersil yaitu diameter ¾ dan 1 inci. Diameter lubang direkomendasikan untuk self cleaning yaitu 3/16 inci. Diameter ½ inci bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan termasuk yang melibatkan fouling dan cairan yang mengandung solid tanpa kehilangan efisiensi. Diameter 1/8 inci sering digunakan untuk kondisi vakum
Pengaturan posisi lubang atau arrangement bisa berupa triangular pitch (segitiga) atau square pitch (segiempat), lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.Jika jarak antar lubang dua kali diameter maka cenderung akan mengalami “unstable operation”. Jarak lubang yang direkomendasikan adalah 2.5 do sampai 5 do, dan yang paling direkomendasikan 3.8 do.
Active Hole Area
Ialah luasan total pada plate termasuk di dalamnya ialah perforated area dan calming zone.
Perforated Area
Perforated area atau hole area ialah area pada plate dimana masih terdapat lubang-lubang tempat kontaknya cairan dan uap.
Calming Zone
Ialah area pada plate yang tidak terdapat lubang-lubang.
Height of Liquid Over Outlet Weir, how
Batas minimum tinggi weir adalah 0.5 inci, dengan 1-3 inci yang paling direkomendasikan. Untuk lebih jelasnya biasa dilihat pada gambar di bawah ini.
Untuk menentukan jumlah tahap yang dibutuhkan pada distilasi multi komponene diperlukan dua kunci, yaitu Light Key Component (LK) dan Heavy Key Component (HK) komponen. Light Key Component adalah komponen fraksi ringan pada produk bawah dalam jumlah kecil tapi tidak dapat diabaikan. Heavy Key Component adalah komponen fraksi berat pada produk atas dalam jumlah kecil yang tidak dapat diabaikan. LK dan HK diperlukan untuk mengetahui distribusi komponen lain. Jumlah tahap yang diperlukan untuk pemisahan juga tergantung pada rasio refluks (perbandingan refluks) yang digunakan.
R=
http://achmadirfani.wordpress.com/2007/12/
Arang yaitu residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan jalan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan, terutama dengan jalan memanaskan kayu (tanpa oksigen).
http://id.wikipedia.org/wiki/Arang
Termometer air raksa
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar WikipediaMerapikan artikel bisa berupa membagi artikel ke dalam paragraf atau wikifisasi artikel.Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini.
Termometer air raksa dalam gelas adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.
Sebagai pengganti air raksa, beberapa termometer keluarga mengandung alkohol dengan tambahan pewarna merah. Termometer ini lebih aman dan mudah untuk dibaca.
Jenis khusus termometer air raksa, disebut termometer maksimun, bekerja dengan adanya katup pada leher tabung dekat bohlam. Saat suhu naik, air raksa didorong ke atas melalui katup oleh gaya pemuaian. Saat suhu turun air raksa tertahan pada katup dan tidak dapat kembali ke bohlam membuat air raksa tetap di dalam tabung. Pembaca kemudian dapat membaca temperatur maksimun selama waktu yang telah ditentukan. Untuk mengembalikan fungsinya, termometer harus diayunkan dengan keras. Termometer ini mirip desain termometer medis.
Air raksa akan membeku pada suhu -38.83 °C (-37.89 °F) dan hanya dapat digunakan pada suhu di atasnya. Air raksa, tidak seperti air, tidak mengembang saat membeku sehingga tidak memecahkan tabung kaca, membuatnya sulit diamati ketika membeku. Jika termometer mengandung nitrogen, gas mungkin mengalir turun ke dalam kolom dan terjebak di sana ketika temperatur naik. Jika ini terjadi termometer tidak dapat digunakan hingga kembali ke kondisi awal. Untuk menghindarinya, termometer air raksa sebaiknya dimasukkan ke dalam tempat yang hangat saat temperatur di bawah -37 °C (-34.6 °F). Pada area di mana suhu maksimum tidak diharapkan naik di atas – 38.83 ° C (-37.89 °F) termometer yang memakai campuran air raksa dan thallium mungkin bisa dipakai. Termometer ini mempunyai titik beku of -61.1 °C (-78 °F).
Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan Fahrenhait. Anders Celsius merumuskan skala Celsius, yang dipaparkan pada publikasinya ”the origin of the Celsius temperature scale” pada 1742.
Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es mencair dan suhu penguapan air. Ini bukanlah ide baru, sejak dulu Isaac Newton bekerja dengan sesuatu yang mirip. Pengukuran suhu celsius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan. Eksperimen untuk mendapat kalibrasi yang lebih baik pada termometer Celsius dilakukan selama 2 minggu setelah itu. Dengan melakukan eksperimen yang sama berulang-ulang, dia menemukan es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada termometer. Dia menemukan titik yang sama pada kalibrasi pada uap air yang mendidih (saat percobaan dilakukan dengan ketelitian tinggi, variasi terlihat dengan variasi tekanan atmosfir). Saat dia mengeluarkan termometer dari uap air, ketinggian air raksa turun perlahan. Ini berhubungan dengan kecepatan pendinginan (dan pemuaian kaca tabung).
Tekanan udara mempengaruhi titik didih air. Celsius mengklaim bahwa ketinggian air raksa saat penguapan air sebanding dengan ketinggian barometer.
Saat Celsius memutuskan untuk menggunakan skala temperaturnya sendiri, dia menentukan titik didih pada 0 °C (212 °F) dan titik beku pada 100 °C (32 °F). Satu tahun kemudian Frenchman Jean Pierre Cristin mengusulkan versi kebalikan skala celsius dengan titik beku pada 0 °C (32 °F) dan titik didih pada 100 °C (212 °F). Dia menamakannya Centrigade.
Pada akhirnya, Celsius mengusulkan metode kalibrasi termometer sbb:
1. Tempatkan silinder termometer pada air murni meleleh dan tandai titik saat cairan di dalam termometer sudah stabil. ini adalah titik beku air.
2. Dengan cara yang sama tandai titik di mana cairan sudah stabil ketika termometer ditempatkan di dalam uap air mendidih.
3. Bagilah panjang di antara kedua titik dengan 100 bagian kecil yang sama.
Titik-titik ini ditambahkan pada kalibrasi rata-rata tetapi keduanya sangat tergantung tekanan udara. Saat ini, tiga titik air digunakan sebagai pengganti (titik ketiga terjadi pada 273.16 kelvins (K), 0.01 °C). CATATAN: Semua perpindahan panas berhenti pada 0 K, Tetapi suhu ini masih mustahil dicapai karena secara fisika masih tidak mungkin menghentikan partikel.
Hari ini termometer air raksa masih banyak digunakan dalam bidang meteorologi, tetapi pengguanaan pada bidang-bidang lain semakin berkurang, karena air raksa secara permanen sangat beracun pada sistem yang rapuh dan beberapa negara maju telah mengutuk penggunaannya untuk tujuan medis. Beberapa perusahaan menggunakan campuran gallium, indium, dan tin (galinstan) sebagai pengganti air raksa. http://id.wikipedia.org/wiki/Termometer_air_raksa

dolPhin sAins POenya InPo

Posted in Uncategorized on Mei 9, 2008 by dolphin89

Teknologi Pengolahan Sampah
Latar Belakang
Sampah ternyata seperti musuh sekaligus terkait dengan manusia di dalamnya. Seandainya suatu wilayah terdapat sampah pasti identik dengan manusia. Sampah seringkali dikambing hitamkan, padahal yang melakukan pembuangan sampah itu, tidak lepas dari tangan manusia sendiri. Oleh karena itu, hal yang paling diperdebatkan sekarang yaitu di mana tempat pembuangan sampah yang tepat, atau bagaimana proses untuk mengelola sampah agar tidak merugikan masyarakat setempat. Hal ini giliran generasi penerus yang mempunyai PR dan tugas besar untuk menyelesaikan masalah sampah ini. Kini sangat santer sekali terdengar di kuping masyarakat, tentang Bandung yaitu kota yang dulu terkenal dengan pemandangan dan udaranya sejuk, tetapi sekarang hal itu hilang tinggal kenangan. Sekarang yang ada hanya sampah yang berserakan, tidak tahu harus ditempatkan di mana. Sungai, kali sudah tertutup dengan gunungan sampah. Keindahan akan terlihat di kota Bandung, jika kita sebagai generasi penerus peka terhadap lingkungan memelihara kota Bandung.
Pernah mendengar PLTSa? Pembangkit Listrik Tenaga Sampah? Suatu isu yang sedang hangat dibicarakan di Kota Bandung, sebuah kota besar di Indonesia yang beberapa waktu yang lalu pernah heboh karena keberadaan sampah yang merayap bahkan hingga badan jalan-jalan utamanya. Jangankan jalan utama, saat Anda memasuki Bandung menuju flyover Pasupati, Anda pasti akan disambut dengan segunduk besar sampah yang hampir menutupi setengah badan jalan. Itu dulu. Sekarang, Kota Bandung sudah kembali menjadi sedia kala dan solusi PLTSa-lah yang sedang diperdebatkan.
Tujuan akhir dari sebuah PLTSa ialah untuk mengkonversi sampah menjadi energi. Terdapat dasar-dasar yaitu ada dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi, yaitu proses biologis yang menghasilkan gas-bio dan proses thermal yang menghasilkan panas. PLTSa yang sedang diperdebatkan untuk dibangun di Bandung menggunakan proses thermal sebagai proses konversinya. Berdasarkan kedua proses tersebut, hasil proses dapat langsung dimanfaatkan untuk menggerakkan generator listrik. Perbedaan mendasar di antara keduanya ialah proses biologis menghasilkan gas-bio yang kemudian dibarak untuk menghasilkan tenaga yang akan menggerakkan motor yang dihubungkan dengan generator listrik sedangkan proses thermal menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk membangkitkan steam yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang dihubungkan dengan generator listrik.
Proses Konversi Thermal
Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu insinerasi, pirolisa, dan gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen. Apabila berlangsung secara sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam sampah akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Unsur-unsur penyusun sampah lainnya seperti belerang (S) dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksida-oksida dalam fasa gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa contoh insinerator ialah open burning, single chamber, open pit, multiple chamber, starved air unit, rotary kiln, dan fluidized bed incinerator..
Pirolisa merupakan proses konversi bahan organik padat melalui pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Dengan adanya proses pemanasan dengan temperatur tinggi, molekul-molekul organik yang berukuran besar akan terurai menjadi molekul organik yang kecil dan lebih sederhana. Hasil pirolisa dapat berupa tar, larutan asam asetat, methanol, padatan char, dan produk gas.a
Gasifikasi merupakan proses konversi termokimia padatan organik menjadi gas. Gasifikasi melibatkan proses perengkahan dan pembakaran tidak sempurna pada temperatur yang relatif tinggi (sekitar 900-1100 C). Seperti halnya pirolisa, proses gasifikasi menghasilkan gas yang dapat dibakar dengan nilai kalor sekitar 4000 kJ/Nm3.
Proses Konversi Biologis
Proses konversi biologis dapat dicapai dengan cara digestion secara anaerobik (biogas) atau tanah urug (landfill). Biogas adalah teknologi konversi biomassa (sampah) menjadi gas dengan bantuan mikroba anaerob. Proses biogas menghasilkan gas yang kaya akan methane dan slurry. Gas methane dapat digunakan untuk berbagai sistem pembangkitan energi sedangkan slurry dapat digunakan sebagai kompos. Produk dari digester tersebut berupa gas methane yang dapat dibakar dengan nilai kalor sekitar 6500 kJ/Nm3.
Modern Landfill..
Landfill ialah pengelolaan sampah dengan cara menimbunnya di dalam tanah. Di dalam lahan landfill, limbah organik akan didekomposisi oleh mikroba dalam tanah menjadi senyawa-senyawa gas dan cair. Senyawa-senyawa ini berinteraksi dengan air yang dikandung oleh limbah dan air hujan yang masuk ke dalam tanah dan membentuk bahan cair yang disebut lindi (leachate). Jika landfill tidak didesain dengan baik, leachate akan mencemari tanah dan masuk ke dalam badan-badan air di dalam tanah. Karena itu, tanah di landfill harus mempunya permeabilitas yang rendah. Aktifias mikroba dalam landfill menghasilkan gas CH4 dan CO2 (pada tahap awal – proses aerobik) dan menghasilkan gas methane (pada proses anaerobiknya). Gas landfill tersebut mempunyai nilai kalor sekitar 450-540 Btu/scf. Sistem pengambilan gas hasil biasanya terdiri dari sejumlah sumur-sumur dalam pipa-pipa yang dipasang lateral dan dihubungkan dengan pompa vakum sentral. Selain itu terdapat juga sistem pengambilan gas dengan pompa desentralisasi.
Pemilihan Teknologi
Tujuan suatu sitem pemanfaatan sampah ialah dengan mengkonversi sampah tersebut menjadi bahan yang berguna secara efisien dan ekonomis dengan dampak lingkungan yang minimal. Untuk melakukan pemilihan alur konversi sampah diperlukan adanya informasi tentang karakter sampah, karakter teknis teknologi konversi yang ada, karakter pasar dari produk pengolahan, implikasi lingkungan dan sistem, persyaratan lingkungan, dan yang pasti: keekonomian.Kembali ke Bandung. Kira-kira teknologi mana yang tepat sebagai solusi pengolahan sampah menjadi bahan berguna? Apakah PLTSa sudah merupakan teknologi yang tepat??

Submitted by romie on Fri, 22/02/2008 – 2:03pm.
Sumber : http://www.majarikanayakan.com/

don’T laZy pRienD’s

Posted in Uncategorized on Mei 9, 2008 by dolphin89

Malas
oleh : Lisa Nuryantidirector Expands Consulting &Training Specialist

Deni sedang agak malas bekerja hari ini. Rasanya masih ingin libur.
Kok cepat sekali liburan berakhir. Rasanya baru sebentar libur, eh sudah harus bekerja lagi.

Tapi, kemudian Deni teringat suatu kejadian yang menggerakkan hatinya ketika belum lama berselang dia pulang kampung untuk merayakan tahun baru bersama orang tua dan saudara-saudaranya. Ketika dalam perjalanan ke kotanya, di kereta api Deni bertemu seseorang. Orang tersebut duduk di kursi sebelah kirinya dan hanya dipisahkan oleh jalan untuk lalu lalang. Seorang pemuda. Sederhana. Biasa saja. Tidak terlalu istimewa.

Yang membuatnya istimewa adalah pemuda tersebut terus menerus dipuji-puji oleh teman-temannya. Mereka semua berlima. Teman-temannya tak henti-hentinya memujinya, menggodanya, menepuk-nepuk bahunya, dan menyalaminya berulang-ulang. Sebaliknya pemuda tersebut hanya senyum-senyum dan tertawa.

Di tengah perjalanan, setelah teman-teman pemuda tersebut tidak terlalu ribut lagi, tiba-tiba pemuda tersebut menyapa Deni. Mau pinjam koran yang dipegang Deni. Tentu saja Deni tidak keberatan untuk meminjamkan korannya. Apalagi dia sudah selesai membacanya. Tak lama kemudian pemuda tersebut mengembalikan korannya dan mereka berdua terlibat dalam pembicaraan.

Karena penasaran, Deni menanyakan mengapa pemuda tersebut disalami.
Dia hanya tersenyum saja. Tapi, teman di sebelahnya langsung menengok ke arah Deni dan menjawab:”Dia karyawan terbaik tahun ini, mas! Nomor satu!
Ha ha ha… Sudah tiga tahun berturut-turut lho mas. Hebat kan?” Temannya yang lain menambahkan: “Tahun ini dia naik jabatan mas. Jadi bos.”

Deni memberi salam sambil mengucapkan selamat. Sambil bercakap-cakap, Deni menanyakan kiat-kiat suksesnya dalam bekerja.
Temannya menjawab: “Dia orangnya selalu ingin lebih baik. Tidak pernah berhenti belajar mas. Tidak pernah menyerah. Kalau dia tidak mengerti, dia bertanya dan belajar. Kalau sudah mengerti, dia akan berusaha melakukan yang terbaik. Kalau sudah terbaik, dia berusaha lebih baik lagi. Pokoknya tidak pernah puas. Yah, jelas dia menang lagi tahun ini.”

Teman yang lain lagi menambahkan: “Betul mas. Malah kita semua banyak belajar dari dia. Dia ini memang superman. Pokoknya hebat deh.”
Deni ikut tersenyum: “Wah, mas, saya juga ingin belajar nih. Saya kok tidak bisa begitu ya? Kalau lagi down, ya kerja jadi malas juga. Tidak bisa selalu bersemangat tinggi. Apalagi kalau lagi bokek. Ha ha…
Bagaimana sih caranya?”

Pemuda tersebut memandangnya, lalu berkata serius: “Saya juga sering mengalami up and down kok. Tapi, saya tidak mau down terus. Setiap kali saya malas, ya langsung saya kerja lebih giat. Kalau saya ingin istirahat, saya langsung cari apa saja yang bisa dikerjakan. Kalau saya bosan, saya langsung bikin rencana baru tentang apa saja yang akan saya lakukan hari itu.”

Dia bercerita: “Tiga tahun yang lalu, saya ditegur oleh atasan saya.
Soalnya saya lagi malas banget. Beberapa hari di kantor saya hampir tidak mengerjakan apa-apa dan hanya main game. Lalu atasan saya datang. Beliau hanya bertanya, Kalau kamu sedang malas bekerja, bagaimana jika perusahaan juga sedang malas membayar gajimu?”

Pemuda itu melanjutkan, “Setelah berkata demikian, beliau pergi.
Saya jadi malu sendiri. Saya tidak ingin perusahaan malas membayar gaji saya, tentunya perusahaan juga tidak ingin saya malas bekerja. Jadi, sejak saat itu saya tidak mau menuruti rasa malas, lelah, bosan dan lainnya.”

“Caranya?” tanya Deni.

“Kalau saya sedang merasa malas, saya langsung berdiri dan lompat-lompat di tempat. Kira-kira 20 kali lompat. Dulu saya sering ditertawakan teman-teman saya ini, tapi sekarang banyak yang mengikuti cara saya. Dengan melompat-lompat sebentar, maka peredaran darah menjadi lebih lancar, rasa malas pun hilang. Begitu juga kalau saya mengantuk, saya langsung melompat-lompat sebentar, maka rasa mengantuk akan lenyap.
Pokoknya saya melakukan kebalikan dari setiap perasaan negatif yang saya rasakan.”

“Begitu juga kalau saya sedang pusing dengan masalah pribadi saya.
Langsung saya menelepon klien yang membutuhkan bantuan saya, sehingga saya tidak memikirkan masalah saya sendiri. Kadang saya langsung menghadap atasan dan mendiskusikan masalah pekerjaan. Saya tidak mau mengasihani diri sendiri. Masalah saya tidak akan selesai dengan berpusing-pusing atau bermalas-malasan kan? Apa uang saya akan bertambah kalau saya malas bekerja? Tidak kan? Jadi, untuk apa?”

Waktu mendengar penjelasan pemuda itu, Deni hanya mengangguk-angguk.
Tapi kini, ketika dia merasa sedang malas, Deni teringat akan pemuda di kereta. Segera Deni berdiri dan melompat-lompat di tempat sebanyak 20 kali. Eh benar, ternyata badannya terasa lebih segar. Dia pun mulai bekerja lagi. Ternyata dia merasa semangatnya timbul lagi. Manjur juga yah?

Semangat Deni timbul. Untuk apa memulai tahun yang baru dengan rasa malas? Apakah rasa malas akan mengubah keadaan menjadi lebih baik? Jelas tidak! Jadi apa gunanya malas? Do something! Be active! Be successful!

mEnjadi PenuliS yang HandaL…

Posted in dolPhin arT with tags , on Mei 9, 2008 by dolphin89

menurut Halimi Zuhdy, M.Pd

Apabila saya ingin mengubah keadaan, saya harus mengubah diri saya lebih dahulu, dan untuk mengubah diri saya secara kreatif, saya lebih dahulu harus mengubah persepsi saya (Stephen R. Covey)Jangan tunda lagi untuk menjadi penulis!Apakah tulisan saya sudah layak dibaca orang? Sudah layakkah saya menjadi penulis? Pertanyaan-pertanyaan itu sering kali muncul dalam benak saya. ketika ingin mengurai kata-kata dalam sebuah buku atau selembar kertas. Dengan munculnya pertanyaan-pertanyaan itu terkadang pikiran saya mandek, tangan menjadi kaku untuk merangkai kata-kata, saya tidak pede mempublikan tulisan saya pada orang lain, takut tidak dapat dipahami, takut dikritik, bahkan takut dicemooh.Dalam kegundahan itulah, saya menemukan mata air, yang bagitu bening dan menyejukkan, the 7 Habits of Highly Efective People buku yang di tulis Stephen R. Covey, yang di dalamnya banyak mengandung vitamin dan gizi , sehingga saya mulai terangsang untuk selalu membaca, membaca dan membaca. Saya bangun prinsip, saya bentuk paradigma, kemudian saya mematuhi apa yang sudah menjadi prinsip saya itu, “tak ada hari tanpa membaca.” Apa pun yang ada dihadapan saya, saya baca. Entah itu artikel, kolom, cerpen, puisi, dan buku-buku seperti komik, sastra, filsafat, teologi, fiqih, bahasa, tafsir dan lain-lain. Saya tidak memilih-memilih bacaan, yang penting, hari-hari saya penuh dengan aktivitas membaca dan membaca.Beberapa tahun kemudian, saya “jenuh” dengan membaca, karena apa yang saya baca, sepertinya sia-sia. Namun, saya teguhkan dalam hati akan prinsip yang pernah saya bangun, dan saya selalu berusaha untuk tidak berhenti membaca, karena berhenti membaca berarti menghentikan hidup yang sebenarnya.Tidak beberapa lama, tangan saya mulai gatal, apa yang ada dalam pikiran saya mulai ingin tumpah, kemudian saya gerakkan tangan saya untuk menulis, menulis apa saja yang ada dalam pikiran saya. Sebagaimana pesan J.K. Rowling, “Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri.”.Saya tulis semua apa yang mengganjal dalam hidup, perasaan, dan pikiran saya. dari sanalah saya sedikit demi sedikit dapat merasakan bahwa saya bisa, kemudian saya dirangsang oleh perkataan Henry David Thoreau, “saya tidak tahu fakta lain yang lebih membesarkan hati selain kemampuan manusia yang tidak diragukan untuk dapat meningkatkan kehidupan melalui upaya yang disadarinya.”. saya menjadi yakin, bahwa saya punya potensi, dan setiap orang punya potensi, mengapa saya harus sia-siakan potensi itu. Saya jadi teringat kata-kata guru saya, ketika saya masih duduk di kelas enam MI, “Diri Anda adalah hadiah paling berharga yang Allah berikan pada Anda maka carilah, galilah, ledakkanlah, bongkarlah diri Anda maka Anda akan menemukan keajaiban dalam diri Anda, apa bedanya Anda dengan mereka yang hebat?, mereka manusia, mereka mempunyai hati, pikiran, jasad sama dengan Anda, kalau mereka bisa mengapa Anda tidak?”. Kata-kata ini sungguh menghentakkan saya, kata-kata yang cukup bergizi dan bervitamin, mengapa saya harus minder untuk berproses menjadi penulis handal.Gairah untuk menulis semakin kuat, saya memulai menulis dan menulis, menumpahkan apa yang ada di benak saya, karena syarat untuk bisa menulis menurut Kuntowijoyo ada tiga; pertama menulis, kedua menulis, ketiga menulis. Kemana-mana selain membawa buku bacaan, saya tidak lupa membaca balpoin dan buku tulis atau note book untuk menumpahkan apa yang di dapat dari membaca, merenung, kontemplasi dan analisa, atau mungkin ada ide-ide yang bermunculan secara tiba-tiba.Ternyata, tidak ada orang yang tidak pantas untuk tidak menjadi penulis, setiap orang berpotensi untuk menjadi penulis, penulis apa saja sesuai dengan bakat atau keinginannya. Kalau orang yang sering berimajinasi dan mengungkapkan kata-katanya dengan bahasa yang indah, ia bisa menjadi penulis puisi, kalau ia sering mengamati lika-liku hidupnya atau hidup orang lain, ia bisa menjadi penulis cerpen, orang yang sering mengamati keadaan dengan kritis mungkin bakat menjadi kolumnis dan lain-lain. Artinya tidak ada orang yang tidak pantas untuk tidak menjadi penulis, asalkan punya kemauan, kesungguhan dan kerja keras, sehingga menulis menjadi kebiasaan [habit]. Sthepen King tidak percaya, bahwa penulis bisa dibuat, baik oleh keadaan atau oleh keinginannya sendiri. Ia menjadi penulis, karena ada keinginan untuk menulis, dan ia lakukan setiap ada kesempatan untuk menulis, menulis apa saja, saat tangannya gatal dan inspirasinya mau muntah.Tentunya kebiasaan menulis tidaklah langsung jadi, tapi harus melalui tahapan-tahapan atau proses sehingga menjadikan menulis sebuah kebiasaan. Stephen R. Covey. mendivinisikan habit atau kebiasaan sebagai titik pertemuan antara pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan keinginan (desire).Ketika seseorang sudah mempunyai pengetahuan, informasi dan ide. Maka seringkali pengetahuan itu, ia ingin ungkapkan baik lisan atau tulisan, namun kebanyakan orang mengungkapkan idenya atau pengetahuaannya lewat lisan bukan tulisan. Namun, jika ia ingin mengalihkan pada tulisan sebenarnya tidaklah terlalu sulit, asalkan ia berusaha untuk terus menulis sehingga menjadi skill, kalau sudah menjadi keterampilan maka ia akan mudah untuk menuliskan apa saja, karena ketika ada ide kemudian tidak di tuliskan ia merasa kurang nyaman. Kemudian ada keinginan yang kuat untuk menulis. Kalau seseorang mempunyai pengetahuan dan ia juga memiliki keterampilan namun tidak ada keinginan untuk menulis maka ia tidak akan pernah mencoret lembaran-lembaran putih itu menjadi ungkapan yang tertata rapi. Sehingga, ide-idenya lenyap ditelan masa.Kata Hernowo; Membaca dan menulis—–MENGIKAT MAKNA Ikatlah membaca Anda dengan menulis, dan menulislah Anda setelah membaca maka Anda akan cerdas. “MEMBACA KEMUDIAN MENULIS DAN MENULIS SESUATU SETELAH MEMBACA ADALAH PROSES “MENGIKAT”.Menulis itu mudah!Menulis tidaklah sulit, bagi orang mempunyai kemauan keras untuk menulis. Menulis hanyalah merangkai kata, kalau kata itu dirangkai setiap hari maka ia akan jadi kalimat, kalau kalimat demi kalimat ia susun maka akan menjadi paragraf demikian seterusnya, sehingga menjadi sebuah wacana yang dapat di konsumsi banyak orang.Hanya saja yang menjadi persoalan adalah, maukah kita merangkai kata? Kita punya keinginan untuk merangkai kata, namun apa yang akan kita rangkai? ini juga menjadi persoalan. maka membacalah apa saja yang Anda ingin baca, bacalah buku bacaan yang menyenangkan sehingga Anda ingin sekali menyelesaikan bacaan itu dan dapat mengambil mamfaat dari apa yang sudah Anda baca. Maka jelas, tidak akan ada menulis tanpa membaca, dan membaca tidak akan berkembang tanpa menulis. Maka membaca-menulis, menulis-membaca tidak dapat dilepaskan. COBALAH!. Hernowo pernah SMS saya, yang isinya “Anda tak lemah menulis. Anda sekarang sudah mengisi PIKIRAN Anda, dengan sesuatu yang berkaitan dengan membaca dan menulis. Cobalah sekarang menjadikan apa yang ada di pikiran Anda sebagai TINDAKAN. Menulislah saat ini juga. Apa yang ditulis! Yang ditulis adalah YANG ANDA BACA dari buku-buku saya. Pelan-pelan saja. Biasakan setiap hari 10-15 menit.”Pada kesempatan lain, Ia mengirim SMS lagi, “Anda pasti bisa menulis. Buktinya saya dulu juga tidak bisa menulis dan bahkan tersiksa jika menulis. Saya baru bisa buat buku ketika usia sudah 44 tahun. Jadi, membacalah buku yg menyenangkan diri Anda. Saya yakin Anda bisa menulis, saya bisa menulis karena banyak membaca, dan buku yang saya baca bukan buku yang MENYIKSA saya.”Hernowo penulis buku, Andai buku itu Sepotong Pizza, Main-Main dengan Teks Sembari Mengasah kecerdasa Emosi, Vitamin T, Mengikat Makna; Kiat-Kiat Ampuh Untuk Melejitkan Kemauan Plus Kemampuan Membaca dan Menulis, Quantum Writing, Quantum Reading, Self-Digesting dll, ia merupaka penulis produktif dalam dekade ini, tulisannya tersebar di mana-mana, karirnya terus memuncak, dari staf redaksi Mizan sampai sampai General Manager Editorial Penerbit Mizan. Haidar Baqir dalam pengantar buku “Mengikat Makna” berkata, “Pekerjaannya sebagai salah seorang staf redaksi Mizan, kemudian manajer keredaksian, dan akhirnya General Manager Editorial Miza, hanyalah makin memperkuat kecintaannya ini (menulis dan membaca). Tugasnya sehari-hari mendorongnya untuk merumuskan “gaya selingkung” (style book) Mizan. Rupanya, dia makin merasa betapa pentingnya kemampuan menulis yang baik”. Kapan Hernowo mulai produktif dan membuat buku? setelah ia berumur 41 tahun, dia yang tidak punya cita-cita menjadi penulis ternyata mampu melejitkan dirinya menjadi penulis handal.Pendiri MLC itu, pernah mengirim ke Email saya “Imilah_zudn@ Yahoo.com”, “Salam, Senang sekali dapat membaca kiriman email Anda ini. Silakan klik http://www.mizanlc.com/ jika masih ingin membaca tulisan saya yang lain. Saya dapat melejitkan kemauan dan kemampuan saya menulis secara teratur dan terarah itu ketika usia saya melewati 41 tahun. Jika saat ini Anda belum berusia 40 tahun, Anda pasti bisa seperti saya. Saya perlu waktu 15 tahun untuk bisa seperti sekarang ini. Saya yakin, jika Anda mengikuti saran-saran saya di buku-buku saya, Anda tak perlu waktu yang sangat lama. Mungkin setahun sudah bisa seperti saya. Mulanya saya menulis untuk “penyembuhan”. Saya menulis untuk menata pikiran saya yang kadang kacau, untuk membuat tekanan-tekanan hidup, dan untuk mengungkapkan gagasan-gagasan saya secara bebas. Saya mengikuti metode menulis “opening up”-nya psikolog Pennebaker, freewriting-nya Bobbi De Porter, dan mind mapping-nya Tony Buzan, dan banyak lagi yang sudah saya jelaskan di buku-buku saya. Lalu saya menemukan konsep “mengikat makna” yang prinsipnya tak bisa kita hanya melakukan membaca saja dan menulis saja. Dua kegiatan ini harus dipadukan agar kita langsung dapat merasakan manfaat membaca dan menulis. Itulah beberapa hal yang membuat saya dapat melakukan kegiatan baca-tulis yang memberdayakan diri saya. Saya merasakan bahwa kampus-kampus kita kehilangan gairah dalam mendorong para dosen dan mahasiswanya untuk membaca dan menulis guna memberdayakan diri. Saya tak tahu kenapa?.Bagi siapa pun yang punya syahwat dan nafsu menulis, menulislah sekarang juga, Anda pasti bisa, jangan pernah ditunda, karena jika Anda menunda untuk menulis berarti Anda menunda untuk menjadi penulis. Menurut Sthephen King “ketika seorang penulis hanya menunggu, maka sebenarnya ia belum menjadi dirinya sendiri,”. “kita tidak harus menunggu datangnya inspirasi itu, kita sendirilah yang menciptakannya,” katanya. Maka untuk menjadi penulis, dibutuhkan kesungguhan, keseriusan dan kerja keras. Tidak ada alasan untuk tidak ada ide, karena kemandekan kita itu adalah ide, ketidak tahuan kita itulah juga ide, maka tulislah kemandekan itu. mengapa mandek, tulislah karena nantinya akan menjadi solusi kemandekan ide tersebut.Cara MenulisDi bawah ini saya akan paparkan cara menulis-gaya Accelerated Learning. Sebagaimana dalam buku Quantum Writingnya HernowoDalam menulis yang harus diperhatikan pertama kali adalah “apa”, lalu “bagaimana”. Dan yang paling penting adalah isi dari apa yang kamu tulis. Dalam artian, Anda memang menulis karena kepentingan isi itu.Agar Anda tidak kaku dan jenuh, biarkan tulisan Anda mengalir sesuai dengan kemauan ide yang ada di otak Anda, lanjutkan terus kalau masih ada sisa dalam benak Anda, jangan berhenti. Kebenaran tata bahasa jangan dulu diperhatikan, demikian juga keindahan dan gaya. Karena hal itu akan dapat memberhentikan kreatifitas menulis Anda akan berhenti, karena menjenuhkan. Biarkan otak dan tangan Anda terus merangkai kata. Sebenarnya rahasia menulis-super itu adalah cepat dan fasih, baru mengeditnya setelah selesai beberapa tahap. Tidak membiarkan tulisan Anda selesai dengan habisnya ide Anda. editlah tulisan Anda agar Anda terbiasa untuk meneliti dan memperbaiki tulisan Anda sendiri. Maka jika Anda biasa mengedit tulisan Anda, Anda akan lebih jeli membaca tulisan orang lain.Pemetaan kreatifAda beberapa langkah yang disarankan dalam penulisan dengan gaya Accelerated Learning sebagaimana berikut :1.Bukalah catatan atau buku referensi yang Anda butuhkan.2.Tulislah topik artikel di tengah-tengah lembaran kosong.3.Sekarang biarkan pikiran Anda melakukan asosiasi bebas. Bebaskan pikiran Anda berkelana kesegala penjuru, tulislah terus. Jangan berhenti, terus gali kalau masih ada. Karena pikiran pertama itu gamblang, susullah dengan pikiran-pikiran yang lebih mendetail dan mendalam.4.Sekarang, amatilah peta pikiran Anda dengan cermat.5.Buat lagi peta kreatif lain, kali ini pilahlah kelompok gagasan yang lebih besar, sehingga dapat dikembangkan kembali.Menulis dengan bebasSetelah memperhatikan peta yang ada di hadapan Anda, renungkan dan pilah-pilahlah gagasan besar dengan sup gagasan. Sekarang menulislah, apa yang Anda ingin tulis setelah Anda membaca peta yang ada di hadapan Anda. Ingat jangan pedulikan tata bahasa atau gaya, yang penting menulis semua gagasan yang muncul. Tulisan yang baik mencakup 40 % penelitian 20 % menulis, dan 40 % revisi. Tidak ada orang yang pernah menulis sesuatu yang berharga tanpa setidaknya pernah merevisi walau hanya satu kali. Refleksikan diri Anda, merenunglah sejenak setelah Anda menulis, mungkin Anda menemukan tambahan-tambahan gagasan, mungkin ada bagian-bagian yang hilang dari otak Anda sehingga Anda perlu mengingatnya. Kalau sudah tulislah, ini perlunya perenungan atau inkubasi.Mengedit TulisanSetelah jadi beberapa jam atau satu malam kembalilah pada tulisan Anda, kemudian editlah!!.Sekaranglah, untuk menyadari gaya, sekaranglah, waktunya untuk bersikap kritis. Biasanya pagi-pagi cocok untuk menyunting, karena kebanyakan orang belum melakukan aktifitas yang melelahkan dan masih dalam kondisi prima sehingga pikiran lebih jernih, dan lebih dapat berkonsentrasi dengan tulisan.Kritisi selalu tulisan Anda, dengan sudut pandangan orang lain, baik argumen dan lainnya. Teruslah cari kelemahan tulisan Anda, seakan-akan Anda adalah pembaca kritis bagi tulisan Anda. Tulisan yang bagus biasanya bernada seperti mengobrol. []“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis.” [syeikh Imam Al-Ghazaly]Selamat Menjadi Penulis!!!Halimi Zuhdy LsPeneliti sastra, kolumnis, penulis puisi, Alumni Fakultas Humaniora Budaya, Jurusan sastra Arab UIN Malang, Mantan Pimpinan Umum Jurnal MAHARDIKA, Pimred majalah AL-FUAD dan kini Ketua Linguistic and literature Malang. Direktur CAS (Central Arabic Study) Malang. Dosen UIN Malang. Sekarang lagi melalang buana di King Saud Universty Riyadh Saudi

pElaNgi

Posted in eKsPResi, Uncategorized on Maret 23, 2008 by dolphin89

Pelangi………….

begitu indahnya Engkau

berada di atas langit nan jaauuuh di sana

warnanya yang slalu menghiasi langit

membuat semua orang terpikat dengannya

Pelangi…………
engkau begitu indah

sungguh berarti bagi kehidupan ini

penyemangat hidup ini

Aku ingin seperti pelangi

yang hadirnya slalu menenangkan hati,

menyenangkan hati, menyejukkan hati

orang-orang disekitarnya

Ooh…….. Pelangi

aku ingin sepertimu

yang kehadiranya slalu dinanti

ditunggu banyak orang

Ooh…Pelangi

aku ingin sepertimu

yang sinarnya slalu menerangi Bumi

sehingga orang disekitarnya merasa aman, nyaman didekatnya

Yeni

010206

Mimpi Sesaat

Posted in Uncategorized on Maret 23, 2008 by dolphin89

Engkau slalu hadir dalam mimpiku

Menemani aku dalam tidurku

berdua jalani cerita

cerita yang hanya impian belaka

jangan salahkan dia

yang slalu ciptakan mimpi

di setiap tidurku

salahkan diriku ini

yang slalu mencoba hadirkan dia

di setiap mimpiku

sayang mimpi itu hanya sesaat

yang hanya membuatku terlena, berkhayal

mengharapkan sesuatu yang tak akan terjadi

sebab hanya lewat mimpi

aku dapat slalu bersama

berdua jalani cerita

haruskah aku melupakanmu, melepaskanmu????

aku akan mencoba

tuk takkan menyesalkannya semua mimpimu

mimpiku berharap hilang dari ingatanku

yeni

010206

SeLamat Hari Raya MauLid Nabi Muhammad S.A.W

Posted in Uncategorized on Maret 20, 2008 by dolphin89

Buat teman-teman khusuSnya AnaK CemS’07 Met MauLid Nabi Muhammad S.A.W.

semoga kita BiSa Meneladani Sang Baginda Besar kita, sang idOla kita, dan menCintainya setelah kita Mahabbah kepada ALLAH SWT. yang hinGga menjelang ajal menJempuT Baginda Nabi masih memanggil dan menyembut “UMATI-UMATI. subhanallah begitu besar rasa takut baginda Nabi Muhammad S.A.W. kepada Generasi setelahnya. mudah-mudahan kita termasuk orang yang mencintai Nabi S.A.W sehingga kelak nanti kita diberi syafa’at oleh Nabi S.A.W.  Aamiin…….

QisHah

Nabi Muhammad S.A.W menyebut kita sebagai Makhluk yang imannya Luar biasa…

mau tau menGapa?????

Dahulu pada zaman Rasulullah S.A.W. ada seorang sahabat bertanya: Ya Muhammad siapa makhluk yang memiliki iman yang luar biasa?? Muhammad menjawab: Manusia yang hidup sepeninggal aku. Sahabat heran mengapa manusia. Lalu malaikat bertanya lagi: mengapa Muhammad, padahal manusia hanya bisa berbuat kerusakan di bumi Allah S.W.T. mengapa juga bukan Malaikat Muhammad..?? Muhammad menjawab: karena Manusia begitu Yakin adanya aku walaupun mereka tidak melihat kebaikanku, tidak mendampingi Aku disaat aku Berhijrah. Tetapi mereka tetap yakin & menjalankan syari’at yang dibwa aku yang diwahyukan kepadaku untuk disampaikan kepada Umatku. sedangkan kamu, kamu hidup dan melakukan segala aktivitas bersama aku.. kumu mengetahui kebaikanku, ibadahku, sedangkan mereka hanya mendengar cerita-cerita dari nenek moyang mereka..

begtulah kurang lebih Qishah, begitu besar Cintinya Baginda kepada kita hingga sebesar itu pembelaanya dihadapan para Sahabat… Subhanallah.. tetep SEMANGAT.. jangan Mudah MenyErah.. TErus berdakwah,, Jadikan temPatmu, Hidupmu sebagai Ladang DakWah..

“BEKERJALAH KAMU SEOLAH-OLAH KAMU AKAN HIDUP SELAMANYA.                       BERAMALAH KAMU SEOLAH-OLAH KAMU BESOK AKAN MATI”

ALLAHUAKBAR… (aLLAHUA’LAM bishowaB)………..